STIT Al Fattah dan Universitas Billfath menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bersama yang mencakup 3 kabupaten di Lamongan - WisataHits
Jawa Timur

STIT Al Fattah dan Universitas Billfath menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bersama yang mencakup 3 kabupaten di Lamongan

Berita Lamongan

SURYA.co.id l LAMONGAN – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Fattah dan Billfath University Lamongan menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama berbasis Participatory Action Research (PAR).

KKN bersama kedua perguruan tinggi ini secara serentak bertempat di 25 desa di 3 kecamatan wilayah selatan Lamongan, yaitu kecamatan Bluluk, Ngimbang dan Sukorame.

Ketua STIT Al Fattah yang juga mewakili Rektor Billfath University Nur Zaini di hadapan para mahasiswa berharap KKN yang telah diselenggarakan selama 43 tahun ini dapat menjaga nama baik almamater dan berbaur dengan masyarakat juga belajar dan mengabdi untuk membantu warga dan menunjukkan perilaku yang baik.

“Bagaimana seharusnya, agar keberadaan mahasiswa KKN dengan segala jasa dan programnya dapat diterima oleh masyarakat,” kata Nur Zaini pada acara perpisahan mahasiswa KKN dari Pendopo Kabupaten Sukorame, Kamis (21/7/2022). .

Mahasiswa harus mampu memposisikan diri untuk nyaman melakukan observasi dan mengumpulkan data sebagai bagian dari program Participatory Action Research.

Kolaborasi KKN yang digagas STIT Al Fattah dan Billfath University ini merupakan bentuk implementasi dari MoU yang ditandatangani kedua pimpinan universitas untuk meningkatkan progresivitas kampus dalam memenuhi misi Tridharma Perguruan Tinggi.

“Berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di Kabupaten Lamongan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia KKN Khumaidi Abdillah mengatakan bahwa layanan kolaboratif nirlaba berbasis PAR ini harus menjadi wujud jangka menengah dan berkelanjutan dari program nirlaba, sehingga KKN kali ini memiliki capaian yang lebih terukur, konkrit dan berkelanjutan.

“Kampus ini harus membina desa dengan program berkelanjutan,” ujarnya.

Karena itu, kata Khumaidi, hingga saat ini KKN harus dibagi menjadi 3 kecamatan, mengingat potensi ketiga kecamatan tersebut cukup besar, salah satunya desa yang memiliki jejak sejarah dan berpotensi menjadi peninggalan sejarah. desa wisata.

Pj Camat Sukorame Ahmad Kurniawan mengapresiasi dan berharap mahasiswa KKN dapat membantu menggali potensi yang ada di kecamatan yang menampung para mahasiswa tersebut.

“Sukorame dulu dianggap daerah terdalam atau paling terpencil, tapi sekarang Sukorame perlu bangkit menjadi daerah produk unggulan daerah,” katanya.

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button