210 dosis vaksin rabies dibagikan gratis di Wonogiri - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

210 dosis vaksin rabies dibagikan gratis di Wonogiri – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi Vaksinasi Rabies (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Perikanan dan Peternakan Laut Wonogiri (Dislapernak) memastikan terus memantau kesehatan hewan yang dipelihara warga. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui pemberian vaksin rabies gratis setahun sekali.

Pada 2022, vaksin rabies gratis dari anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) akan mencapai 210 dosis. Jumlah itu akan didistribusikan ke beberapa klinik dan lima pusat kesehatan hewan (puskeswan) mulai Rabu (12/1022).

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Kepala bagian (kepala) veteriner Dislapernak Wonogiri, Magdalena Pancaningtyas Utami alias Tyas, mengatakan setiap klinik atau Puskeswan akan dibagi rata antara 10 hingga 20 dosis. Orang-orang yang memiliki hewan peliharaan di rumah mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini.

“Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, fasilitas ini banyak diminati masyarakat. 500 kaleng tahun lalu. Tahun ini kami berencana mengusulkan 600. Karena ada wabah PMK [penyakit mulut dan kuku]Dosis vaksin rabies turun drastis [jadi 210 dosis]’ jelasnya Solopos.comMinggu (10/9/2022).

Tyas mengatakan vaksinasi rabies sangat penting. Selain mempertahankan status Jawa Tengah sebagai provinsi bebas rabies, penyakit rabies masih dianggap berbahaya karena dapat menular ke manusia.

Baca Juga: Warga Purworejo Wonogiri Ini Pelihara Kucing dan Rela Habiskan Rp 5 Juta/Bulan

“Selain pendistribusian vaksin rabies lebih lanjut, sosialisasi masih terus dilakukan. Rabies bisa menyerang berbagai hewan, mulai dari anjing, kucing hingga monyet. Selain diberikan vaksin rabies gratis, masyarakat juga bisa mendapatkan layanan vaksinasi di klinik terdekat dengan biaya tambahan,” imbuhnya.

Dia membenarkan bahwa klinik tersebut telah menyebar ke banyak bagian kota. Dislapernak Wonogiri juga membuka pelayanan pemeriksaan, baik di kantor Dislapernak maupun di lima Puskeswan di Kecamatan Wuryantoro, Giritontro, Batuwarno, Purwantoro dan Jatisrono.

“Pelayanan di sana bisa berupa pemeriksaan kesehatan hewan, pengobatan dan penyuluhan. Namun, vaksinasi dapat dilakukan dengan perjanjian dan tidak dipungut biaya. Sebagai aturan, kami merujuk ke klinik swasta. Setelah memeriksa, obat yang cukup akan diberikan, kita bisa [Dislapernak] menangani. Kalau agak sulit, kita rujuk ke klinik hewan,” ujarnya.

Baca juga: Maraknya Peternak Kucing di Wonogiri, Praktisi Psikologi: Bisa Kurangi Stres

Ditanya soal jumlah hewan peliharaan yang dimiliki warga Wonogiri, Tyas mengaku tidak pernah mencatatnya. Dia tidak menjelaskan alasannya.

Namun, dia mengaku akan melakukan penghitungan populasi hewan peliharaan warga dalam waktu dekat. Pengumpulan data dapat dimulai dari klinik. Karena setiap pengelola klinik memiliki data pemilik hewan.

“Jumlah hewan yang dipelihara warga Wonogiri didominasi oleh kucing,” ujarnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button