Usai pembekalan, KKM UIN Maliki Malang siap terjun ke masyarakat
Malang (Beritajatim.com) – KKM (Kelas Kerja Mahasiswa) Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang mendapatkan pembekalan. Pembekalan berkaitan dengan kegiatan dan program saat seseorang terjun ke masyarakat.
Sebanyak sekitar 500 mahasiswa perwakilan masing-masing kelompok hadir dalam Pembekalan KKM 2022-2023 di aula gedung rektorat lt.5. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pusat Studi Pengabdian Kepada Masyarakat dibawah naungan LP2M UIN Malang.
Dr. Syaiful Mustofa, direktur Pusat Studi Pengabdian Kepada Masyarakat menjelaskan bahwa hakikat pelaksanaan KKM adalah memecahkan masalah dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Ia mencontohkan, mahasiswa tidak bisa dengan mudah membuat program kerja tanpa mengetahui secara pasti lokasi KKM yang nantinya akan dipekerjakan.
“Diskusikan dengan DPL (Pengawas Lapangan) dan rekan satu tim, serta perlengkapan dari masyarakat sekitar,” perintahnya.
Ia menyarankan agar mahasiswa mendasarkan perencanaan program KKM pada pertimbangan visi dan misi universitas. Karena UIN Malang menitikberatkan pada integrasi keilmuan, maka program yang dijalankan harus dibagi menjadi dua bagian, yaitu keagamaan dan sosial.
“Program religi membedakan KKM UIN Malang dengan kampus lain. Jadi harus dipastikan lokasi KKM dekat dengan masjid setempat,” lanjutnya.
Dalam pembekalan tersebut, kata Camat Kecamatan Pujon, Drs Kasyanto, MM, ia memberikan gambaran apa saja yang bisa dilakukan mahasiswa di lokasi KKM. Menurut Kasiyanto, ada dua kategori potensi wilayah yang bisa menjadi wilayah program kerja KKM, yakni potensi fisik dan potensi non fisik.
“Potensi fisik meliputi lahan, air, demografi masyarakat, cuaca dan iklim, serta peternakan. Sedangkan potensi non fisik dapat berupa adat istiadat, perangkat pemerintahan, dan pranata sosial. Selain itu juga potensi pemerintah dimana mahasiswa juga harus mendukung kinerja perangkat desa di lokasi KKM,” ujarnya.
Ia menegaskan, potensi yang dimiliki pemerintah dapat diwujudkan dalam program kerja di bidang pembangunan infrastruktur desa, bina lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, siswa juga dapat menyentuh potensi fisik, misalnya. B. Membantu pengembangan destinasi wisata, sehingga masyarakat sekitar tempat wisata dapat lebih dikuatkan. [dan/but]
Source: news.google.com
