Animal Lovers Foundation Minta Izin Menggunakan Airguns Review: Mengapa Begitu Mudah?

TRIBUNMANADO.CO.ID – Penembakan seekor kucing di kawasan Sesko-TNI Bandung menarik perhatian publik.

Penembakan itu dilakukan oleh seorang jenderal bintang satu, Brigjen TNI NA.

Yayasan Sarana Metta Indonesia dan Penampungan Harapan Satwa sendiri telah menangani dua kasus penembakan hewan oleh TNI Angkatan Laut dalam lima bulan terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh pendiri Yayasan Sarana Metta Indonesia dan Penampungan Harapan Satwa, Christian Joshua Pale.

“Kenapa begitu mudah? TNI kan, petugasnya pakai airgun untuk menyembelih hewan, terutama anjing dan kucing,” kata Joshua saat ditegur Kompas.com saat Aksi Damai Pembantaian Kucing Sesko TNI Bandung di Taman Cikapayang, Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21.8.222).

Karena itu, Joshua meminta pemerintah meninjau kembali penggunaan senapan angin yang sering digunakan untuk melakukan kekejaman terhadap hewan.

Baca juga: DPR bungkam kasus Brigjen J. Dalam waktu dekat akan panggil Kapolri

Baca Juga: Wisata Manado dan Sekitarnya, Sulawesi Utara Berisi Sejarah Ada Makam Pahlawan Indonesia

“Yang saya takutkan adalah hari ini mereka melakukan kekerasan terhadap hewan, mungkin di masa depan mereka akan melakukan hal yang sama kepada orang lain,” kata Joshua.

“Oleh karena itu, izin penggunaan senapan angin perlu ditinjau ulang,” katanya.

Saat kasus penembakan kucing di Sesko TNI Bandung menjadi viral, Joshua berharap pemerintah segera merevisi UU Kesejahteraan Hewan.

Akhirnya Terungkap: Karakter Jendral Bintang Satu TNI Yang Menembak Kucing, Terancam Berlapis Artikel (Khusus/Internet/HO)

“Karena ancaman hukuman bagi pelakunya sangat rendah, tidak sebanding dengan apa yang dilakukan,” ujarnya.

Source: manado.tribunnews.com