Tenggelamnya Tanah Atlantis Datang ke Bekasi, Jakarta Yakin? - WisataHits
Jawa Tengah

Tenggelamnya Tanah Atlantis Datang ke Bekasi, Jakarta Yakin?

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kenaikan muka air laut akibat pemanasan global diperkirakan mencapai 35-40 cm dibandingkan tahun 2000.

Perhatikan bahwa tren ini mungkin tidak linier tetapi mungkin eksponensial ketika faktor pencairan air diperhitungkan. Dimana kenaikan muka air laut di Indonesia diproyeksikan mencapai 175 cm pada tahun 2100.

Mengutip dari situs resmi Pusat Pengetahuan Perubahan Iklim Indonesia (KCPI), Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, dari perspektif perubahan iklim, ada faktor utama yang memicu kenaikan muka air laut (SLR).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Yaitu ekspansi termal akibat pemanasan dan perluasan volume air laut serta mencairnya gletser dan es yang menutupi daratan di Antartika dan Greenland.

“Selain itu, karena keragaman iklim dan faktor antropogenik, siklus air di darat juga mempengaruhi naik turunnya limpasan, sehingga mempengaruhi perubahan permukaan laut,” jelas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang dampak perubahan iklim, dikutip Jumat (21 Oktober 2022).

Akibatnya, Indonesia termasuk negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, terutama akibat kenaikan muka air laut dan banjir rob. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sebagian besar ibu kota provinsi dan hampir 65% penduduknya tinggal di wilayah pesisir.

Dampak langsungnya adalah berkurangnya luas wilayah akibat tenggelamnya air laut dan rusaknya ekosistem pesisir akibat gelombang pasang

“Dampak tidak langsung, hilangnya atau berubahnya mata pencaharian masyarakat, terutama yang tinggal di sepanjang pantai, berkurangnya lahan sawah di dataran rendah dekat pantai yang mempengaruhi ketahanan pangan, gangguan lalu lintas antar pulau, dan kerusakan atau hilangnya objek wisata pulau dan pantai,” KLHK kata -Catatan.

Penampakan Pantura ‘Atlantis’

Kumpulan data KLHK konsisten dengan cakupan oleh Alat Penyaringan Risiko Pesisir dari organisasi nirlaba Climate Central.

Seperti dapat dilihat dari citra satelit Climate Central, sebagian besar wilayah di pantai utara (Pantura) Jawa terancam oleh banjir atau bahkan kehilangan tanah seperti fenomena “Atlantik”.

Berdasarkan pemetaan muka air laut yang mengacu pada tinggi muka air rata-rata (garis MHHW), beberapa daerah dari Cilegon, Banten hingga Surabaya di Jawa Timur akan berada di bawah permukaan laut.

Dibandingkan ketinggian air 1 meter dan 2,2 meter, terjadi peningkatan wilayah yang berpotensi terendam atau menjadi “Atlantis”. Terutama sebagian besar wilayah di Indramayu dan sekitar Surabaya.

Ketahuilah bahwa ketinggian air 2,2 meter atau lebih dapat terjadi karena kombinasi kenaikan permukaan laut, pasang surut, dan gelombang badai.





Peta Banjir Pantura (Pusat Iklim)Foto: Peta Risiko Ketinggian Air Pesisir (Pusat Iklim)
Peta Ancaman Banjir memicu fenomena “Atlantis” Pantura berdasarkan peta satelit Climate Central, membandingkan saat ketinggian air 1 meter dan 2,2 meter.

Pada peta satelit Climate Central, beberapa wilayah di Cilegon, sepanjang pesisir hingga Pasir Putih, merupakan wilayah yang rawan terendam air. Beberapa lokasi yang terancam terkena dampak adalah PLTU Jawa 7, taman nasional dan pabrik tepung terigu

Selain itu, terlihat bahwa deteksi air akan membanjiri wilayah Domas, Tanara, Ketapang dan Kramat.

Kemudian dilanjutkan ke Pantai Indah Kapuk dan juga mengancam Pantai Tanjung Pasir. Dan sebagian wilayah Tangerang.

Kemudian sebagian besar wilayah di Jawa Barat. Mulai dari Marunda hingga Polsek Muara Gembong Bekasi, Tabebuya Begedor hingga kawasan yang terendam Sungai Citarum.

Bahkan, banjir terus menggenangi kawasan hingga pantai berpasir putih di Cilamaya, Karawang, sebagian di Pamanukan, kemudian Kandanghaur, sebagian besar Cangkring, sebagian besar Indramayu, Balongan hingga Gunungjati.

Kemudian beberapa daerah di Jawa Tengah muncul di peta yaitu beberapa di Klampok, Brebes, Sigedang, Pekalongan, Kendal, Semarang, kemudian sebagian besar daerah Demak, Widung, kemudian daerah Pati.

Dan berlanjut ke sebagian besar wilayah Lamongan dan juga sebagian dari Surabaya hingga Pasuruan.





Grafik pasang surut air laut Jakarta (Pusat Iklim)Foto: Peta Risiko Ketinggian Air Jakarta (Pusat Iklim)

Apakah Jakarta aman?

Peta tersebut menunjukkan bahwa wilayah di sekitar Jakarta cenderung lebih aman dari banjir akibat naiknya permukaan air laut.

Yang mungkin tampak bawah laut adalah kawasan di sekitar Pantai Ancol, Pantai Merunda, dan Angke dan Kapuk.

Namun yang perlu diperhatikan adalah kawasan di bawah pantai Merunda, sepanjang jalur timur inspeksi Harapan Indah, yang terancam mengalami “Atlantis”.

[Gambas:Video CNBC]

artikel berikutnya

Sri Mulyani Sebut Indonesia Sorotan Global Untuk Apa?

(dce/dce)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button