Majelis Dzikir RI-1 menyerukan diakhirinya polemik pendidikan wisata pancaran di Kebun Raya Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Majelis Dzikir RI-1 menyerukan diakhirinya polemik pendidikan wisata pancaran di Kebun Raya Bogor

Bogordaily.net – Majelis Dzikir RI-1 menggelar Aqiqah Akbar Habib Syeh Abubakar Bin Salim pada Minggu, 18 Desember 2022 malam. Pengajian megah ini dihadiri oleh para ulama, ulama, Habaib, tokoh masyarakat, Paku Banten Indonesia, Aliansi Kebudayaan Indonesia, Forum Masyarakat Indonesia Peduli Kebun Raya Bogor dan Pengelolaannya, serta anggota Dewan Dzikir RI-1, perwakilan kabupaten, kota dan Provinsi dari seluruh Indonesia, hidup dan bijaksana.

Presiden Dewan Dzikir RI-1 Habib Salim Jindan menjelaskan dalam paparannya bahwa kegiatan Aqiqah Akbar Habib Syeh Abubakar Bin Salim merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran putranya.

Selain itu, pengajian akbar ini juga merupakan salah satu kegiatan Dewan Dzikir RI-1 untuk mendoakan bangsa Indonesia yang saat ini banyak dilanda bencana dan juga mudah menimbulkan konflik di masyarakat akibat perbedaan pendapat.

“Kami berdoa semoga bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan berbagai bencana lainnya segera reda dan kehidupan masyarakat kembali normal. Melalui Aqiqah Akbar, kami juga menyerukan agar berbagai konflik di Indonesia segera diakhiri. Masyarakat Indonesia membutuhkan solusi dan tindakan yang diridhoi Allah SWT untuk menjadikan kehidupannya lebih baik,” ujar Habib Salim Jindan dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Habib Salim juga menyoroti polemik yang muncul di kalangan budayawan Kota Bogor terkait program Glow, program edukasi pariwisata di Kebun Raya Bogor.

Menurutnya, polemik ini harus dihentikan. Selain itu, para pekerja budaya telah menerima dan memahami program Glow. Seperti Ketua Umum Aliansi Kebudayaan Jabar, Imam Sobari, yang mendesak agar polemik itu segera diakhiri.

“Kebun Raya Bogor merupakan aset dan ikon warisan budaya Indonesia. Bersama para Habaib, Alim Ulama Kota Bogor dan Provinsi Jawa Barat, serta Aliansi Kebudayaan Indonesia, kami meminta agar polemik tentang Glow dihentikan dan bersama-sama memajukan kemajuan dan kemanfaatan aset bangsa ini. Majelis Dzikir RI-1 memfasilitasi pertemuan bersama antara budayawan dengan PT MNR yang hasilnya sangat positif. Tidak ada lagi alasan untuk demonstrasi dan polemik berkepanjangan, mencari gara-gara, reaksi berlebihan yang sengaja membuat situasi tidak kondusif di Kota Bogor,” kata Habib Salim.

Pertemuan antara budayawan Kota Bogor dengan PT Mitra Natura Raya (MNR) selaku mitra pengelola Kebun Raya Bogor berlangsung pada 21 Oktober 2022 di Kebun Raya Bogor. Walikota dan Forkopimda Kota Bogor juga turut serta dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan tersebut, para budayawan mengajukan proposal dan tuntutan kepada PT MNR dan mendapat jawaban dari pihak perusahaan.

Usai pertemuan, Majelis Dzikir RI-1 melakukan kajian terhadap tuntutan pekerja budaya dan fakta yang disampaikan PT MNR. Menurut Habib Salim, tuntutan pekerja budaya Bogor sangat baik. Namun, tuntutan sidang 21 Oktober akan terasa berlebihan dan tidak adil jika wisata edukasi seperti glow tidak dihadirkan dalam suasana yang lebih baik dan edukatif.

Menurutnya, sesuai pencanangan PT MNR, program Glow dilaksanakan dengan sistem pengawasan yang ketat, terkendali dan mematuhi semua regulasi yang ada. Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga telah melakukan penelitian ilmiah terhadap aktivitasnya dan tidak ada dampak terhadap ekosistem. Di luar situs budaya pun, wilayahnya sangat terbatas dan materi yang disajikan bernilai edukasi.

“Kami mengapresiasi upaya para budayawan Kota Bogor untuk menjaga harkat dan martabat kebun raya, namun kami tidak menggunakan asumsi yang tidak memiliki landasan ilmiah dan akurasi yang jelas untuk program-program di kebun raya Bogor, termasuk Glow. Kita tidak boleh bertindak sewenang-wenang dan menghukum pihak lain dengan sesuatu yang tidak ada faktanya,” kata Habib Salim yang juga seorang pengacara.

Habib Salim menyatakan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya kota Bogor, Majelis Dzikir RI-1 PT MNR meminta untuk mengalihkan program wisata edukasinya ke Pakwan Cahaya Padjajaran atau Pakwan Cahaya Padjajaran. -Bangsa-bangsa untuk ikut mengawal keberlangsungan program pendidikan kepariwisataan.

“Jika nantinya program ini menimbulkan maksiat, merusak moral dan berdampak negatif terhadap ekosistem Kebun Raya Bogor, Majelis Dzikir RI-1 akan menjadi garda terdepan dalam membubarkan Pakwan Glow Padjajaran. Saya yakin PT MNR yang dipilih oleh BRIN (Badan Pengatur Ulang Nasional) untuk mengelola Kebun Raya Bogor tidak berniat buruk dengan program pendidikan ini,” tambah Habib Salim.

Ketua Umum Paku Banten Indonesia, Tabe Asep Anshori, sebagai organisasi massa pemersatu seni dan budayawan Indonesia, mengajak seluruh elemen budaya untuk bersatu dan bersinergi melestarikan nilai-nilai budaya, termasuk berbagai aset budaya di Kebun Raya Bogor. Namun, Paku Banten juga menghimbau para budayawan untuk menghargai setiap inovasi yang dihadirkan pengelola agar kebun raya menjadi tujuan wisata dan rujukan pengetahuan masyarakat.

“Keberadaan kebun raya bukan hanya monopoli pekerja budaya atau warga Bogor. Sebagai aset nasional, Kebun Raya Bogor harus memberikan manfaat dan kemajuan bagi masyarakat luas dan kelompok budaya yang beragam di Indonesia. Termasuk memenuhi kebutuhan generasi muda akan informasi dan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati di kebun raya itu sendiri, serta menghadirkan kekaguman, kesan luar biasa dari Kebun Raya Bogor dan kebesaran Allah SWT, cahaya yang indah, keluasan Tuhan. pengetahuan “Lautan tidak cukup tinta,” katanya.

Habib Salim juga memediasi Majelis Dzikir RI-1 bersama Alim Ulma, Habaib, Kyai, Ustadz, Tokoh, Pesantren, Majelis Dzikir, Majelis Talim, LSM sebagai tindak lanjut Program Pendidikan Pariwisata Pakwan Cahaya Padjajaran – Ormas, Paku Banten Indonesia, Aliansi Kebudayaan Indonesia, Forum Masyarakat Peduli Kebun Raya Bogor, pemerhati lingkungan, Budayawan Kota Bogor dan elemen masyarakat lainnya akan mengadakan pengajian akbar dan doa bersama di Kebun Raya Bogor untuk mempromosikan ‘Program Wisata Edukasi Pakwan Cahaya Padjadjaran’ ‘, yang bisa mendatangkan iman, menyebarkan iman. Sesungguhnya hidup di dunia ini sementara, setelah itu selamanya, la ilaha illaAllah.

“Kami berharap berbagai polemik di Kota Bogor seperti Glow ini berhenti. Program edukasi yang positif di Kebun Raya Bogor dapat membawa kemajuan bangsa Indonesia, termasuk peningkatan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” pungkas Habib Salim.***

Editor: Rialdi

Tonton video lainnya dan kunjungi YouTube BogordailyTV

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button