Tarik magnet Bali dengan penerbangan langsung ke Maratua - WisataHits
Jawa Timur

Tarik magnet Bali dengan penerbangan langsung ke Maratua

Foto oleh Hudais Tri Putra/Kanwil Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Kalimantan Timur dikenal sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam. Baik kekayaan di darat maupun di laut. Produk di darat seperti kayu, hasil kebun dan pertanian. Kalimantan Timur juga kaya akan hasil laut, bahkan kaya akan kekayaan dari perut bumi. Ada tambang batu bara, minyak dan gas, baik di darat (darat) maupun lepas pantai (offshore).

Dari kekayaan sumber daya mineral tak terbarukan, batu bara, minyak dan gas, Kalimantan Timur bahkan telah menjadi penghasil devisa terbesar republik ini selama beberapa dekade.

Namun sayang, rupiah yang mengalir kembali ke benua Etam masih belum sebanding dengan kerusakan alam yang ditimbulkan.

Padahal Kaltim perlu mempercepat transformasi kekuatan ekonomi tak terbarukan menjadi kekuatan ekonomi baru terbarukan.

Salah satu prioritas pembangunan Kalimantan Timur pascatambang ke depan adalah sektor pariwisata. Namun sayangnya sektor ini tidak masuk dalam prioritas pembangunan pariwisata nasional.

Berbagai destinasi wisata di Kaltim dinilai kalah bersaing dengan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, dan Bromo.

Menghadapi kenyataan tersebut, Gubernur Kaltim H. Isran Noor mengimbau agar pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan perhatian terpusat ketika mengembangkan sektor pariwisata.

“Sudah tertib. Kami melakukan bisnis kami sendiri, kami tidak bergantung pada anggaran negara. Maka sudah sepantasnya kita mulai bekerja sama dengan pengusaha pariwisata di Bali. Karena magnet terbesar bagi pariwisata Indonesia adalah Bali. Merekalah yang bisa menata dan merancang paket wisata terbaik,” ujar Gubernur Isran Noor saat membuka Forum Investasi Daerah bertajuk “Wilayah Pesisir Luar Biasa dan Pulau-Pulau Luar Kabupaten Berau” atau “The Amazing Outermost Coastal Region and Islands Kabupaten Berau”, Kamis (28/7/2022) di Bali Dynasty Resort Kuta.

Kalimantan Timur sendiri memiliki destinasi wisata unggulan Pulau Derawan, Maratua dan sekitarnya serta Kaniungan di sisi selatan Kabupaten Berau.

Gubernur mengatakan bahwa Bali sekarang sangat terkenal di dunia. Sangat wajar, selain memiliki pantai dan laut yang masih bersih dan asri, serta ombaknya yang khas, Isle of the Gods sudah dikenal para pelancong Eropa sejak tahun 1597.

Meski demikian, Kaltim masih memiliki potensi keunggulan pariwisata yang besar, sehingga harus tetap bisa bekerja sama dengan Bali.

“Bagian dari keindahan pariwisata di Kaltim sama megahnya dengan Bali. Beberapa Bali tidak memilikinya seperti Kalimantan Timur. Tapi ada juga Kaltim yang tidak memilikinya seperti Bali,” jelas gubernur.

“Satu-satunya di dunia yang namanya ikan barakuda bisa membentuk konfigurasi saat manusia menyelam. Ini seperti ingin unjuk kekuatan. Itu hanya ada di Derawan dan Maratua,” kata gubernur bangga.

Persoalannya, jika pemerintah tidak menyiapkan akses dan pedoman pendukung, pengusaha pariwisata di Bali juga akan berpikir ulang untuk melakukan paket wisata Bali Derawan dan sekitarnya.

Karena itu, Gubernur Isran berharap Pemkab Berau dan juga para pengelola pariwisata di Maratua segera meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi segera membuka rute penerbangan ke Maratua yang sudah memiliki kapasitas bandara.

Pembukaan jalur udara Bali-Maratua diyakini akan mempercepat peningkatan kunjungan ke pulau-pulau terluar Kalimantan Timur.

Dijelaskan oleh salah satu pengusaha pariwisata di Bali, Sugeng. Setiap wisatawan akan berpikir ulang jika harus menghabiskan banyak waktu di jalan untuk sampai ke tempat tujuannya.

“Jika ada penerbangan langsung ke Maratua, tidak sulit bagi kami untuk mengatur paket wisata ke Maratua dan sekitarnya,” kata Sugeng.

Tanpa penerbangan langsung ke Maratua, wisatawan masih harus terbang dan berganti kereta di beberapa kota. Surabaya, Balikpapan dan Tanjung Redeb. Meski begitu, Anda perlu melanjutkan perjalanan dengan pesawat menuju Bandara Maratua atau melanjutkan perjalanan darat ke Tanjung Batu selama beberapa jam lagi perjalanan dengan speedboat.

“Mereka tidak punya waktu untuk bepergian. Bisa jadi 4 hari perjalanan pulang pergi. Kalaupun mereka tidak mau,” kata Sugeng.

Secara umum, kata Sugeng, pengunjung dari Asia-Pasifik memiliki waktu liburan selama 7 hari. Pelancong Eropa dan Amerika biasanya tertinggal antara 14 dan 21 hari.

Kabar baiknya, rencana kerja sama ini mendapat dukungan dari Pemprov Bali.

Asisten Pemprov Bali dan Sekda I Gede Dewa Putra, Wakil Gubernur I Wayan Koster, mengatakan Pemprov Bali bersedia dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Kaltim.

“Pemprov Bali sangat terbuka untuk menjalin kerjasama dan bersedia membuka ruang diskusi dengan Pemprov Kaltim untuk kemajuan kita bersama,” kata I Gede Dewa Putra.

“Kami juga menyambut baik rencana pengembangan wisata pantai dan pulau-pulau terluar di Kabupaten Berau menjadi kawasan wisata yang menakjubkan,” imbuhnya.

Kunjungan wisatawan ke Bali saat ini sedang meningkat. Namun, untuk wisatawan asing, jumlahnya masih di kisaran 8.000 orang per hari. Dalam kondisi normal sebelum pandemi, kunjungan wisman ke Bali bisa mencapai 45.000 orang per hari. Sedangkan wisatawan domestik ke Bali mendekati puncaknya 28.000 orang per hari.

Langkah lain dalam memperluas magnet pariwisata dari Bali ke Maratua, Derawan dan sekitarnya. Kami berharap jutaan wisatawan domestik dan mancanegara dapat mengunjungi Maratua dengan penerbangan langsung dari Bali ke Maratua. (sul/ky/adpiimprov coldim)

datanya masih kosong

datanya masih kosong

Source: www.kaltimprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button