Terbang bebas dan nikmati keindahan alam dengan paralayang - WisataHits
Jawa Barat

Terbang bebas dan nikmati keindahan alam dengan paralayang

Nikmati keindahan alam sambil menguji adrenalin dengan terbang bebas di atas ketinggian 100 meter hingga 300 meter, melalui wisata paralayang atau lestarikan alam paralayang. Kegiatan yang merupakan bagian dari olahraga ekstrim saat ini semakin diminati oleh masyarakat.

Pada awalnya kegiatan atau olahraga paralayang hanya dikenal di kalangan terbatas, khususnya penghobi atau masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya standar keamanan dan akses serta informasi yang tidak tersebar luas. Tapi sekarang sudah lebih baik dan lebih tepat.

Paralayang atau yang semula dikenal dengan lompat gunung mulai merambah olahraga yang berada di bawah naungan Federasi Olahraga Udara Indonesia (FASI). Seiring berjalannya waktu, olahraga paralayang tidak hanya bisa dinikmati oleh para atlit atau kalangan terbatas saja, namun telah berkembang menjadi salah satu wisata petualangan ekstrim yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Coba Wisata Rope Jump Extreme dari Jembatan Rajamandala. Ayo! Biaya

Saat paralayang, wisatawan bisa merasakan sensasi lompat dari puncak gunung sambil menikmati keindahan alam, ditemani tandem berlisensi, sehingga keamanan terjamin.Ada beberapa tempat wisata yang menawarkan paket wisata paralayang, seperti di Puncak Bogor ; Pantai Parangtritis, Yogyakarta; Lido, Jawa Barat; Lombok dan Bali.

Juga pengelola wisata paralayang semakin profesional, mereka tidak hanya menyediakan peralatan dan menjadi tandem, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas dan bekerja sama dengan perusahaan asuransi.

Salah satu pengelola wisata paralayang di Bali yang telah mengembangkan usahanya secara profesional adalah Nyang Nyang Paragliding yang berbasis di kawasan Pantai Nyang Nyang, Uluwatu, Bali. Kawasan tersebut akan dibuat lebih menarik bagi wisatawan dengan membuat ruang tunggu yang nyaman dan nyaman berupa rumah bambu berornamen.

Rizky Widiantoro, Pengelola Nyang Nyang Paragliding, mengatakan wisata paralayang semakin diminati wisatawan bila dilakukan secara profesional dengan standar operasional dan standar keamanan yang mumpuni, terutama dengan perlindungan perusahaan asuransi.

“Kalau dikelola secara profesional, kalau ada resiko, ada akuntabilitas, sehingga wisatawan lebih berani dan tertarik untuk mencoba karena sistem keamanannya juga semakin baik,” kata Rizky.

Baca Juga: Tren Lainnya, Coba Rasakan Wisata Budaya Saat Libur Nataru Nanti

Dikatakannya, wisata paralayang di Bali semakin populer, terutama pada masa pra pandemi sekitar tahun 2018, dengan peminat terbesar datang dari wisatawan asal China. Menurutnya, ada empat perusahaan yang menawarkan paket wisata paralayang profesional di Bali. Saat itu, setiap operator rata-rata bisa melayani sekitar 100 hingga 150 tamu per hari.

musim ramai Dimulai dari libur Imlek Januari-Februari, lalu pertengahan tahun Mei-Juli,” ujarnya.

Namun sejak pandemi, jumlah tamu yang berkunjung ke Bali menurun sehingga berdampak pada bisnis yang sedang berjalan. Namun, sejak 2021, bisnis ini perlahan pulih. Namun, Rizky melihat adanya perubahan sifat dan perilaku para tamu.

Jika dulu wisata ini didominasi oleh wisatawan mancanegara asal Tiongkok, kini wisata ini lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan dari Eropa khususnya Jerman. Sedangkan wisatawan domestik tidak terlalu menyukai wisata dalam ruangan dan kelompok besar, sehingga mereka mulai tertarik dengan pariwisata di luar dan petualangan, sehingga aktivitas paralayang ini semakin disukai wisatawan lokal.

“Jika perilaku Saat ini kita belum bisa membaca turis asing karena masih sangat rendah. Ya, setelah semester kedua banyak turis asing yang datang, terutama dari Eropa Timur,” ujarnya.

Meski ditangguhkan dalam animasi, Nyang Nyang Paragliding tetap diminati, meski jumlah tamunya tidak sebanyak dulu. Rata-rata dalam sebulan jumlah tamu antara 30 sampai 50 orang. “Kami belum bertemu saat ini musim ramai karena belum seramai itu, tapi kita coba lihat akhir tahun bagaimana perkembangannya karena pola liburan juga sudah berubah,” katanya.

Untuk merasakan sensasi terbang di udara sambil merasakan keindahan pariwisata Bali, lebih tepatnya di Kawasan Pantai Nyang Nyang, Uluwatu, tamu harus merogoh kocek Rp 1 juta untuk penerbangan selama 15 menit termasuk dokumentasi foto dan video.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Ekstrem di Indonesia yang Cocok untuk Pacu Adrenalin

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Berita Google)

Penerbit : Syaiful Millah

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button