6 Fakta Tentang Stadion Kanjuruhan Malang - WisataHits
Yogyakarta

6 Fakta Tentang Stadion Kanjuruhan Malang

KOMPAS.com – Sedikitnya 129 orang dikabarkan tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (10/1/2022).

Kerusuhan terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema dan Persebaya.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan, Bukan Bentrokan Aremania-Bonek

Akibat kejadian ini, Presiden Joko Widodo meminta Liga 1 dihentikan sementara menunggu evaluasi menyeluruh.

“Saya juga sudah mengarahkan PSSI untuk menangguhkan sementara Liga 1 sambil menunggu penilaian dan perbaikan prosedur keselamatan,” kata Jokowi dalam keterangan presiden, Minggu (10/2/2022), seperti dikutip Kompas.com.

Stadion Kanjuruhan merupakan salah satu stadion sepak bola terbesar di Indonesia dengan kapasitas lebih dari 40.000 penonton.

Lokasi stadion ini berada di Jalan Trunojoyo, Krajan, Kedungpedaringan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan: Dari Kronologis Hingga Kasus Gas Air Mata

Berikut beberapa fakta tentang Stadion Kanjuruhan Malang yang dirangkum Kompas.com.

1. Diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2004

Stadion Kanjuruhan diresmikan pada tahun 2004 oleh Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Dikutip dari situs Pemkab Malang, pada 9 Juni 2004, Megawati menandatangani plakat yang diletakkan di depan stadion pemda.

Peresmian Stadion Kanjuruhan senilai Rp35 miliar itu ditandai dengan pertandingan kompetitif Divisi I Liga Pertamina 2004 antara Arema dan PSS Sleman.

Baca Juga: 32 Tempat Wisata di Malang Raya, Banyak Tempat Bersentuhan Alam

Ini kali pertama tim berjuluk Singo Edan ini pindah dari rumah lamanya di Stadion Gajayana Kota Malang.

2. Penonton berdiri dengan kapasitas 40.000

Sebanyak 32.315 suporter Arema FC menyaksikan pertandingan leg pertama final Piala Presiden 2022 melawan Borneo FC yang berakhir 1-0 pada Kamis (14/7/2022) malam di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Tak kurang dari 32.315 suporter Arema FC menyaksikan pertandingan leg pertama Final Piala Presiden 2022 melawan Borneo FC yang berakhir 1-0 pada Kamis malam (14.7.2022) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Stadion Kanjuruhan memiliki kapasitas lebih dari 40.000 kursi. Kapasitas diperluas untuk mencakup stand berdiri pada awal musim 2014.

Stand terletak di tepi lapangan dan memiliki pagar pemisah antara tribun dan lapangan.

Penambahan tribun otomatis meningkatkan kapasitas penonton stadion menjadi 45.000 orang.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Di Malang Dekat Stasiun Kereta Yang Bisa Kamu Jalani

Penambahan kapasitas untuk menangani situasi ketika Aremania – sebagai pengikut Arema – meledak dalam permainan pertandingan besar.

3. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas

Ini adalah salah satu stadion sepak bola terbesar di Indonesia dan memiliki berbagai fasilitas.

Dikutip Tribunnews Wiki, selain berkapasitas lebih dari 40.000 penonton, Stadion Kanjuruhan juga memiliki lapangan sepak bola bertaraf nasional yang dilengkapi lintasan atletik.

Stadion ini dilengkapi dengan 28 toilet di stand ekonomi dan 18 toilet di gedung stadion, dan memiliki lampu sorot dengan output 320 kilowatt dan pencahayaan rata-rata 1.200 lux, atau menurut standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Baca Juga: 10 Wisata Alam di Malang, Dari Air Terjun, Bukit Hingga Pantai

Ada juga videotron yang digunakan sebagai papan skor dan jam untuk permainan.

Selain lapangan sepak bola, Stadion Kanjuruhan juga memiliki fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, antara lain kolam renang di luar dan dalam berstandar internasional yang diresmikan pada tahun 2018.

Ada juga taman rekreasi keluarga yang meliputi kolam renang anak-anak sedalam dua meter, taman lalu lintas yang dapat digunakan sebagai jalur pendidikan, dan fasilitas pendukung lainnya seperti mushola dan ruang konferensi pers.

Homebase Arema FC, Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang yang baru saja menyelesaikan persiapan laga pembuka babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2022.KOMPAS.com/Suci Rahayu Homebase Arema FC, Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, yang baru saja menyelesaikan persiapannya menghadapi laga pembuka Grup D Babak Penyisihan Piala Presiden 2022.

4. Rasakan pengalaman naik turun Arema

Sejak menduduki Stadion Kanjuruhan, Arema mengalami pasang surut sebagai sebuah klub. Misalnya, pada 2005 dan 2006, Singo Edan menjadi saksi juara Copa Indonesia di Stadion Kanjuruhan.

Di stadion yang sama, Aremania juga dianugerahi gelar “The Best Supporter” di Copa Indonesia 2006.

Baca Juga: 13 Wisata Pantai di Malang Beberapa Mirip Bali dan Raja Ampat

Stadion Kanjuruhan juga menjadi saksi momen penting lainnya, seperti saat Arema menjuarai Liga Super Indonesia 2009-2010.

Namun, stadion ini juga menjadi saksi dualisme kompetisi domestik pada 2011, yang berarti beberapa klub, termasuk Arema, juga mengalami dualisme, sehingga hanya menyisakan sekitar 1.000 kursi stadion yang terisi. Namun perlahan laut, samudra biru Aremania, kembali ke Stadion Kanjuruhan.

5. Berdandan untuk Piala Presiden 2022

Stadion Kanjuruhan baru-baru ini disiapkan, tepatnya, jelang perhelatan Piala Presiden 2022 yang akan digelar mulai Juni 2022 mendatang.

Karena stadion ini adalah salah satu tuan rumah.

Baca Juga: Stadion Kanjuruhan Dipercantik Jelang Piala Presiden, Pemkab Malang Anggarkan Rp 850 Juta

Pemerintah Kabupaten Malang saat itu mengalokasikan anggaran sekitar Rp 850 juta untuk memperbaiki sejumlah fasilitas seperti tribun penonton, ruang ganti pemain, ruang tunggu pemain, dan rumput sintetis.

6. Punya ikon patung singa baru

Patung Singa di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Patung singa di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Belum lama ini, Stadion Kanjuruhan memiliki ikon baru yaitu patung singa bermahkota yang diletakkan di depan pintu masuk stadion.

Dikutip dari Jatim Wiki Tribune, petung tersebut dibuat oleh pematung asal Yogyakarta, Timbul Raharjo.

Singa yang mewakili Arema diwujudkan dalam patung singa berbentuk kubus.

“Arema identik dengan singa. Jadi ini diwujudkan dalam patung singa cubist. Kubisme tidak realistis, jadi kotak terlihat seperti ini. Aslinya dari Aremania yang pesan dan deal dua bulan lalu,” kata Timbul Rahardjo, Senin (8/1/2022).

Baca Juga: 10 Wisata Alam Malang, Surga Tersembunyi di Jawa Timur

Patung ini terbuat dari aluminium yang dipadukan dengan keramik sebagai penyangga dan memiliki berat total 2,5 ton.

Pengerjaan patung yang menelan biaya sekitar Rp 500 juta itu dibantu oleh 30 seniman yang semuanya dieksekusi di Yogyakarta.

Patung ini juga menjadi ikon baru, sering dijadikan sebagai latar foto bagi para penggemar yang datang, khususnya Aremania yang akan mendukung tim kesayangannya bertanding di kandang sendiri.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button