Warga Palestina menentang rencana kolonial Israel untuk mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi objek wisata
Hidayatullah.com—Harun Nasseruddin, anggota biro politik Hamas, mengatakan upaya pendudukan Israel untuk mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi objek wisata adalah eskalasi yang berbahaya. Tindakan ini berpotensi menimbulkan perlawanan dari rakyat Palestina dengan cara apa pun untuk melindungi mereka dari penodaan oleh para ekstremis, katanya seperti dikutip. Pusat Informasi Palestina (GAMBAR).
Nasseruddin menambahkan bahwa pendudukan Israel terus mengizinkan dan melindungi pemukim pemukim Yahudi dari praktik pelanggaran dan penodaan kesucian dan kemuliaan Masjid Al-Aqsa. Aksi ekstremisme Yahudi terbaru adalah munculnya sejumlah pemukim ilegal dengan pakaian tidak senonoh dan cabul di halaman masjid.
Nasserudin melihat tindakan ini sebagai provokasi langsung terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang tidak boleh ditoleransi. Semua pihak harus mengambil tindakan untuk mencegah kejahatan ini dan melindungi Masjid Al-Aqsha dari bahaya penodaan dan Yudaisasi.
Dia memperingatkan pendudukan Israel untuk tidak melanjutkan kebijakan Zionis yang provokatif ini, yang dengan jelas mengekspos rencana dan niat jahat mereka untuk mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi objek wisata.
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina tidak akan tinggal diam. Tindakan penjajah ‘Israel’ hanyalah kemauan rakyat dan tumbuh untuk memblokirnya dengan cara apa pun sampai pendudukan ‘Israel’ meninggalkan tanah Palestina dan hak-hak Palestina yang sah diambil kembali, khususnya pembebasan Al-Qud dan Al -Masjid Aqsha.
Sesuai Yayasan Eropa untuk Yerusalem, sebanyak 7.113 imigran Yahudi ilegal dan 80.653 orang yang menyamar sebagai “turis” ambil bagian dalam penggerebekan di Masjid Al-Aqsa Agustus lalu. Jumlah tertinggi tercatat pada 7 Agustus, ketika 2.201 pemukim Yahudi menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memperingati apa yang mereka sebut “Ulang Tahun Penghancuran Bait Suci.”*
Narator: Ahmad
Staf redaksi:-
Terkait
Source: hidayatullah.com
