Tur Museum Fatahillah, Sejarah dan Fasilitas Ikonik Jakarta! - WisataHits
Jawa Barat

Tur Museum Fatahillah, Sejarah dan Fasilitas Ikonik Jakarta!

PeekLifestyle Celebrities -Kota DKI Jakarta memiliki banyak tempat wisata sejarah yang bisa Anda kunjungi. Jika Anda bingung ingin berlibur ke mana di Jakarta, mungkin mengunjungi museum bisa menjadi tempat yang menarik.

Jakarta memiliki museum-museum terkenal diantaranya Museum Sejarah Jakarta yang merupakan salah satu museum terpopuler di Jakarta. Kebanyakan orang mengenalnya sebagai Museum Fatahillah.

Jakarta telah lama menjadi pusat pemerintahan. Salah satu saksi bisu yang mengukir sejarah dalam perjalanan kota Jakarta adalah di Museum Fatahillah.

Museum Fatahillah merupakan museum di Kota Tua yang diresmikan dengan nama Museum Sejarah Jakarta. Bisa dikatakan Museum Fatahillah ini merupakan cerminan ibu kota di masa lalu,

Sebelum berstatus sebagai kota metropolitan dan jantung ekonomi Jakarta. Jadikan Jakarta tak terpisahkan dari sejarah panjang dengan menelusuri koleksi atau peninggalan bangunan.

Diketahui Museum Fatahillah dulunya adalah gedung Balai Kota Batavia, didirikan pada tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

Bisa dikatakan bangunan museum ini menyerupai Istana Bendungan di Amsterdam yang diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 dengan nama Museum Fatahillah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Penasaran dengan sejarah, koleksi yang dikandungnya dan fasilitas yang bisa Anda nikmati di Museum Fatahillah? Yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini!

Museum Fatahillah

Pinterest

Foto: Pinterest

Ternyata Museum Fatahillah memiliki nama resmi yaitu Museum Sejarah Jakarta. Museum ini diketahui berlokasi di Jalan Taman Fatahillah nomor 1, Jakarta Barat, dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.

Selain itu, Museum Fatahillah terbukti menjadi tempat bersejarah yang menyimpan sejarah unik terkait fungsinya yang berubah seiring berjalannya waktu. Diketahui bangunan museum ini pada awalnya dibangun sebagai pusat pemerintahan pemerintahan kota (town hall) Batavia.

Pembangunan museum yang kita kenal sekarang ini sebenarnya diprakarsai pada tanggal 27 April 1626 oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627). Konon bangunan ini merupakan balai kota kedua yang dibangun oleh VOC atau Belanda.

Museum Fatahillah atau Gedung Balai Kota Batavia merupakan gedung balai kota kedua yang dibangun pada masa VOC di Batavia. Kemudian gedung museum ini juga berfungsi sebagai pengadilan, kantor pendaftaran, kebaktian Minggu dan dewan kota (College van Scheppen).

Menariknya, arsitektur bangunan museum ini bergaya neoklasik. Seperti diketahui, ada tiga lantai dengan warna tanah kuning, jendela jati dan kusen pintu hijau tua.

Atap utama memiliki indikator arah angin. Selain itu, museum ini memiliki luas kurang lebih 1.300 meter persegi dengan halaman yang disusun dalam balok dan kolam yang dihias dengan pohon-pohon dewasa.

Sedangkan benda-benda yang dapat Anda temukan di museum ini adalah sejarah perjalanan Jakarta, peninggalan Tarumanegara, Pajajaran, arkeologi, mebel antik dari abad 17 hingga 19, keramik, gerabah dan prasasti.

Selain itu, ternyata di tempat ini juga terdapat ruang prasejarah untuk Jakarta, Jayakarta, Tarumanegara, Ruang Fatahillah, Batavia dan Sultan Agung.

Menilik kalibrasi dari tahun 2001 hingga 2002, Museum Sejarah Jakarta menyelenggarakan Program Kesenian Nusantara setiap dua minggu sekali dan keempat.

Kemudian, pada tahun 2003 Museum Sejarah Jakarta memfokuskan kegiatannya pada kesenian bernuansa Betawi dengan kegiatan mahasiswa kampung tua setiap minggu ke-3.

Selain itu, setiap tahun sejak tahun 2001, Museum Fatahillah mengadakan seminar tentang keberadaan Museum Sejarah, baik secara nasional maupun internasional.

Sejarah Museum Fatahillah

Pinterest

Foto: Pinterest

Cerita dimulai pada tahun 1620 ketika balai kota pertama kali dibangun di Batavia di tepi timur Kali Besar. Kemudian ternyata bangunan ini bertahan enam tahun sebelum akhirnya dibongkar pada tahun 1626 untuk menahan serangan pasukan Sultan Agung.

Untuk menggantikan bangunan tersebut, balai kota dibangun kembali pada tahun 1627 atas perintah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Namun, pada tahun 1628, kondisi balai kota memburuk.

Karena itu terjadi karena ketidakseimbangan tanah di Batavia. Selain itu, berat bangunan membuat bangunan ini perlahan tenggelam dari tanah.

Kemudian pada tahun 1797, atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn, diputuskan untuk menghancurkan gedung ini dan membangunnya kembali. Peresmian balai kota ketiga berlangsung pada 10 Juli 1710.

Ternyata sejarah bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor administrasi kota Batavia selama dua abad. Selain itu, gedung ini digunakan sebagai College van Schepenen (Dewan Kota) dan Raad van Justitie (Dewan Yudisial).

Pada akhir abad ke-19, kota Batavia mulai memperluas wilayahnya ke arah selatan. Oleh karena itu kedudukan kota Batavia ditingkatkan menjadi Gemeente Batavia atau Komune.

Akibatnya, kegiatan Balai Kota Batavia dialihkan ke Tanah Abang pada tahun 1913 dan kembali ke Koningsplein Zuid pada tahun 1919.

Sedangkan pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang, gedung ini sebenarnya digunakan sebagai kantor perakitan logistik untuk Dai Nippon atau Kekaisaran Jepang.

Akhirnya setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat hingga tahun 1961.

Namun pada tahun yang sama, gedung ini juga digunakan sebagai Kantor Kodam I Kota dan kemudian sebagai Kantor Pemerintah Provinsi DKI.

Pada tahun 1970, bekas gedung Balai Kota Batavia dinyatakan sebagai situs cagar budaya. Kemudian Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, merenovasi gedung tersebut dan meresmikannya sebagai Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974.

Koleksi benda-benda di Museum Fatahillah

Pinterest

Foto: Pinterest

Museum Fatahillah memiliki sejumlah koleksi yang terarsip rapi di dalam gedung. Beberapa koleksi peninggalan yang unik seperti Prasasti Tarumanagara Ciaruteun, Meriam Si-Jagur, Arca Dewa Hermes, Sel Penjara Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830).

Kemudian ternyata gedung ini juga menyimpan koleksi lainnya seperti lukisan Gubernur Jenderal VOC Hindia Belanda (1602-1942), alat pertukangan prasejarah dan koleksi senjata.

Selain itu, terdapat koleksi mebel antik dari abad 17 hingga 19, berbagai keramik, gerabah, dan prasasti.

Saat Anda memasuki Museum Sejarah Jakarta, Anda akan menemukan benda-benda seperti:

  1. Sejarah Jakarta.
  2. Replika peninggalan Tarumanega dan Pajajaran. Hasil ekskavasi arkeologi di Jakarta.
  3. Furnitur antik dari abad 17 hingga 19. Keramik, gerabah, dan prasasti batu.

Beberapa koleksi museum ditempatkan di beberapa ruangan sesuai dengan fungsinya sebelumnya, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung dan Ruang Batavia.

Biaya masuk

Jika ingin masuk ke Museum Fatahillah harus mengeluarkan uang. Diketahui harga tiketnya Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar, dan Rp 2.000 untuk anak-anak.

jam operasional

Jika Anda ingin mengunjungi Museum Fatahillah, Anda perlu mengecek kembali jam bukanya. Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah buka pada hari Selasa hingga Minggu dari pukul 09:00 hingga 15:00 WIB.

Sementara itu, museum tutup atau tutup pada hari Senin dan hari libur nasional. Jadi, sebelum mengunjungi Museum Fatahillah, Anda perlu mengecek jadwal jam bukanya.

fasilitas museum

Pinterest

Foto: Pinterest

Mari kita lihat fasilitas Museum Fatahillah. Baca di bawah!

1. Perpustakaan

Di museum ini ternyata terdapat perpustakaan Museum Fatahillah. Di perpustakaan ini Anda bisa melihat berbagai koleksi buku tentang Batavia dan Jakarta. Koleksinya terdiri dari 1.200 judul buku.

2. Ruang Pameran

Kemudian, di Museum Sejarah Jakarta juga terdapat tempat biasa diadakan pameran yang berkapasitas sekitar 150 orang.

3. Toko Hadiah

Tidak hanya koleksi atau ruangan, ternyata di Museum Fatahillah juga dibuka toko oleh-oleh bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh khas Jakarta, seperti gantungan kunci, patung dan lain-lain. (bb)

Source: www.intipseleb.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button