Dua desa wisata megalitikum di Jawa Timur yang wajib dikunjungi wisatawan - WisataHits
Jawa Tengah

Dua desa wisata megalitikum di Jawa Timur yang wajib dikunjungi wisatawan

Dua desa wisata megalitikum di Jawa Timur yang wajib dikunjungi wisatawan

Liputan6.com, Surabaya Desa wisata menjadi salah satu destinasi wisata yang berperan penting dalam menghidupkan kembali sektor pariwisata dan industri kreatif Indonesia pascapandemi. Pasalnya, keberadaan desa wisata juga membuka peluang bisnis baru bagi para pemain lokal di industri kreatif.

Selain unsur alam, desa wisata juga memiliki unsur budaya khas Tanah Air. Bahkan, tidak sedikit desa wisata yang memiliki situs budaya kuno yang menjadi salah satu daya tarik wisata.

Salah satu peninggalan purbakala yang banyak ditemukan adalah sisa-sisa Zaman Megalitik berupa batu-batu besar. Tak terkecuali Jawa Timur.

Berikut daftar peninggalan megalitik di Jawa Timur yang wajib dikunjungi:

1. Desa Patemon Situbondo

Kabupaten Situbondo memiliki desa wisata megalitik bernama Desa Patemon. Setidaknya 26 peti mati batu atau sarcofocus telah diidentifikasi di desa ini. Juga, sisa-sisa perburuan pada periode Megalitik telah ditemukan di dekat Sarcofocus.

Uniknya lagi, di Desa Patemon, Situbondo, tim peneliti juga menemukan berbagai bahan penguburan berupa manik-manik, pecahan tembikar, dan pecahan alat pertukangan dari zaman Megalitikum.

Yang tak kalah menarik adalah masih banyak warga Desa Patemon yang juga tinggal di rumah Tabing Tongkok tersebut. Tongkok tabing dapat didefinisikan sebagai rumah kayu (biasanya jati) yang ruang tamunya semi terbuka, dengan ukuran yang khas pada tongkok tabing (depan) dan tabing tengah (pembatas antara tamu dan kamar sebelah). (biasanya berfungsi sebagai kamar tidur).

Pada tahun 2019, rumah Tabing Tongkok di Desa Patemon mendapatkan bantuan rehabilitasi dari pemerintah melalui program Rumah Layak Huni (RTLH).

Warga Desa Patemon penerima program menginginkan model rumah Tabing Tongkok mereka tetap dipertahankan. Karena hal ini disadari, maka lantainya kemudian diberi ubin dan kayu yang sudah rapuh diganti atau diperbarui. Warga juga membuat kamar mandi dan beberapa perbaikan lainnya.

Menurut pemerintah Desa Patemon, jumlah rumah Tabing Tongkok sekitar 117 rumah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kemungkinan meningkat karena ada warga yang membentuk rumah tangga kemudian membangun rumah baru dengan menggunakan model Tabing Tongkok.

Desa Patemon berjasa merintis gerakan desa wisata di Kabupaten Situbondo dan sekitarnya dan dikenal dengan nama Desa Kalitik

Dalam rangka pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata, Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Karyamukti di Cianjur. Desa Karyamukti merupakan salah satu desa wisata dengan situs megalitik Gunung Padang terbesar dan tertua…

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button