Apa itu Black Friday dan mengapa ada begitu banyak diskon saat ini? - WisataHits
wisatahits

Apa itu Black Friday dan mengapa ada begitu banyak diskon saat ini?

Bingung, apa sih yang dimaksud dengan Black Friday dan kenapa saat ini banyak diskon, baik barang maupun jasa?

Nah, sebelum membahas lebih jauh apa itu Black Friday, kita harus mendalami Thanksgiving terlebih dahulu karena ada korelasi antara Thanksgiving dan Black Friday.

Apa itu Black FridayApa itu Black Friday? Gambar oleh: Pixabay

Thanksgiving merupakan perayaan masyarakat Amerika Serikat yang dirayakan pada hari Kamis terakhir di bulan November, dan setelah merayakan Thanksgiving akan dilanjutkan dengan Black Friday.

Apa itu Black Friday?

Black Friday adalah hari libur tidak resmi bagi karyawan di Amerika Serikat. Untuk liburannya sendiri, itu adalah selama liburan Thanksgiving hingga akhir pekan November.

Nah, yang menarik dari Black Friday adalah banyak toko yang memberikan diskon khusus untuk produk yang mereka jual.

Tak hanya itu, banyak penyedia jasa yang juga memikat konsumen dengan memberikan diskon besar-besaran di Black Friday.

Sejarah bermasalah dan asal-usul Black Friday

Tahukah Anda bahwa Black Friday memiliki asal-usul dan sejarah yang bisa dibilang cukup kelam.

Mengutip berbagai sumber, pada tahun 1800-an pemilik perkebunan bisa membeli budak dengan harga promosi atau potongan harga sehari setelah Thanksgiving atau bertepatan dengan hari yang sekarang dikenal sebagai Black Friday.

Juga di tahun 1950-an, Polisi Kota Philadelphia menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi setelah Thanksgiving.

Saat itu ada turis yang membanjiri kota. Mereka datang sebelum pertandingan sepak bola Angkatan Darat vs Angkatan Laut tahunan.

Saat itu polisi tidak bisa mengambil hari libur atau hari libur, sehingga harus bekerja shift atau long shift untuk menghadapi keramaian dan lalu lintas yang sangat padat saat itu.

Hiruk pikuk ini juga dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara mencuri atau mengutil berbagai barang yang ada. Itu yang bikin berantakan.

Pada tahun 1960, istilah Black Friday populer di Philadelphia karena kekacauan tersebut.

Saat itu, istilah Black Friday juga diubah menjadi Big Friday, dimaksudkan untuk menghilangkan makna negatif tersebut, namun tidak berhasil.

Kemudian, pada tahun 1980-an, para pedagang menemukan cara untuk membuat Black Friday menjadi sesuatu yang positif dengan menawarkan diskon atau promosi pada produk yang mereka jual.

Dari situ, sejarah kelam Black Friday sedikit demi sedikit terlupakan.

Dan hingga saat ini, momen Black Friday selalu dimuliakan dengan menawarkan promosi atau diskon, baik untuk penjualan produk maupun layanan hampir di seluruh dunia.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button