Bantul sempat vakum karena pandemi dan kembali menggelar Karnaval Siwur - WisataHits
Yogyakarta

Bantul sempat vakum karena pandemi dan kembali menggelar Karnaval Siwur

Tandu Bregodo Yogyakarta membawa siwur dari pelataran Anjungan Kapanewon Imogiri menuju parkiran wisata Pajimatan, Kamis (11/8/2022). [Wahyu Turi Krisanti / SuaraJogja.id]

Menurut pantauan, karnaval Boyong Siwur ini diikuti ratusan orang diikuti ratusan peserta mengenakan pakaian adat Jawa

SuaraJogja.id – Prosesi Siwur ke-21 akan berlangsung pada Kamis (11/8/2022) dalam rangkaian prosesi Nguras-enceh yang akan berlangsung pada Jumat (12/8/2022) besok. Karnaval Siwur 2022 ini bertema “Menguatkan Bhinneka Tunggal Ika Menjadi Warisan Dunia dengan Semangat Budaya Imogiri”.

Menurut pantauan, prosesi Boyong Siwur ini diikuti ratusan orang, diikuti ratusan peserta berpakaian adat Jawa yang berjalan kaki dari halaman pendopo di Kecamatan Imogiri menuju tempat parkir Ziarah (Pajimatan) Wukirsari.

Sesampainya di parkiran wisata Pajimantan, siwur yang didatangkan kemudian diserahkan kepada perwakilan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Selain itu, Siwur akan digunakan besok pagi pukul 08:00 WIB untuk mengalirkan Enzeh.

Ratusan peserta tersebut tergabung dalam beberapa bregodo, antara lain bregodo bendera merah putih, bregodo religi Tetengguling, bregodo FORCIBB juojo dan simbol budaya, bregodo projo pangembating, bregodo kecamatan juru kunci. tandu bregodo, bregodo tandu kecamatan Puralaya Yogyakarta, bregodo pamong atau kepala 8 desa, seperti di Imogiri dan Art Bregodo.

Baca Juga: Waspadai Hari Tanpa Hujan Selama 60 Hari Kedepan, BPBD Bantul Siapkan Tetesan Air

Karnaval tahunan ini diadakan dengan tujuan mendengus Budaya Jawa, khususnya budaya Imogiri, memperkuat budaya tradisional dari arus globalisasi, meningkatkan rasa memiliki terhadap budaya warisan leluhur, menciptakan ruang ekspresi dan kreativitas generasi muda untuk ikut serta melestarikan dan memelihara serta mengembangkan budaya Jawa. untuk berpartisipasi .

Selain itu juga harus menciptakan orientasi, ketertiban dan media tamasya serta membantu pemanfaatan potensi wisata budaya guna meningkatkan pendapatan daerah.

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button