Taman Sari Jogja, Pesona Keindahan Istana Air dan Mitos seputarnya

jogja diketahui dengan kuil dan istana menjadi kombinasi yang menarik banyak perhatian wisatawan. Termasuk taman sari, salah satu tempat bersejarah di jogja yang memiliki mitos dibalik keindahan.

Jogja memang tempat paling cocok untuk menghabiskan liburan bersama keluarga dan teman. Karena banyak sekali tempat wisata yang menarik dan mempesona untuk dikunjungi. Budaya dan kehidupan masyarakatnya juga sangat damai. Perencanaan dan pengaturan pemerintahan diistimewakan dari daerah lain di Indonesia.

Banyak yang tahu Jogja sebagai kota pelajar, karena kampus tertua dan terbesar terletak di sana. Banyak juga yang mengenalnya sebagai kota budaya karena kehidupan seniman dan juga adat-istiadat leluhur yang masih dilestarikan. Sebagai kawasan dengan bangunan yang didominasi arsitektur kuno klasik, tentu memberikan ruang bagi para sejarawan untuk bereksplorasi sebagai bukti sejarah.

Pantai, kuil, kampus, dan bangunan tua menjadi daya tarik utama. Salah satunya adalah Taman Sari, tempat yang erat kaitannya dengan sejarah Keraton, yang menawarkan wisata budaya klasik dan mistis. Mulai dari keberadaan istana air hingga banyak mitos lain yang menyertainya.

Fakta Sejarah Wisata Taman Sari Jogja

Kredit gambar: Facebook Tourism Indonesia

Pesona Taman Sari Jogja menyimpan banyak fakta sejarah dan mitos yang melekat di antara keduanya. Mempelajari keduanya merupakan nilai penting yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan untuk pergi berwisata, berikut fakta-fakta yang Anda miliki:

1. Taman Keluarga Keraton

Masa kejayaan Keraton Jogjakarta tergambar jelas melalui nilai-nilai yang terkandung di setiap bangunan dan juga peninggalan lainnya yang masih kental hingga saat ini. Pada masa Kesultanan Ngayogjakarta Hadinerrat, banyak tempat singgah raja dan keluarganya, termasuk Taman Sari. Dulunya, area tersebut merupakan taman tempat raja dan keluarganya biasa berkumpul.

2. Dibangun di atas tanah Pesanggrahan Garjitawani

Sebelum memutuskan untuk berkunjung, ada satu hal yang harus Anda ketahui tentang sejarah pembangunannya. Taman Sari atau istana air ini dibangun di dalam kompleks reruntuhan kuno istana tua. Lokasi tersebut dikenal luas sebagai Pesangrahan Garjitawani. Berdiri sejak tahun 1758 hingga 1765 ketika pemerintahan dijabat oleh Hamengku Buwono I.

3. Julukan Taman Wangi

Ini mencakup area seluas lebih dari 10 hektar dengan 57 bangunan berdiri di atasnya. Bagian-bagiannya termasuk kolam renang, danau buatan, saluran air, jembatan gantung, lorong bawah tanah dan banyak lagi. Saat itu keberadaannya sudah masuk menjadi aset Kesultanan hingga tahun 1812.

Bangunannya sangat megah dan menawan, dengan pepohonan dan deretan bunga yang harum. Menjadi tempat favorit keluarga kerajaan untuk melepas penat dan bersantai. Keindahan dan suasana alam tersebut kemudian melahirkan julukan baru dengan nama Taman yang harum.

4. Biaya pembangunan ditanggung Bupati Madiun

Taman Sari merupakan salah satu bangunan yang megah dan sangat mewah, biaya yang dibutuhkan untuk proses pembangunannya tentunya tidak sedikit. Namun tahukah Anda bahwa meskipun domain ini termasuk dalam aset Kesultanan Joga, namun pembiayaannya diurus oleh Bupati Madiun. Hal itu dilakukan Tumegung Prawirosentiko agar nantinya daerah pemerintahannya bisa terbebas dari beban kewajiban perpajakan.

5. Arsitek dari Portugal

Demag Tegis adalah warga negara Portugis yang ditugaskan menjadi arsitek Istana Air. Maka tak heran jika gaya arsitekturnya begitu lekat dengan perpaduan Jawa Eropa. Pelaksanaannya di bawah arahan dan pengawasan Tumenggung Mangundipuro, kemudian digantikan oleh Pangeran Notokusumo sampai selesai.

6. Sebagai tempat pertahanan

Pada awalnya, tempat ini dimaksudkan sebagai sarana pertahanan kerajaan. Namun karena keindahan detail dan elemen bangunan yang menyusunnya, akhirnya lebih banyak digunakan sebagai tempat relaksasi. Kolam air yang indah, danau yang mempesona, pemandian yang luar biasa, di beberapa tempat lain adalah alasan utama perubahan fungsi awal.

7. Memiliki nilai filosofis

Objek wisata sejarah ini memiliki keunggulan memiliki nilai filosofis yang mendasarinya. Ada dua nilai, salah satunya adalah kesenangan duniawi. Kesan tersebut tergambar jelas dalam desain kolam renang yang begitu indah. Di bangunan utama terdapat sumur gemulation yang dimaknai sebagai bentuk ujian hidup bagi seseorang. Lokasinya di dekat mihrab menggambarkan kekuatan ilahi.

8. Tempat Pemandian Permaisuri Istana

Kredit Gambar: Google Maps bens4indonesia ku

Di bawah kesultanan sebelumnya, Taman Sari menjadi tempat pemandian Permaisuri Keraton. Tak heran, jika kemudian bentuk desainnya sangat cantik dan indah. Setiap sudut juga memiliki pola keindahan yang begitu menawan sehingga dibangun dengan sangat kokoh. Keberadaannya masih bisa diapresiasi hingga saat ini.

9. Warisan budaya

Dengan berbagai cerita yang mengikutinya, Taman Sari pun kemudian diberikan status cagar budaya. Dimana keberadaannya menjadi saksi bisu berbagai perkembangan dan kemajuan yang terjadi selama ini dalam pemerintahan Kesultanan sebelumnya. Detail nilai arsitektur menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan sehingga dapat menjadi arsip ilmiah bagi generasi penerus.

10. Dia berusia lebih dari 200 tahun

Situs cagar budaya ini didirikan di bawah kepemimpinan Hamengkubuwono I, sekitar tahun 1785. Jika dihitung usianya, sudah lebih dari 200 tahun. Pesona tampilannya terkesan sangat tua namun menawan dengan perpaduan arsitektur klasik Eropa dan Asia. Sejauh ini Anda dapat melihat berbagai kenangan yang terlibat dalam puing-puing yang tersisa.

11. Menderita kerusakan akibat gempa Yogyakarta

Bangunan kokoh yang Anda lihat saat ini telah mengalami beberapa kali renovasi, salah satunya dilakukan pada tahun 2006. Saat itu, terjadi gempa besar yang meluluhlantahkan Kesultanan Jogja.

Sebagian Taman Sari juga terkena dampaknya. Kemudian dilakukan upaya perbaikan untuk menyelamatkan beberapa bagian yang masih bisa diservis. Sehingga saat ini masih bisa diabadikan sebagai tempat wisata budaya yang banyak dikunjungi.

12. Dijuluki Menara Air

Cekungan dengan elemen air di sekitarnya menjadikannya menara air. Masih banyak bagian lain yang sejenis yang mendominasi, seperti danau, pemandian, dan sumur. Bahkan pada masa-masa awal, raja datang ke tempat ini dengan menggunakan sampan, yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut berupa perairan.

13. Memiliki Dua Danau Unggulan

Sebagai daerah yang didominasi oleh unsur air, terdapat pula dua buah danau yang menjadi kelebihannya. Segar adalah nama yang disematkan pada keduanya yang berarti lautan. Letaknya di sebelah timur Pulo Gedong, dan sisi barat Pulau Kenanga. Dihubungkan oleh saluran yang memotong jalan antara Platform magang dengan Kamandhungan Selatan.

14. Memiliki fungsi keagamaan

Beberapa bagian dibangun sebagai tempat ibadah seperti lokasi gosok sumur yang berfungsi sebagai masjid. Selain itu, ada juga tempat meditasi yang terletak di Pulau Panembung. Keduanya terletak di tengah kolam minuman, dengan semburan air yang besar.

Mitos dibalik keindahan Jogja Water Palace

Kredit gambar: Google Maps Jacky Chan

1. Jalan masuk yang menghubungkan South Beach

Sebuah rumor yang beredar di masyarakat bahwa jalan masuk di kawasan Taman Sari menjadi mata rantai tak kasat mata yang menembus hingga ke Pantai Selatan. Konon dulu jalur ini digunakan sebagai akses evakuasi. Ada dua bagian bawah tanah, yaitu Urung-urung Timur dan Urung-urung Sumur Gumuling, keduanya memiliki panjang 45 meter dan 39 meter.

2. Tempat pertemuan dengan ratu selatan

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat bahwa salah satu tempat tersebut menjadi tempat pertemuan ratu selatan dan raja. Cerita berkembang karena ada yang percaya bahwa Keraton memiliki hubungan mistis dengan pantai selatan. Namun pada kenyataannya letak bangunan ini berada pada sumbu lurus, yaitu garis khayal yang menghubungkan Gunung Merapi dan Pantai Parangtritis.

Alamat dan rute menuju lokasi wisata Taman Sari

Kredit gambar: Google Maps Fahri Setiawan

Secara administratif, destinasi sejarah ini terletak di kawasan desa wisata Patehan, kabupaten Karton, Yogyakarta. Dimana dulunya berada di sebuah wisma istana. Lokasinya dekat dengan kawasan Kraton Kasultanan Jogjakarta.

Rute yang bisa digunakan untuk menuju ke sana dimulai dari pusat kota, mengambil jalan menuju selatan menuju Kraton Jogja. Perjalanan yang dilakukan kurang lebih 1 kilometer. Setelah itu cari tempat, kalau sudah sampai jalan ke barat. Dari sana, ambil jalur kiri di perempatan pertama, lalu ikuti petunjuk di kedua sisi jalan.

Harga Tiket Masuk Wisata Taman Sari Yogyakarta

Kredit gambar: Google Maps Jon-Petter Magnessnn

Sebagai salah satu objek sejarah yang tak pernah sepi pengunjung, daya tariknya tentu saja berhasil memikat semua mata yang melihatnya. Bangunan yang memiliki luas sekitar 10 hektar lebih ini menyimpan banyak keindahan dan keunikan. Desainnya klasik dan mengesankan, sehingga banyak orang datang untuk melakukan pemotretan.

Untuk informasi lebih lanjut ada tiket masuk ke area tersebut. Biaya yang dikenakan untuk setiap pengunjung bervariasi mulai dari Rp 5000 untuk wisatawan lokal dan juga Rp 12.000 untuk wisatawan asing. Perlu diketahui juga bahwa jika Anda datang dengan kamera profesional, Anda harus membayar tambahan sebesar Rp 2.000.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang bangunan di setiap sudut, Anda dapat menyewa pemandu dengan biaya total Rp25.000. Sedangkan untuk parkir kendaraan perlu menyediakan Rp 2000,- untuk roda dua dan Rp 5000 untuk roda empat. Semua informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu, karena kebijakan baru mungkin berlaku.

Layanan yang tersedia di Wisata Taman Sari Jogja

Kredit gambar: Google Maps Oktaviani Putri

Fasilitas Taman Sari sangat lengkap, mulai dari tempat parkir mobil, akomodasi, restoran, toko suvenir hingga layanan pemandu wisata. Apalagi ada juga beberapa tempat menarik untuk dijadikan tempat berfoto keren dengan nuansa klasik. Bagi Anda yang ingin menunaikan ibadah wajib, Anda bisa menggunakan masjid resor.

Perjalanan liburan Anda tentu akan sangat menyenangkan, karena infrastrukturnya nyaman dan juga sangat baik. Pihak manajemen berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada para pengunjung yang datang. Kebersihan, keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas utama.

Demikian hal-hal yang berkaitan dengan mitos dan fakta Taman Sari. Keasliannya memberikan sentuhan kenangan akan kemegahan masa lalu yang menjadi titik tolak peradaban saat ini. Bepergian untuk bersenang-senang adalah hal biasa, tetapi mendapatkan pelajaran berharga dalam sejarah yang membangunnya merupakan nilai tambah.

Source: www.itrip.id