Wisatawan berharap polisi mengusut kapal yang tenggelam di Labuan Bajo

Labuan Bajo (ANTARA) – Seorang turis asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Khouw Cynthia Josephine Kosasih, 26 tahun, berharap pihak kepolisian Manggarai Barat mengusut peristiwa yang melibatkan kapal Tiana yang berada di perairan Batu Tiga, Labuan Bajo, Barat. Manggarai, Timur, sudah tenggelam, bisa mencermati Nusa Tenggara secara menyeluruh.

“Saya harap polisi mengusut tuntas kasus kapal tenggelam ini agar nama Labuan Bajo tidak tercoreng karena saya baru tahu ini kapal. kedua yang tenggelam sebelumnya,” kata Cynthia kepada wartawan di luar Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Sabtu malam.

Baca Juga: Tim SAR berhasil mengevakuasi 19 penumpang kapal karam di Labuan Bajo

Kapal KLM Tiana ditemukan terbalik di Perairan Batu Tiga pada pukul 1430 WITA. Tim SAR gabungan mengevakuasi 10 turis asing beserta Cynthia dan tiga anggota keluarganya yang merupakan turis lokal.

Dia mengaku terkejut mengetahui kapal yang mereka tumpangi adalah kapal yang mengalami kecelakaan kapal dan tenggelam setahun yang lalu.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Penumpang Kapal Tenggelam di Labuan Bajo

Cynthia pun meminta Polres Manggarai Barat dan pemangku kepentingan lainnya mengusut tuntas kapal karam yang disaksikannya itu.

Menurutnya, latar belakang kapal harus diperiksa dengan baik agar wisatawan tidak dirugikan dan mengalami kejadian seperti itu.

Baca Juga: Kemenparekraf kirimkan tim pemantau kapal standar wisata di Labuan Bajo

Ia menjelaskan, rombongannya telah memesan perjalanan ke Labuan Bajo melalui CV Wisata Alam Mandiri yang menjanjikan akan menaiki kapal bernama Nadia dengan kamar. menguasai dan sebuah ruangan Pribadi. Namun, sesampainya di Dermaga Labuan Bajo, mereka diantar ke kapal lain yakni kapal Tiana. Beberapa turis mancanegara juga mengalami pergantian kapal secara mendadak.

“Awak kabin bilang kapal Tiana lebih baru dari Nadia, jadi kamu aman di sini. Jadi saya pikir saya akan berlibur, jadi saya bersungguh-sungguh,” katanya.

Baca Juga: Kemarin Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Karena Ganja Medis

Pada pelayaran hari kedua, setelah berlayar dari Pulau Komodo menuju Manta Point, kapal miring ke kiri dengan posisi pintu miring ke kanan dan ke atas. Dia mengatakan kacanya pecah dan semua barang miliknya hilang.

“Ibuku tidak bisa berenang, dia tiba-tiba masuk ke air saat sedang tidur. Ayahku akan membantumu di sana. Tapi kakinya terluka. Ayah perlu dioperasi sekarang, ”katanya sedih.

Baca Juga: Dua Turis Tewas Akibat Tenggelamnya Kapal di Labuan Bajo

Dia mendesak polisi untuk mengusut tuntas insiden tersebut karena tidak ada palu dan tidak ada jaket keselamatan di dalam ruangan. Tidak ada juga briefing dari pemandu wisata pertama untuk menjelaskan tentang keadaan darurat.

“Kalau tidak ingin nama Labuan Bajo tercoreng, ayo para penggiat pariwisata, jangan berikan turis seperti ini. Salam.

Baca juga: Kapal Wisata Berpenumpang Delapan Tenggelam di Labuan Bajo

Sekarang Cynthia berada di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo bersama ibu dan adiknya. Ayahnya mengalami cedera tendon, sehingga harus menjalani operasi di rumah sakit.

Sementara itu, Miras Imanzhanov, 48, dari Kazakhstan mengaku kehilangan semua barang miliknya setelah kejadian naas itu.

SEBUAH blogger perjalanan hanya bisa menerima kenyataan ini dengan senyuman.

dia berkata Bepergian Agensi mengurus kepulangan kami ke Bali tanpa paspor. Kita tunggu kabarnya,” ujarnya sedih.

Baca Juga: Sejumlah Kapal Wisata di Labuan Bajo Rusak dan Tenggelam Tak Terurus

Koordinator SAR Manggarai Barat Eddy menjelaskan, evakuasi korban kapal tenggelam dilakukan sebanyak dua kali.

Menurut informasi yang diterima, kapal tersebut terbalik akibat angin kencang saat melintasi jalur tersebut.

Baca Juga: DPRD NTT imbau operator utamakan keselamatan kapal

“Tidak ada korban jiwa. Tapi ada dua yang luka,” kata Eddy.

Tim SAR gabungan terdiri dari Kantor Pos SAR Manggarai Barat, Mapolres Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo dan KKP Labuan Bajo.

Reporter: Fransiska Mariana Nuka
Penerbit : Tunggul Susilo
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source: news.google.com