Survei UI: Sumatera Barat punya lima destinasi wisata populer - WisataHits
Jawa Barat

Survei UI: Sumatera Barat punya lima destinasi wisata populer

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi Sumatera Barat yang perlu dimanfaatkan secara maksimal

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Sumatera Barat (Sumbar) memiliki lima destinasi favorit wisatawan lokal. Itu menurut survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

“Berdasarkan survei yang kami lakukan, diketahui ada lima destinasi wisata populer di Sumbar, baik wisatawan dari Sumatera maupun dari luar,” kata peneliti LPEM UI Hamdan Bintara dalam jumpa pers di Padang, Jumat (02/12/2018). 2022 ).

Ia menyebutkan lima destinasi wisata tersebut adalah Pantai Padang di Padang, Geopark Harau di Kabupaten Limapuluh Kota dan kawasan Jam Gadang Kota Bukittinggi. Dua destinasi lainnya adalah kawasan sekitar Danau Singkarak yang membentang di dua kabupaten yakni Solok dan Tanah Datar serta Istano Basa Pagaruyung di Tanah Datar.

Survei dilakukan selama kurang lebih dua bulan sejak 15 Agustus hingga 15 Oktober 2022 bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Sumbar. Survei dilakukan terhadap 1.431 wisatawan nusantara, 45 wisatawan mancanegara dan 153 pelaku usaha industri pariwisata yang tersebar di setiap kabupaten atau kota provinsi setempat.

Responden Sumatera berasal dari Riau (28,7 persen), Jambi (10,8 persen), Sumatera Utara (5,5 persen), Bengkulu (3,7 persen) dan Sumatera Selatan (3,6 persen). Sedangkan dari luar Sumatera datang Jawa Barat (1,9 persen) dan DKI Jakarta (1,8 persen).

Berdasarkan hasil survey tingkat provinsi diketahui rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp712.208,00, wisatawan mancanegara sebesar Rp15,7 juta, dan Intra Sumbar sebesar Rp356.818,00 per wisatawan.

“Dilihat dari asal daerah wisata, wisatawan dari Jakarta dan Jawa umumnya paling banyak berbelanja dibandingkan daerah lain,” kata Hamdan.

Dijelaskannya, terkait lama tinggal wisatawan di Sumbar ditemukan bahwa semakin lama (kurang dari seminggu) semakin tinggi pengeluaran, sedangkan pengeluaran wisatawan umumnya lebih rendah pada lebih dari seminggu tinggal bersama teman. atau kerabat. Pihaknya mencatat, total pengeluaran wisatawan nusantara di Sumbar sebesar Rp4,9 triliun, sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp170,79 miliar.

“Jika menggunakan nilai belanja wisatawan sebagai stimulus dalam model input-output Provinsi Sumbar, maka dampak belanja wisatawan nusantara terhadap output perekonomian Sumbar sebesar Rp6,8 triliun,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda yang juga hadir dalam konferensi pers itu mengatakan, hasil kajian LPEM-UI akan menjadi landasan pengembangan pariwisata pada 2023. Sebagai dasar hal tersebut pihaknya melihat lima destinasi wisata terpopuler untuk menghadirkan destinasi wisata menarik lainnya di Sumbar.

“Lima destinasi ini bisa menjadi hub untuk menarik wisatawan, dan sudah pernah ke Sumbar, kita ajak mereka mengenal destinasi lain yang tak kalah menarik,” jelasnya.

Luhur mengatakan, salah satu langkah untuk mencapai hal tersebut adalah bekerja sama dengan agen atau biro perjalanan untuk menawarkan destinasi baru dalam paket perjalanan mereka. “Kami juga akan terus mengintensifkan sosialisasi, terutama di media sosial. Karena dari survei UI diketahui wisatawan mengetahui lima destinasi favorit dari sosial media,” ujar Hamdan.

Dikatakannya, sektor pariwisata merupakan salah satu potensi Sumbar yang perlu digarap semaksimal mungkin untuk memutar dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button