Temanggung mengembangkan pariwisata berorientasi konservasi - WisataHits
Jawa Tengah

Temanggung mengembangkan pariwisata berorientasi konservasi

Temanggung (ANTARA) – Warga Dusun Limbangan, Desa Tanjungsari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengembangkan objek wisata Papringan Wisanggeni berbasis pelestarian alam.

Warga sekitar yang menggagas pendirian objek wisata alam berupa vegetasi bambu yang lebat, Rizal Ifan Chanaris, 32 tahun, Sabtu di Temanggung mengatakan, objek wisata ini dikembangkan sekitar sebulan lalu.

Tempat wisata ini menempati lahan seluas hampir satu hektar, tempat yang dulunya rumpun bambu kini telah berubah menjadi tempat rekreasi dimana orang bisa mencoba mencari suasana alam yang masih sangat asri.

Ia menjelaskan, ide pembukaan lahan tidak lebih dari keinginannya untuk menciptakan objek wisata yang mampu menampung perkembangan ekonomi warga sekitar berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Bahkan, sekitar setahun yang lalu, saya memikirkan jalan yang paling potensial dan komprehensif untuk menjadi stimulan revitalisasi ekonomi masyarakat pedesaan setelah dilanda badai pandemi,” katanya.

Baca Juga: Desa di Magelang Berpotensi Kembangkan Wisata Alam

Rizal mengatakan pengunjung situs Wisanggeni Papringan dapat menikmati beberapa atraksi, mulai dari suasana hutan bambu yang asri, galeri bonsai dan berbagai masakan lokal pedesaan yang bisa dinikmati dengan harga murah dan diadakan rutin setiap Sabtu dan Minggu.

Di situs ini saat ini sedang dikembangkan menjadi destinasi wisata berupa taman lampion yang memaksimalkan sampah yang dihasilkan menjadi karya yang bermanfaat. Sedangkan pengunjung baru sekitar 200 hingga 300 orang yang bisa masuk secara gratis.

“Konsep global yang kami kembangkan bersama tim adalah taman lampion menggunakan bahan-bahan yang berbasis alam dan limbah. Dengan demikian, nantinya pengunjung dapat menikmati perpaduan konsep wisata kontemporer, konservasi dan pasar kontemporer di era peradaban Jawa di masa lalu. ke pusat-pusat kebudayaan lokal yang secara terus menerus dilakukan dalam periodisasi tertentu,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Dukungan Pertamina Cilacap untuk Pengembangan Wisata Alam di Banyumas

Kepala Desa Tanjungsari Bandriyo Susilo Utomo mengaku sangat mengapresiasi ide wisata berbasis konservasi di daerahnya.

Menurutnya, Papringan Wisanggeni merupakan inovasi yang sangat komprehensif dan sarat manfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar.

“Memang warga sekitar sudah merasakan dampak ekonomi dari penjualan di lokasi ini. Saya sangat optimis ke depan karena situs ini akan disentuh secara berbeda,” katanya.

Dikatakannya, pertama, perlindungan alam berupa lahan bambu yang sangat baik sebagai penahan air dan penahan angin yang besar. Kedua konsep tapak tersebut merupakan ciri khas suasana pedesaan masyarakat Jawa tempo dulu, yang dipadukan dengan taman lampion berbasis pengolahan sampah dan menjadi lokasi sentra UKM bagi warga sekitar.

“Ini konsep yang luar biasa dan harus kita dukung, ayo kita kunjungi objek wisata Papringan Wisanggeni apalagi gratis,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Klaim Punya Banyak Potensi Wisata Alam
Baca Juga: Pemkot Purbalingga Jajaki Potensi Wisata Alam di Gunung Wuled

Source: jateng.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button