Menteri Basuki tidak ingin ada terowongan untuk membangun terowongan di proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Menteri Basuki tidak ingin ada terowongan untuk membangun terowongan di proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta

Menteri Basuki tidak ingin ada terowongan untuk membangun terowongan di proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menegaskan pembangunan tol Bawen-Yogyakarta tidak akan menanjak.

Hal itu disampaikannya usai meresmikan proyek penataan kawasan Umbul Jumprit di Temanggung pada Sabtu (21/01/2022).

Tol Bawen-Yogyakarta akan dibangun sepanjang 75,82 kilometer yang akan melintasi dua provinsi tersebut.

Masing-masing di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 kilometer dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 8,77 kilometer.

“Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta, saya tidak ingin lagi menekan bukit seperti Tol Semarang-Solo, maka akan dibangun terowongan,” katanya.

Basuki mengatakan akan lebih baik menggunakan terowongan, terutama di kawasan yang menjadi tempat wisata.

Dia menyebutkan, dua terowongan akan dibangun dalam pembangunan tol Bawen-Yogyakarta.

“Kami memiliki hutan kopi yang hanya hidup di Banaran. Kalau rusak (ditekan) ya teman-teman,” ujarnya.

Terkait peresmian proyek penataan kawasan Umbul Jumprit, Basuki mengatakan bahwa ini merupakan program PUPR terkait penataan kawasan wisata.

Menurutnya, umbul jumprit setiap tahun digunakan umat Buddha untuk ritual pengambilan air suci pada perayaan Waisak.

Penempatan umbul jumprit yang menelan biaya Rp 3,6 miliar ini diharapkan dapat mendorong pengembangan wisata religi dan menambah kenyamanan wisatawan selama berziarah.

Basuki mengatakan tidak hanya kawasan wisata unggulan seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuhan Bajo yang akan diselenggarakan, namun juga wisata desa seperti Umbul Jumprit.

“Kalau ada saran, terutama dari anggota DPR RI dari daerah pemilihannya. Kalau mereka punya potensi, kita dukung salah satunya di Jumprit,” ujarnya.

Ditambahkan, Umbul Jumprit hanyalah salah satu tempat wisata yang ditata. Di tempat lain, kata dia, pihaknya juga banyak mengatur.

Termasuk pembentukan kawasan desa wisata yang cukup besar dan berpotensi untuk dikembangkan. Selain itu, Kementerian PUPR juga telah membangun Sarana Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) untuk menjamin kebersihan.

Kementerian PUPR juga telah membangun pondok pesantren yang didedikasikan untuk pendidikan karakter.

“Ini tidak hanya terjadi di pesantren, tapi juga di perguruan tinggi. Tidak hanya untuk agama Islam, tetapi agama lain juga kami dukung, di Kalimantan, Flores, Merauke, Jayapura dan lain-lain karena itu semua dalam kerangka pendidikan karakter. Misi utama PUPR adalah infrastruktur, yaitu infrastruktur perumahan,” jelasnya. (Tribun Jateng cetak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button