Weekend, waktunya berwisata sejarah ke Benteng Warisan Belanda - WisataHits
Jawa Tengah

Weekend, waktunya berwisata sejarah ke Benteng Warisan Belanda

Harianjogja.com, JOGJA—Wisata sejarah zaman kolonial bisa ditempuh dengan mengunjungi Benteng Belanda. Meski dibangun ratusan tahun lalu, bangunan benteng di Indonesia masih kokoh berdiri hingga saat ini.

Sebuah negara lama bertahan era kolonial Belanda, Indonesia telah tersebar struktur benteng. Benteng-benteng ini pada umumnya digunakan oleh Belanda sebagai pusat pemerintahan dan untuk menahan serangan dari pihak Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, peninggalan-peninggalan tersebut tidak serta merta diserang dan dimusnahkan. Kini tempat tersebut menjadi salah satu pilihan wisata sejarah.

DIDUKUNG:

Pada pembukaan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja berharap IKM naik peringkat

Benteng Belgia

Ada benteng peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri megah di Banda Neira, Maluku Tengah. Namanya Belgica Fort yang bentuknya mirip Pentagon di Amerika. Benteng ini merupakan ilustrasi dengan nilai nominal Rp 1.000.

Keindahan bangunan ini diprakarsai oleh bangsa Portugis pada abad ke-16 yang membangun Benteng Nassau. Kemudian pada tanggal 4 September 1611 benteng ini dibangun kembali atas perintah Jenderal Pieter Both dari Belanda dan kemudian diberi nama Benteng Belgica.

Bekas markas VOC di Maluku kini telah berkembang menjadi tempat wisata yang menarik. Lokasinya memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan panorama Pulau Banda Neira, dimulai dengan birunya perairan Teluk Banda, matahari terbenam, puncak Gunung Api Banda yang menjulang tinggi dan diakhiri dengan rimbunnya pohon pala Pulau Banda Besar.

Benteng van der Wijck

Kebumen, Jawa Tengah juga memiliki wisata sejarah berupa benteng peninggalan zaman Belanda bernama Van Der Wijck. Benteng Van Der Wijck terletak hanya 20 km dari pusat kota Kebumen.

Benteng Van Der Wijck adalah bekas kantor perdagangan VOC yang dibangun kembali pada tahun 1818. Sebelum digunakan sebagai objek wisata atau situs warisan, benteng bata merah ini berfungsi sebagai tempat pelatihan tentara. Mulai dari tempat latihan tentara Belanda atau Eropa, tentara Jepang dan tentara Indonesia.

Sekarang kereta mini terlihat dari gerbang utama benteng. Kereta ini akan membawa pengunjung berkeliling dan melihat lebih banyak lagi Fort Van Der Wijck.

Benteng Ambarawa Pendem

Ambarawa Kabupaten Semarang memiliki banyak peninggalan zaman penjajahan yang menjadi saksi bisu sejarah penjajahan, salah satunya Benteng Pendem atau Benteng Willem 1 Pendem yang masih berfungsi hingga saat ini.

Menariknya, benteng ini, meskipun masih berfungsi, belum mengalami perubahan atau dalam keadaan asli sejak awal. Separuh benteng digunakan sebagai Lapas Kelas IIA atau Lapas Ambarawa, dan hanya sisi utara yang dapat dikunjungi wisatawan secara bebas.

Benteng Pendem Ambarawa terdiri dari dua lantai seperti pada zaman penjajahan Belanda. Pengunjung hanya dapat mengakses area lantai dasar. Sedangkan lantai dua Benteng Pendem digunakan sebagai tempat tinggal pegawai penjara. Karena bangunannya sudah tua dan rapuh, pengunjung harus berhati-hati saat berjalan-jalan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button