Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah menurun, kata para ahli dan akademisi
SEMARANG, iNews.id – Angka kemiskinan di Jawa Tengah (Jawa Tengah) turun 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta menjadi 3,83 juta pada 2022. Hal ini tak lepas dari kerja keras Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang terlibat dalam menetapkan arah kebijakan dan program pembangunan.
Menurut pakar demografi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Profesor Saratri Wilonoyudho, keberhasilan penanggulangan kemiskinan menjadi indikator cepatnya penyesuaian ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.
“Keberhasilan pembangunan ekonomi khususnya dalam perekonomian nasional, karena pasca Covid-19, para pelaku usaha mikro dan menengah yang terdampak Covid-19 cepat beradaptasi untuk beradaptasi dengan perkembangan baru untuk menyampaikan pendapatnya seperti sebelumnya,” ujarnya, Minggu. (17.7./2022).
Indikator kedua, kata dia, adalah program pembangunan yang digagas Gubernur Ganjar Pranovo. B. Bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), bantuan mikro, kecil dan menengah, bantuan sarana prasarana yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif (desa wisata). “Infrastruktur itulah yang pada akhirnya mendukung kelancaran operasional perusahaan komersial menengah,” katanya.
Selain kebijakan dan program pembangunan, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah tidak lepas dari karakter Ganjar Pranowo karena responsif, kreatif dan berpikiran terbuka.
“Jateng menurut saya sangat kreatif. Pak Ganjar sangat dinamis dan bereaksi sangat cepat. Ia juga mengikuti perkembangan di media sosial dengan cermat dan mudah beradaptasi serta sangat terbuka terhadap saran dari para ahli. Saya ingin menyebutkan lagi bahwa dia responsif, kreatif, dan berpikiran terbuka,” katanya.
Arie Sujito, pengamat sosial Universitas Gadjah Mada (UGM), mengakui kinerja Jawa Tengah. Menurut dia, Jateng telah membuat terobosan dalam menangani peningkatan kemiskinan akibat pandemi.
Penerbit: Ahmad Antoni
Bagikan artikel:
Membelah
Membelah
Source: jateng.inews.id
