Usai Percantik Kota Lama Semarang, Brantas Abipraya Siap Percantik Kesawan Medan
Berbekal pengalaman peremajaan Kota Lama Semarang yang selesai pada tahun 2019, PT Brantas Abipraya (Persero) kini telah mendapatkan kontrak baru untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur permukiman Kota Lama Kesawan, Kota Medan (8/7).
Prasetyadhie selaku General Manager Divisi Operasi 1 Brantas Abipraya hadir untuk menandatangani kontrak dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat Infrastruktur Permukiman Daerah (BPPW) Sumut.
“Penerimaan pesanan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya yang selalu ada untuk Indonesia dengan siap siaga membangun infrastruktur unggulan. Pengerjaan yang dijadwalkan selesai dalam waktu 510 hari ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi kawasan cagar budaya,” kata Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ia tidak hanya ingin menghidupkan kembali pentingnya warisan daerah, tetapi setelah didandani oleh Brantas Abipraya, ia berharap dapat mengembangkan ekonomi di daerahnya karena tentu saja kota tua Kesawan akan berubah menjadi tujuan wisata baru yang indah yang sering dikunjungi banyak orang. penduduk lokal dan penduduk lokal dikunjungi wisatawan asing. Revitalisasi ini akan meningkatkan daya tarik ‘warisan’ dan potensi seni budaya.
Sebagai informasi tambahan, perusahaan konstruksi negara ini berbagi pengalaman mengerjakan restrukturisasi Kota Lama Semarang dengan Walikota Medan Bobby Nasution tahun lalu. Anas mengatakan merupakan suatu kehormatan bagi Brantas Abipraya untuk memberinya kepercayaan, berbagi ilmu dan berdiskusi bersama untuk membangun kembali keindahan kota tua Medan dengan bangunan bersejarahnya.
Sama halnya dengan Kota Lama Semarang yang didekorasi oleh Abipraya, Kota Kesawan juga memiliki banyak peninggalan sejarah zaman kolonial, keindahan yang ditawarkan adalah pemandangan dengan latar belakang bangunan zaman kolonial kuno.
Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Brantas Abipraya akan mempercantik kawasan ini dengan merevitalisasinya sehingga menjadi kawasan yang lebih cocok untuk Instagram atau sebagai tempat selfie dan dipamerkan di media sosial menarik banyak wisatawan.
“Harapannya, upaya percepatan revitalisasi kota tua di Medan dan nantinya tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga membuka banyak lapangan pekerjaan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Medan,” pungkas Anas.
Source: bizlaw.id
