Keeksotisan Pantai Indrayanti mendongkrak perekonomian warga Desa Wisata Tepus - WisataHits
Yogyakarta

Keeksotisan Pantai Indrayanti mendongkrak perekonomian warga Desa Wisata Tepus

Di Desa Tepus terdapat 12 pantai yang bisa dikunjungi wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Pantai Indrayanti untuk berpose di photo point “Sandiaga Uno”. Ini adalah tempat untuk patung yang meniru karakternya. Kegiatan Menteri Mas – sapaan akrab Sandiaga Uno – merupakan bagian dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Desa Wisata Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Desa wisata Tepus masuk dalam daftar 50 desa liburan terbaik tahun ini. Desa tersebut melalui prosedur tes standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Yaitu 1. Daya Tarik Wisata (Alam dan Seni, Seni dan Budaya), 2. Souvenir (Kuliner, Fashion dan Kerajinan), 3. Homestay, 4. Toilet Umum, 5. Digital dan Kreatif, 6. Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) dan 7. Kelembagaan Desa. Anda nantinya akan didampingi dan didukung selama setahun oleh mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

Tujuan diadakannya ADWI adalah sebagai pengungkit perekonomian desa dan sebagai sarana promosi untuk menunjukkan kepada wisatawan lokal dan mancanegara potensi desa wisata di Indonesia. Selain itu, daerah harus didorong untuk membuat desa wisata baru di daerahnya, yang dapat mendongkrak perekonomian desa. Revitalisasi ekonomi desa untuk membangun Indonesia.

Selain itu, kata Sandi, dapat mengumpulkan database desa wisata baru dari pendaftaran di situs Jaringan Desa Wisata (Jadesta), situs resmi yang dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. Dari data kegiatan ADWI tahun 2021 telah terkumpul 1.831 data desa wisata di Indonesia, dan target tahun 2022 sebanyak 3.000 desa wisata, yang diharapkan dapat terkumpul dalam rangka memfasilitasi pengembangan desa wisata di Indonesia ke depan. .

“Ini bukti nyata bahwa program unggulan desa wisata Mas Menteri menjadi pilihan. Masih banyak desa yang pendaftar desa wisatanya terus meningkat,” katanya dalam keterangan yang diterima Republika.co.idSelasa (9/06/2022).

“Kenaikannya lebih dari 200 persen. Ini adalah bukti bahwa ADWI adalah program yang fokus, bermanfaat dan memakan waktu. Program ini benar-benar membawa sesuatu kepada orang-orang juga, ”katanya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Sandi didampingi Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengunjungi Pasar Tiban, Desa Wisata Tepus yang menyajikan produk-produk desa yang berkualitas (masakan, fashion, kerajinan tangan). Sembari berbelanja, Mas Menteri dan rombongan juga dihibur dengan seni unggulan Desa Tepus.

Sandi mengatakan, Desa Nglanggeran di Gunung Kidul terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia atau Best Tourism Village 2021 oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2021. “Tahun ini kami merasakan sensasinya di pantai, ada juga kerjasama dengan komunitas Jeep. Desa wisata Tepus harus bangkit menjadi desa wisata dunia setelah Nglanggeran dan berdaya saing dalam jangka panjang,” ujarnya.

Sandi menjelaskan, desa wisata yang tergabung dalam jaringan desa wisata terbaik di Indonesia berhasil mendorong perekonomian daerah dan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Tahun lalu, peningkatan kunjungan ke desa liburan mencapai 30 persen.

Berbicara potensi wisata, kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Desa Tepus yang berbatasan langsung dengan pesisir selatan dengan topografi pegunungan sangat beragam. Desa Wisata Tepus, kata dia, memiliki beberapa potensi wisata alam, khususnya pantai.

“Di Desa Tepus sendiri ada 12 pantai yang bisa dikunjungi wisatawan, 6 di antaranya dikenal dengan sebutan Virgin Beach karena masih sepi dan belum banyak yang mengetahuinya,” ujarnya.

Pantai Desa Wisata Tepus antara lain: Pantai Sundak Timur, Pantai Somandeng, Pantai Pulangsawal (Indrayanti), Pantai Trenggole, Pantai Watulawang, Pantai Poktunggal, Pantai Dawut, Pantai Watunene, Pantai Seruni, Pantai Sengkan, Pantai Beling dan Pantai Cluwakan. . Untuk mengunjungi pantai ini, wisatawan hanya dikenakan biaya pulang pergi sebesar Rp 10.000.

Sedangkan destinasi wisata buatan, wisatawan bisa mengunjungi Desa Bonsai. Hampir semua orang di desa Tepus membudidayakan bonsai Santiki dan Waru. Bonsai Santiki dikatakan mampu menahan bala bantuan dan menghindari ancaman dari binatang buas. Lalu ada perlindungan penyu.

Sedangkan kekayaan seni budaya yang mereka warisi dari nenek moyang, yaitu kesenian Jathilan, kesenian Ketoprak, kesenian Reog Klasik Mataraman, Rasulan (desa bersih), Gumbregan, budaya Nyadran, Telaga bersih, Kenduri, Send Dowa, Nglengani Pari, Pasang Gawar dan adalah Larungan.

Sunaryanta berharap kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdampak positif bagi pertumbuhan dan perekonomian Gunung Kidul. “Semoga dengan bantuan semua pihak dan masyarakat, Gunung Kidul bisa lebih baik dari hari ini,” ujarnya.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button