Anggota DPR RI mengapresiasi Pengembangan Kuliner Bertema WKO
RADARSOLO.ID – Khazanah kuliner di Sragen masih bisa dimanfaatkan dan dikembangkan atas dasar kreativitas. Hal itu terlihat pada acara lomba masak Bisa Festival “Pesona Kreasi Kuliner Sragen” yang digelar Kamis (12/8) di Sendang Ontrowulan, Kawasan Wisata Gunung Kemukus. Seperangkat 20 menu baru kreasi pelaku UMKM diapresiasi oleh anggota DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti yang hadir dalam acara tersebut.
Menu berkarakter gunung kubus itu kontroversial. Namun, menu tersebut menekankan pada kesempatan untuk mengeksplorasi sumber daya dan karakter kawasan sekitar Gunung Kemukus. Para peserta yang merupakan pelaku UMKM ini juga ingin mengolah bahan-bahan yang ada menjadi suguhan yang menggugah selera.
Mulai dari menu dengan hidangan ikan dari Waduk Kedung Ombo (WKO), hasil olahan ubi jalar yang banyak tumbuh di WKO, nasi tumpeng khas Sragen, botok mercon ala Sragen, nasi goreng pisang, hingga olahan masakan yang disukai orang dewasa maupun dewasa. anak-anak.
Setelah dinilai dari aspek kreativitas, rasa dan nilai jual, dimsum ikan dan pangsit goreng daun kelor dinilai terbaik. Selain itu, sudah mulai dicoba untuk dipasarkan secara online makanan beku.
Agustina Wilujeng mengapresiasi kreativitas para peserta. Tidak hanya mengolah hidangan yang lezat, tetapi juga mampu memanfaatkan kondisi alam dan budaya setempat untuk menjadi harta karun kuliner.
“Sangat bijaksana untuk menggunakan apa yang sudah tersedia dan sering dikonsumsi. Ini sesuatu yang baru, menggugah selera dan kreatif,” katanya.
Ketua PDI Perjuangan itu menambahkan, langkah itu harus didorong dan didukung oleh pemerintah. Baik oleh pemerintah daerah melalui kepala dinas maupun pemerintah pusat melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
“Bisa mendukung terselenggaranya event serupa dan menciptakan pasar yang mengakomodir jenis kreativitas ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sragen, Yuniarti, mendukung acara yang bertempat di kawasan Gunung Kemukus tersebut. Selain meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), juga menunjukkan keberadaan Gunung Kemukus yang saat ini semakin baik dan terbuka untuk kegiatan masyarakat. Selain itu, mereka yang mendukung industri kreatif dan pariwisata. (din/adi)
Source: news.google.com
