Banjir Bandang di Kawasan Perkebunan Banyuwangi, 2 Jembatan Dilaporkan Rusak - WisataHits
Jawa Timur

Banjir Bandang di Kawasan Perkebunan Banyuwangi, 2 Jembatan Dilaporkan Rusak

TIME INDONESIA, BANYUWANGI – Dua desa di sekitar perusahaan perkebunan di Banyuwangi, Jawa Timur, terendam banjir pada Kamis malam (11/3/2022). Kedua desa tersebut adalah Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru dan Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore.

Derasnya air banjir dilaporkan menyebabkan dua jembatan putus di Desa Kalibaru Wetan. Beberapa rumah dan switchboard ponsel ambruk di pasar Kalibaru Wetan.

Sementara itu, banjir bandang di Desa Tegalharjo di Kecamatan Glenmore melanda Dusun Krajan dan Dusun Sidomakmur. Tiga rumah ambruk dan puluhan lainnya terendam air.

Kejadian ini menimbulkan kepanikan di antara seluruh penduduk. Untuk berpikir bahwa tidak pernah ada banjir bandang sebesar ini di sekitarnya. Selain itu, letak kedua desa tersebut berada di daerah pegunungan dan dekat dengan dua perusahaan perkebunan. Yakni perusahaan perkebunan PTPN XII Jatirono Gardens dan PT Glenmore.

Menurut Kepala (Kades) Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Andri Tri Waluyo, wilayahnya belum pernah dilanda banjir bandang seperti itu. Dia mengatakan, hujan di kawasan itu sebenarnya terjadi pada Kamis sore. Tapi intensitasnya biasa saja.

Namun tiba-tiba pada malam hari terjadi banjir bandang. Selanjutnya air tersebut berasal dari areal perkebunan PTPN XII Jatirono dan PT Glenmore. Kedua perusahaan perkebunan itu disebut-sebut telah mengubah jenis tanaman. Dari tanaman keras, seperti kakao dan karet, diganti dengan tebu.

“Air pembuangannya masuk ke sungai sehingga sungai tidak bisa menyerapnya dan kemudian meluap,” katanya.

Di areal perkebunan PT Glenmore alias Andri, terdapat sekitar 400 hektar lahan yang awalnya ditanami tanaman keras yang diganti dengan tebu. Di areal PTPN XII Jatirono Gardens dikatakan lebih luas lagi. Lebih dari seribu hektar diubah menjadi tebu.

“Karena tidak ada tanaman keras, tidak ada masuknya air hujan. Jadi semuanya masuk ke sungai, akibatnya masyarakat kita kebanjiran,” katanya.

Hingga saat ini, warga di kedua desa tersebut masih bekerja sama untuk mengungsi. Masyarakat juga terus meningkatkan kesiapsiagaan di tengah kekhawatiran banjir bandang akan meningkat.

Sebagai tindak lanjut, rencananya seluruh kepala desa berkumpul di kecamatan Kalibari dan Glenmore. Mereka akan mendesak perusahaan perkebunan, PTPN XII Kebun Jatirono dan PT Glenmore, untuk tidak hanya fokus pada bisnis. Namun, diharapkan juga mempertimbangkan risiko yang dapat merugikan masyarakat sekitar.

“Harapan kami perusahaan perkebunan bisa membuka usaha tapi tidak mengorbankan masyarakat,” kata Andri.

Belum diketahui secara pasti berapa kerugian akibat banjir bandang yang melanda dua desa sekitar perusahaan perkebunan PTPN XII Kebun Jatirono dan PT Glenmore. Data awal menunjukkan dua jembatan di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru tersapu derasnya air. Beberapa rumah dan saklar telepon genggam ambruk di pasar Kalibaru Wetan.

Tiga rumah dilaporkan ambruk dan belasan lainnya terendam air di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button