Keunikan Masjid Tiban Turen Malang dibangun tanpa bimbingan arsitek apapun - WisataHits
Jawa Timur

Keunikan Masjid Tiban Turen Malang dibangun tanpa bimbingan arsitek apapun

Keunikan Masjid Tiban Turen Malang – Malang memiliki banyak tempat wisata yang unik dan keren seperti Museum Angklung Malang, Jatim Park Malang dan salah satu tempat yang wajib anda kunjungi saat ke Malang adalah Masjid Tiban Turen.

Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar nama masjid ini. Konon masjid ini dibangun oleh jin hanya dalam semalam, benarkah? Untuk mengetahui kebenarannya, berikut kami berikan review masjid dengan arsitektur keren ini.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Kuliner di Indramayu yang Enak dan Murah Wajib Coba!

Mitos dan Sejarah Masjid Tiban Turen Malang

turun

Mendengar nama Masjid Tiban Turen Malang tentunya sangat berkaitan dengan cerita mistis tentang pembangunan masjid ini yang dibangun oleh jin hanya dalam waktu semalam. Tentu anggapan ini tidak tepat.

Masjid Tiban sebenarnya dibangun oleh para santri dan komunitas pondok pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Masjid ini merupakan kompleks pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah).

Tempat ini dibangun sejak tahun 1978 oleh Romo Kyai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Masjid Tiban Turen Malang memiliki 10 lantai yang terdiri dari lantai 1 yang merupakan tempat istirahat dan mushola. Lantai 2 adalah bar sarapan, ruang relaksasi, ruang makan, dan dapur. Di lantai 3 terdapat mushola, akuarium, dan kebun binatang mini. Karena lantai 4 sendiri ditempati oleh keluarga pengurus rumah liburan tersebut.

Ada mushola di lantai 5. Lantai 6 adalah tempat peristirahatan bagi para siswa. Ada kios dari pesantren di lantai 7 dan 8, yang dijalankan oleh santri putri. Sedangkan lantai 9 merupakan bangunan yang didesain sebagai lereng gunung dan goa, dan puncaknya berada di lantai 10.

Masjid Tiban Turen Malang juga memiliki kolam renang yang dilengkapi perahu khusus yang hanya bisa dikemudikan oleh anak-anak. Di kebun binatang masjid mini ini Anda bisa melihat berbagai jenis binatang seperti rusa, monyet, kelinci, ayam, dan burung.

Masjid Tiban ini luasnya sekitar 4 hektar, dan dari luas lahan yang ada hanya dimanfaatkan sekitar 1,5 hektar. Arsitektur Masjid Tiban Turen Malang dirancang oleh KH Ahmad Bahru Mafdlaludin Soleh yang merupakan hasil istikharah beliau. Pembangunan masjid ini dikerjakan sepenuhnya oleh para santri dengan jumlah total 250 orang dan didukung oleh beberapa warga sekitar pondok. Masjid ini memiliki perpaduan arsitektur Timur Tengah, Cina, dan India.

Arsitektur Masjid Tiban Turen Malang

turun

Masjid Tiban Turen Malang memiliki perpaduan arsitektur Arab, India, dan Cina yang indah. Hal ini terlihat pada kubah masjid bergaya India dengan kombinasi ukiran tulisan Arab oleh para santri. Masjid Tiban Turen didominasi warna biru dan putih. Masjid Tiban juga dihiasi dengan ornamen berlapis emas bergaya Arab yang menghiasi dinding berbagai ruangan dan koridor.

Setiap kamar memiliki interior kamar yang berbeda dengan keunikan tersendiri. Anda dapat menjelajahi setiap lantai menggunakan tangga atau lift yang tersedia di sana. Masjid Tiban Turen Malang juga memiliki kolam ikan yang cukup luas. Ada berbagai jenis ikan di kolam termasuk ikan koi dan ikan mas.

Terdapat beberapa kubah dengan motif warna-warni, di depannya terdapat pohon kurma artifisial yang dihiasi lampu-lampu kecil warna-warni dengan pancaran cahaya yang indah. Terdapat kebun jagung di lantai atas dan Anda bisa melihat pemandangan indah di sekitar kompleks masjid dari lantai atas.

Rute dan harga tiket Masjid Tiban Turen Malang

turun

Masjid Tiban Turen Malang terletak di Jl. CH. Wahid Hasyim, Gang Anggur Nomor 10, Rt 07, Rw 06, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Jarak dari Masjid Raya kota Malang sekitar 26 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dengan kendaraan roda 4.

Untuk menuju masjid ini, Anda bisa naik angkutan kota jurusan AG atau LG dari pusat kota Malang yang akan membawa Anda ke Terminal Gadang (Hamid Rusdi). Setibanya di terminal, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan naik bus jurusan Malang-Turen-Dampit. Anda akan dikenakan biaya Rp 7.000 per orang. Anda bisa meminta sopir untuk menurunkan Anda di suatu tempat di dekat Masjid Tiban.

Anda kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan ojek. Harga yang dihitung biasanya Rp 15.000. Anda dapat meminta ojek untuk menjemput Anda kembali ketika Anda pulang dari Masjid Tiban Turen Malang karena tidak ada kendaraan dari masjid ke jalan utama. Anda tidak akan dikenakan biaya alias gratis untuk masuk ke Masjid Tiban. Jika membawa kendaraan sendiri, Anda hanya akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda 4.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button