UAD dorong manajemen pengelolaan keuangan dan digitalisasi pemasaran di Desa Wisata Narendra Edu - WisataHits
Yogyakarta

UAD dorong manajemen pengelolaan keuangan dan digitalisasi pemasaran di Desa Wisata Narendra Edu

BANTUL– Tanggal 18 Desember 2022, salah satu tim penerima Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU Tahun Anggaran 2022 Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Universitas Ahmad Dahlan yang terdiri dari Utaminingsih Linarti ST, MT Teknik Industri gelar , Marsudi Endang Sri Rejeki, SE, MM, S.Ip. Jurusan Food Service Business dan Tina Sulistiyani, SE, MM dari jurusan Manajemen melanjutkan kegiatan Program Insentif KKN Terpadu dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU untuk TA 2022 dengan melakukan dukungan pengelolaan keuangan dan digitalisasi pemasaran di Padukuhan Ngunan-unan, Srigading, Kec. Sanden, Kab. Bantul.

Dukungan dimulai dengan memberikan contoh yang baik dengan mengundang narasumber dari penggiat desa wisata Edy Kurniawan, S.Kom. yang berhasil mengembangkan Desa Wisata Rejowinangun.

Di awal kegiatan sosialisasi, Utaminingsih Linarti ST, MT selaku ketua tim menyampaikan dalam sambutannya sosialisasi dukungan pengelolaan keuangan dan digitalisasi pemasaran dapat menjadi contoh bagi Desa Pendidikan Wisata Narendra di Ngunan-unan Padukuhan untuk mengelola pengelolaan keuangan dan branding Narendra Mensosialisasikan Desa Wisata Edukasi agar orang luar juga bisa mengunjunginya.

Bapak Endartono selaku Dukuh Ngunan-unan juga menyampaikan dalam sambutannya berharap sosialisasi ini dapat membawa wawasan baru dan bermanfaat bagi Pengelola Wisata Narendra, Kelompok Wanita Tani Mugirahayu dan Kelompok Lingkungan Bumi Hijau sehingga dapat meningkatkan Desa Pendidikan Wisata Narendra dapat berkembang secara bertahap beberapa tahun kedepan.

Dalam pemaparan Sosialisasi Pendampingan Administrasi Keuangan dan Digitalisasi Pemasaran oleh Edy Kurniawan, berdasarkan pengalamannya bahwa Desa Wisata Narendra dalam administrasi dan pengelolaan keuangan dapat memperjelas sistem keuangannya dengan bagi hasil yang jelas, menyiapkan MoU dan SOP untuk Pengelola Desa Wisata agar administratif manajemen dan keuangan dapat jelas adil. Selain itu, sebagai desa wisata perlu disiapkan paket-paket wisata yang dapat ditawarkan ke dunia luar, seperti: B. Membuat spot selfie dan 3Y (Bisa Lihat, Bisa Buat, Bisa Beli). Selain itu, Edy Kurniawan menyampaikan dalam materinya bahwa ada dua cara pemasaran yang dapat dikembangkan oleh Desa Pendidikan Wisata Narendra yaitu pemasaran offline dan pemasaran online.

Pemasaran offline yang dapat dilakukan oleh pengelola desa wisata terdiri dari pembuatan brosur atau flyer paket wisata, bekerjasama dengan TATO (agen perjalanan dan tour operator), serta memasang iklan di TV dan media cetak. Pemasaran online yang dapat dilakukan pengelola desa wisata dengan menggunakan digital marketing tools yang saat ini sedang populer di internet adalah membuat website desa wisata, membuat akun alamat email desa wisata sebagai email marketing dan mengoperasikan pemasaran melalui media sosial di Whatsapp dengan Whatsapp. Bisnis, Facebook dengan Fanpage dan Instagram.

Selain itu, content marketing bisa Anda lakukan melalui TikTok dan Youtube dengan suara atau lagu yang lebih familiar bagi masyarakat. Kemudian melakukan influencer pairing, membuat Google Business, berkolaborasi dengan platform reservasi online, masuk ke marketplace online dan membuat link tree desa wisata. Apa yang disampaikan oleh Edy Kurniawan dapat dipahami dengan jelas oleh teman-teman Padukuhan Ngunan-unan yang hadir dengan banyak pertanyaan dan permintaan masukan dari pemandu wisata. (ADV)

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: advertorial

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button