Wisata budaya di desa Penglipuran, desa yang eksotis dan asri - WisataHits
wisatahits

Wisata budaya di desa Penglipuran, desa yang eksotis dan asri

Sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat yang masih melestarikan budaya dan adat Bali terdapat di Desa Penglipuran, Bali.

Jam buka: 24 jam
Tiket masuk: Rp 10.000- Rp 30.000
Nomor telepon: 0822-6600-7575
Aktivitas: Jalan-jalan keliling desa, foto-foto
Waktu terbaik: Pagi atau malam
Perlu membawa: Kamera, topi
Larangan: Tidak ada obrolan, tidak ada sampah
Alamat: Jl.Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia
Fasilitas umum: Tempat parkir mobil, Tempat ibadah/pura, Tempat Pengamatan, Toilet, Warung makan
Akses jalan: Bagus
Toko: Ada
Peta daring: Tampilkan peta

Traveling sepertinya sudah menjadi program wajib bagi setiap orang. Bagaimana tidak, traveling merupakan salah satu penghilang stres setelah kita bekerja setiap hari. Untuk menyegarkan pikiran karena lelah bekerja setiap hari, banyak orang memiliki program rutin setiap tahun.

Kita patut bersyukur menjadi orang Indonesia dan tinggal di Indonesia. Karena Indonesia punya banyak sekali destinasi wisata yang bisa kamu tulis di travel diary kamu. Mulai dari wisata alam, budaya, pantai, gunung, lembah dan masih banyak lagi.

Jadi Anda tidak perlu bingung memilih destinasi Anda. Tetapi jika Anda bosan atau ingin mencari tempat wisata yang berbeda dari yang lain. Anda bisa mengunjungi tempat wisata di pulau Bali berupa desa wisata yang bernama Desa Penglipuran. Seperti apa keseruannya dan kenapa kamu harus mengunjungi tempat ini. Yuk baca artikel di bawah ini.

Memperkenalkan Desa Panglipuran

Desa Penglipuran adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini dijadikan desa wisata karena masyarakatnya masih melestarikan adat dan cara hidup tradisional khas suku Bali.

Tempat wisata ini merupakan desa tradisional yang telah berkembang menjadi desa wisata yang sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Menjadi tempat wisata yang paling terkenal, tidak jarang banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai desa wisata. Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi, tempat wisata ini menikmati udara segar khas pegunungan.

Selain itu, tempat wisata ini memiliki karakter unik yang menjadi daya tarik wisatawan. Selain berwisata ke sini, Anda juga bisa mengenal budaya yang terdapat di tempat wisata ini.

Alamat

Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini, Anda bisa mengunjunginya di Jl. Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia. Untuk menuju ke sana tidak sulit, Anda bisa menggunakan GPS jika masih belum tahu cara mengunjunginya.

Anda tidak perlu khawatir jika berwisata ke Bali, Anda masih memiliki banyak waktu luang. Di Bali menawarkan tempat wisata yang sangat layak untuk anda kunjungi jika berada di Desa Wisata ini.

Tempat-tempat wisata seperti Hutan Bambu Panglipuran hanya berjarak 0,2 km, Teras Sawah Tegalalang berjarak 9 km, atau Anda juga dapat mengunjungi Anjungan Tukad Melangit yang berjarak 12,5 km.

Cerita

Nama tempat wisata ini merupakan akronim dari kata “pengeling” yang artinya pengingat, dan “pura” yang artinya tempat suci. Dengan demikian, diartikan sebagai mengingat tempat suci (leluhur). Penduduk yang menempati tempat ini dulunya adalah pendatang tetap dari Desa Bayung Gede, Kintanami karena suatu alasan.

Sebelumnya, tempat ini hanyalah sebuah desa yang ingin melestarikan dan mempertahankan budaya nenek moyangnya. Dan pada tahun 1990, mahasiswa KKN masuk dan melakukan pengelolaan lingkungan serta melakukan pembangunan berupa taman-taman kecil.

Saat itu, Dinas Pariwisata belum memberikan kontribusi atau kebijakan apapun untuk mengelola kawasan ini. Mengingat daerah ini memiliki potensi wisata, maka para tetua dan kaum muda saling bermusyawarah untuk mengembangkan potensi yang ada sebagai desa wisata tradisional. Pada tahun 1993, kawasan ini akhirnya ditetapkan sebagai desa wisata oleh Dinas Pariwisata setempat.

Keunikan

Tempat wisata ini memiliki tata letak dan desain bangunan budaya Bali yang sangat khas. Untuk rumah yang ada, semuanya memiliki desain yang sama, dengan posisi rumah menghadap ke jalan beraspal.

Apalagi 40% dari lokasi ini adalah hutan bambu yang menarik wisatawan. Dan kekhasannya adalah bambu di sini tidak boleh ditebang sembarangan, kalaupun mau ditebang harus seizin kepala adat.

Mengingat kawasan ini sebagian merupakan hutan bambu, Anda juga bisa menyaksikan aktivitas sehari-hari penduduk setempat yang melakukan aktivitas tradisional seperti menganyam bambu atau membuat kerajinan tangan dari bambu.

Selain arsitektur bangunan dan pemandangan hutan bambu yang hijau. Jika Anda berkunjung ke sini, Anda harus mencoba minuman khas mereka yang bernama loloh cemcem yang terbuat dari daun cemcem yang memiliki cita rasa unik namun lezat.

Uniknya, dalam satu porsi minuman ini terdapat banyak rasa, kalau istilah kerennya nano nano. Minuman ini juga cukup murah, untuk satu botol cukup membayar Rp 5000 saja.

Baca Juga : Desa Wisata Suku Osing

Daya tarik

Meski area ini tidak luas, Anda bisa menikmati berbagai hal di tempat ini. Seperti tempat wisata lainnya, tempat ini juga memiliki atraksi seperti:

Nikmati dan berjalan-jalan di sekitar gedung-gedung yang indah

Yang paling menarik wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata ini adalah kebersihan lingkungan yang sangat bersih. Apalagi desain arsitektur setiap bangunan rumah sangat kental dengan budaya Bali.

Saksikan kehidupan sehari-hari orang-orang

Selain dapat menikmati keindahan bangunan dan kebersihan kabupaten ini, Anda juga akan dapat melihat kehidupan sehari-hari penduduk kabupaten tersebut. Seperti halnya Anda dapat melihat mereka bersosialisasi, beribadah dan mengadakan acara adat jika waktu berkunjung Anda bertepatan dengan acara adat yang sedang berlangsung.

tempat foto

Jika anda ingin berburu foto untuk mendokumentasikan diri anda atau anda yang memiliki hobi fotografi. Tempat ini menawarkan banyak spot foto yang bisa kamu pilih. Dengan latar belakang bangunan khas Bali dan ditunjang dengan lingkungan sekitar yang sangat bersih akan menunjang foto anda menjadi lebih baik/ Selain itu anda juga bisa memotret bagaimana keseharian warga disana.

Meredakan

Selain digunakan sebagai tempat duduk, tempat ini juga dijadikan sebagai desa wisata yang unik. Melihat hal tersebut, pihak pengelola juga telah menyiapkan fasilitas penunjang kunjungan wisatawan, seperti:

  • Tempat parkir
  • Tempat Ibadah / Kuil
  • Belvedere
  • Toilet
  • warung makan

Mungkin Anda membutuhkan banyak waktu untuk menikmati beberapa tempat wisata di Bali. Jika Anda membutuhkan akomodasi di dekat tempat wisata ini, Anda tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan akomodasi yang terletak di dekat tempat wisata ini.

Pilihan akomodasi termasuk D’Umah Bali di 11,7 km, Tangkas House di 15,3 km atau Tapa Kawi Villas di Pramana di 18,9 km.

Tidak lengkap rasanya jika kita mengunjungi tempat yang tidak mencicipi makanan masyarakat sekitar. Nah, bagi Anda yang ingin berwisata kuliner atau sekedar mengisi perut yang lapar seharian selama berwisata di desa wisata ini, Anda bisa mengunjungi beberapa pilihan restoran seperti:

Restoran-restoran ini berjarak 10,5 km dari Natys Restaurant Ubud, Tini Kitchen Coconut Juice Bar yang berjarak 11,4 km, atau Junjungan Suite Restaurant yang berjarak 11,8 km.

Biaya masuk

Untuk memasuki kawasan wisata ini, Anda harus membayar tiket yang sesuai dengan kategori wisata. Harga adalah sebagai berikut:

Kategori wisatawan lokal Turis asing
Anak Rp 10.000 Rp25.000
Dewasa Rp 15.000 Rp 30.000

Catatan: Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan operator.

Jam operasional

Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA

QnA

Daftar pertanyaan tentang desa wisata ini dapat ditemukan pada kolom di bawah ini:

Desa Penglipuranpenglipur merupakan desa wisata tradisional yang masih melestarikan budaya khas peninggalan nenek moyang. Selain itu, tempat wisata ini memiliki banyak hal yang bisa Anda nikmati.

Jadi jika anda berencana berkunjung ke Bali atau sedang berada di Bali, jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk singgah di tempat wisata ini. Baca juga artikel wisata Dolanyok.com.

Source: dolanyok.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button