Akuarium Piamari merupakan objek studi wisata baru, jumlah pengunjung ke Pangandaran diperkirakan akan meningkat
BERITA PRIANGAN – Pembukaan segera Akuarium Piamari (Balai Penelitian Akuarium dan Kelautan Terpadu Pangandaran) di Desa Babakan, Kabupaten/Kabupaten Pangandaran pada 17 Desember 2022 akan menambah jumlah objek wisata di kabupaten tersebut.
Kabupaten Pangandaran yang baru berdiri 10 tahun lalu juga semakin kaya akan destinasi wisata yang menawarkan begitu banyak pilihan bagi pengunjung selain mengunjungi pantai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Pantau Guntari, SH mengakui, selama Piamari berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, termasuk tiket dan pengurusan, keberadaannya akan berdampak pada pariwisata Pangandaran, membuat itu salah satu daya tarik wisata utama kabupaten.
Baca Juga: Tempat Wisata di Pangandaran Menjelang Libur Tahun Baru 2023, Akuarium Piamari Akan Diresmikan Tanggal 17 Desember
“Ya, meski berada di kawasan KKP, Piamari nantinya akan menjadi salah satu tempat wisata andalan Pangandaran. Piamari juga kami promosikan karena akan mendukung objek wisata lain di Pangandaran, sehingga jumlah pengunjung Pangandaran akan meningkat.” Simak di seberang zeitung-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Senin 28 November 2022.
Watch menyebut keberadaan Piamari nantinya akan menjadi destinasi wisata sains. Selain masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang keberadaan dan kekayaan biota laut, pelajar atau lembaga pendidikan lainnya tentunya juga dapat menjadikan Piamari sebagai bahan study trip.
“Manfaat Pangandaran adalah jumlah kunjungan wisatawan meningkat, sehingga objek wisata lain di Pangandaran, akomodasi, restoran, dan pedagang terpengaruh,” ujar mantan Dirut Humas Pemkab Ciamis itu.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Kuliner di Bandung yang Wajib Dikunjungi yang Rasanya Enak dan Harganya Terjangkau
Sebelumnya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan rencana Piamari harus diresmikan.
pada tanggal 17 Desember oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono.
Source: news.google.com
