Ijeck berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, sebut visioner KGPAA Mangkunegara IV - WisataHits
Jawa Tengah

Ijeck berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, sebut visioner KGPAA Mangkunegara IV

Ijeck berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, sebut visioner KGPAA Mangkunegara IV

SOLO – Kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut (Sumut) Musa Rajekshah menyempatkan diri mengunjungi Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin (16/01/2023). Ijeck, sapaan akrab Wakil Gubernur, mengaku seperti masuk ke terowongan waktu setelah melihat berbagai koleksi benda yang ada di Museum De Tjolomadoe. “Saya bisa membayangkan seperti apa pabrik ini dulu. Mengunjungi museum ini menunjukkan bagaimana dulu pabrik ini bekerja,” kata Ijeck. Disampaikannya, museum ini tidak hanya menampilkan koleksi tetapi juga memberikan edukasi, bahkan pendirinya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV menjadi inspirasi karena memiliki pemikiran visioner membangun pabrik gula saat itu. “Satu hal yang menurut saya luar biasa adalah pabrik ini berdiri sebelum negara ini merdeka pada tahun 1861. Pendirinya, Mangkunegara IV, berpikir sangat visioner. Hal ini harus menjadi semangat generasi bangsa kita, apalagi saat ini kita memiliki banyak kemudahan dalam mengakses informasi dan lain-lain. “Dengan semangat visioner seperti KGPAA Mangkunegara IV, ditambah kemauan yang besar, tekad yang teguh dan semangat pantang menyerah, Indonesia akan maju,” ujarnya.Ijeck melanjutkan, sebelumnya gula produksi pabrik Tjolomadoe diekspor ke luar negeri. Pabrik itu merupakan yang terbesar di Asia hingga akhirnya ditutup. Sejarah Tjolomadoe harus ditorehkan agar lahan pertanian terus produktif ke depannya. ‘Ternyata lahan yang tadinya produktif kita bisa tanami di ladang tebu sehingga menghasilkan gula dan bisa diekspor. Sekarang perkembangan zaman pemukiman semakin meningkat, lahan-lahan ini semakin berkurang. Ini juga masukan untuk kedepannya, kita perlu memikirkan bagaimana lahan kita bisa menjadi produktif kembali, agar kita bisa mandiri. makanan yang cukup,” ujarnya Sementara itu, Kepala Pemasaran Museum De Tjolomadoe Aji berharap agar museum ini akan terus dipadati pengunjung, terutama generasi muda. “Mudah-mudahan adik-adik kita bisa dikunjungi sebagai bagian dari wisata edukasi agar mereka tahu cara minum dengan gula dan proses pembuatannya,” ujarnya. Dia juga berharap pabrik gula tertutup lainnya seperti De Tjolomadoe bisa dijadikan museum. “Mudah-mudahan beberapa pabrik gula yang tutup atau mati juga bisa dijadikan museum seperti ini,” pungkasnya.*

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button