Wisata budaya di desa Penglipuran, desa yang eksotis dan asri
Sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat yang masih melestarikan budaya dan adat Bali terdapat di Desa Penglipuran, Bali.
- Desa Penglipuran via instagram.com/kristianaielisabet44/
Jam buka: | 24 jam |
Tiket masuk: | Rp 10.000- Rp 30.000 |
Nomor telepon: | 0822-6600-7575 |
Aktivitas: | Jalan-jalan keliling desa, foto-foto |
Waktu terbaik: | Pagi atau malam |
Perlu membawa: | Kamera, topi |
Larangan: | Tidak ada obrolan, tidak ada sampah |
Alamat: | Jl.Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia |
Fasilitas umum: | Tempat parkir mobil, Tempat ibadah/pura, Tempat Pengamatan, Toilet, Warung makan |
Akses jalan: | Bagus |
Toko: | Ada |
Peta daring: | Tampilkan peta |
Traveling sepertinya sudah menjadi program wajib bagi setiap orang. Bagaimana tidak, traveling merupakan salah satu penghilang stres setelah kita bekerja setiap hari. Untuk menyegarkan pikiran karena lelah bekerja setiap hari, banyak orang memiliki program rutin setiap tahun.
Kita patut bersyukur menjadi orang Indonesia dan tinggal di Indonesia. Karena Indonesia punya banyak sekali destinasi wisata yang bisa kamu tulis di travel diary kamu. Mulai dari wisata alam, budaya, pantai, gunung, lembah dan masih banyak lagi.
Jadi Anda tidak perlu bingung memilih destinasi Anda. Tetapi jika Anda bosan atau ingin mencari tempat wisata yang berbeda dari yang lain. Anda bisa mengunjungi tempat wisata di pulau Bali berupa desa wisata yang bernama Desa Penglipuran. Seperti apa keseruannya dan kenapa kamu harus mengunjungi tempat ini. Yuk baca artikel di bawah ini.
Memperkenalkan Desa Panglipuran
Desa Penglipuran adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini dijadikan desa wisata karena masyarakatnya masih melestarikan adat dan cara hidup tradisional khas suku Bali.
Tempat wisata ini merupakan desa tradisional yang telah berkembang menjadi desa wisata yang sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Menjadi tempat wisata yang paling terkenal, tidak jarang banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai desa wisata. Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi, tempat wisata ini menikmati udara segar khas pegunungan.
Selain itu, tempat wisata ini memiliki karakter unik yang menjadi daya tarik wisatawan. Selain berwisata ke sini, Anda juga bisa mengenal budaya yang terdapat di tempat wisata ini.
Alamat
Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini, Anda bisa mengunjunginya di Jl. Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali Indonesia. Untuk menuju ke sana tidak sulit, Anda bisa menggunakan GPS jika masih belum tahu cara mengunjunginya.
Anda tidak perlu khawatir jika berwisata ke Bali, Anda masih memiliki banyak waktu luang. Di Bali menawarkan tempat wisata yang sangat layak untuk anda kunjungi jika berada di Desa Wisata ini.
Tempat-tempat wisata seperti Hutan Bambu Panglipuran hanya berjarak 0,2 km, Teras Sawah Tegalalang berjarak 9 km, atau Anda juga dapat mengunjungi Anjungan Tukad Melangit yang berjarak 12,5 km.
Cerita
Nama tempat wisata ini merupakan akronim dari kata “pengeling” yang artinya pengingat, dan “pura” yang artinya tempat suci. Dengan demikian, diartikan sebagai mengingat tempat suci (leluhur). Penduduk yang menempati tempat ini dulunya adalah pendatang tetap dari Desa Bayung Gede, Kintanami karena suatu alasan.
Sebelumnya, tempat ini hanyalah sebuah desa yang ingin melestarikan dan mempertahankan budaya nenek moyangnya. Dan pada tahun 1990, mahasiswa KKN masuk dan melakukan pengelolaan lingkungan serta melakukan pembangunan berupa taman-taman kecil.
Saat itu, Dinas Pariwisata belum memberikan kontribusi atau kebijakan apapun untuk mengelola kawasan ini. Mengingat daerah ini memiliki potensi wisata, maka para tetua dan kaum muda saling bermusyawarah untuk mengembangkan potensi yang ada sebagai desa wisata tradisional. Pada tahun 1993, kawasan ini akhirnya ditetapkan sebagai desa wisata oleh Dinas Pariwisata setempat.
Keunikan
Tempat wisata ini memiliki tata letak dan desain bangunan budaya Bali yang sangat khas. Untuk rumah yang ada, semuanya memiliki desain yang sama, dengan posisi rumah menghadap ke jalan beraspal.
Apalagi 40% dari lokasi ini adalah hutan bambu yang menarik wisatawan. Dan kekhasannya adalah bambu di sini tidak boleh ditebang sembarangan, kalaupun mau ditebang harus seizin kepala adat.
Mengingat kawasan ini sebagian merupakan hutan bambu, Anda juga bisa menyaksikan aktivitas sehari-hari penduduk setempat yang melakukan aktivitas tradisional seperti menganyam bambu atau membuat kerajinan tangan dari bambu.
Selain arsitektur bangunan dan pemandangan hutan bambu yang hijau. Jika Anda berkunjung ke sini, Anda harus mencoba minuman khas mereka yang bernama loloh cemcem yang terbuat dari daun cemcem yang memiliki cita rasa unik namun lezat.
Uniknya, dalam satu porsi minuman ini terdapat banyak rasa, kalau istilah kerennya nano nano. Minuman ini juga cukup murah, untuk satu botol cukup membayar Rp 5000 saja.
Baca Juga : Desa Wisata Suku Osing
Daya tarik
Meski area ini tidak luas, Anda bisa menikmati berbagai hal di tempat ini. Seperti tempat wisata lainnya, tempat ini juga memiliki atraksi seperti:
Nikmati dan berjalan-jalan di sekitar gedung-gedung yang indah
Yang paling menarik wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata ini adalah kebersihan lingkungan yang sangat bersih. Apalagi desain arsitektur setiap bangunan rumah sangat kental dengan budaya Bali.
Saksikan kehidupan sehari-hari orang-orang
Selain dapat menikmati keindahan bangunan dan kebersihan kabupaten ini, Anda juga akan dapat melihat kehidupan sehari-hari penduduk kabupaten tersebut. Seperti halnya Anda dapat melihat mereka bersosialisasi, beribadah dan mengadakan acara adat jika waktu berkunjung Anda bertepatan dengan acara adat yang sedang berlangsung.
tempat foto
Jika anda ingin berburu foto untuk mendokumentasikan diri anda atau anda yang memiliki hobi fotografi. Tempat ini menawarkan banyak spot foto yang bisa kamu pilih. Dengan latar belakang bangunan khas Bali dan ditunjang dengan lingkungan sekitar yang sangat bersih akan menunjang foto anda menjadi lebih baik/ Selain itu anda juga bisa memotret bagaimana keseharian warga disana.
Meredakan
Selain digunakan sebagai tempat duduk, tempat ini juga dijadikan sebagai desa wisata yang unik. Melihat hal tersebut, pihak pengelola juga telah menyiapkan fasilitas penunjang kunjungan wisatawan, seperti:
- Tempat parkir
- Tempat Ibadah / Kuil
- Belvedere
- Toilet
- warung makan
Mungkin Anda membutuhkan banyak waktu untuk menikmati beberapa tempat wisata di Bali. Jika Anda membutuhkan akomodasi di dekat tempat wisata ini, Anda tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan akomodasi yang terletak di dekat tempat wisata ini.
Pilihan akomodasi termasuk D’Umah Bali di 11,7 km, Tangkas House di 15,3 km atau Tapa Kawi Villas di Pramana di 18,9 km.
Tidak lengkap rasanya jika kita mengunjungi tempat yang tidak mencicipi makanan masyarakat sekitar. Nah, bagi Anda yang ingin berwisata kuliner atau sekedar mengisi perut yang lapar seharian selama berwisata di desa wisata ini, Anda bisa mengunjungi beberapa pilihan restoran seperti:
Restoran-restoran ini berjarak 10,5 km dari Natys Restaurant Ubud, Tini Kitchen Coconut Juice Bar yang berjarak 11,4 km, atau Junjungan Suite Restaurant yang berjarak 11,8 km.
Biaya masuk
Untuk memasuki kawasan wisata ini, Anda harus membayar tiket yang sesuai dengan kategori wisata. Harga adalah sebagai berikut:
Kategori | wisatawan lokal | Turis asing |
Anak | Rp 10.000 | Rp25.000 |
Dewasa | Rp 15.000 | Rp 30.000 |
Catatan: Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan operator.
Jam operasional
Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA
QnA
Daftar pertanyaan tentang desa wisata ini dapat ditemukan pada kolom di bawah ini:
Desa Penglipuranpenglipur merupakan desa wisata tradisional yang masih melestarikan budaya khas peninggalan nenek moyang. Selain itu, tempat wisata ini memiliki banyak hal yang bisa Anda nikmati.
Jadi jika anda berencana berkunjung ke Bali atau sedang berada di Bali, jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk singgah di tempat wisata ini. Baca juga artikel wisata Dolanyok.com.
Source: dolanyok.com