Wisata Sejarah Kerajaan Tarumanegara di Desa Ciaruteun - WisataHits
Jawa Barat

Wisata Sejarah Kerajaan Tarumanegara di Desa Ciaruteun

Bogordaily.net – Kita tidak hanya bisa menikmati keindahan Indonesia dari sisi alamnya, tapi juga keragaman budaya, seni, kuliner, dan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Wisata Sejarah Kerajaan Tarumanegara di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memiliki banyak situs sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Pentingnya mengembangkan tempat bersejarah sebagai destinasi wisata, karena destinasi wisata bukan sekedar pemandangan berupa alam terbuka atau wisata kuliner dan keindahan budaya yang berbeda.

Hal ini dikarenakan tempat-tempat bersejarah dapat dikembangkan di suatu daerah untuk menarik minat wisatawan umum untuk berkunjung ke tempat-tempat bersejarah tersebut.

Mengunjungi destinasi ikonik sejarah akan menemukan manfaat atau keunikan yang akan dicapai bagi wisatawan atau masyarakat sekitar untuk ikut menjaga dan melestarikan landmark bersejarah tersebut sehingga menjadi daya tarik yang dikunjungi banyak orang.

Salah satunya destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi wisatawan umum di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Salah satu ikon wisata sejarah ini adalah Prasasti Batu Ciaruteun peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Batu Ciaruteun merupakan ikon peninggalan sejarah yang berasal dari kerajaan Tarumanegara sekitar abad ke-5 Masehi.

Prasasti yang menjadi warisan budaya pada masa kerajaan Tarumanegara adalah prasasti perkebunan kopi atau tapak gajah, prasasti Ciariuteun atau prasasti Raja Purnawarman, dan prasasti Muara Cianten.

Semua prasasti ini berada di daerah Ciaruteun Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Usia prasasti kerajaan Tarumanegara ini sekitar 1.700 tahun. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4, lebih tepatnya pada tahun 385 Masehi.

Keberadaan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara ini menjadi bukti perluasan wilayah. Prasasti perkebunan kopi atau tapak gajah merupakan salah satu bukti peninggalan kerajaan Tarumanegara yakni Raja Purnawarman, seorang raja yang dikenal sangat agung, gagah berani, gagah berani dan memiliki segala kelebihan mulai dari politik hingga peperangan dan kenegaraan.

“Awalnya tertulis Prasasti Kebon Kopi atau yang sering dikenal saat itu dengan Prasasti Tapak Gajah, hutan dibabat untuk perkebunan kopi milik Belanda,” kata Ugan Sugandi, salah satu pengelola situs bersejarah ini.

Dikenal dengan Prasasti Tapak Gajah merupakan peninggalan berupa seekor gajah milik Raja Purnawarman yang menunggangi gajah bernama Gajah Airawata.

Prasasti ini merupakan salah satu dari tiga prasasti yang ditemukan di kawasan Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, yang sangat penting dalam sejarah Kerajaan Tarumanegara pada abad ke 5-7 Masehi.

Dua prasasti lainnya adalah Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Muara Cianten yang keduanya berada tidak jauh dari Prasasti Kebon Kopi.

Untuk mengunjungi situs prasasti bersejarah tersebut, wisatawan harus menempuh jarak 19 kilometer barat laut dari pusat kota Bogor.

Pemandangan hijau dengan udara sejuk disuguhkan kepada para pengunjung dalam perjalanan menuju destinasi wisata sejarah ini, tidak hanya mendapatkan banyak pengetahuan tentang sejarah, tetapi juga para pengunjung merasa tenggelam dalam alam.

Jalannya cukup bagus, tidak ada jalan yang sangat curam untuk dilalui. Oleh karena itu, sangat mudah bagi wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut.

Pengunjung tidak perlu membayar biaya masuk karena gratis.

“Pengunjung per bulan bisa mencapai 500 orang, bahkan 1.000 pengunjung dari berbagai wisatawan umum. Rekapitulasi November lalu mencapai 700 pengunjung dari berbagai kelompok wisatawan,” kata Ugan.

Destinasi wisata sejarah ini terbuka untuk umum mulai dari kunjungan anak sekolah, pelajar maupun masyarakat umum. Buka Senin-Minggu dari pukul 07.00-17.00 WIB. (Muhammad Rizki Wayula/Ratnasari)

Editor: Rialdi

Tonton video lainnya dan kunjungi YouTube BogordailyTV

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button