Sisi lain dari wisata religi Cheng Hoo di Pandaan
dasarDahulu, kawasan sekitar Cheng Hoo hanya dikenal sebagai masjid. Baru-baru ini tempat ini menjadi kawasan wisata religi di Kabupaten Pasuruan yang terletak di Kecamatan Pandaan. Tempat ini menjadi alternatif yang lengkap bagi wisatawan.
INDAH : Suasana di Masjid Muhammad Cheng Hoo pada malam hari. (Foto: M Zubaidillah/Java Pos Radar Bromo)
ARIFIN baru turun dari mobil. Saat itu jam menunjukkan pukul 11.32 dan adzan berkumandang. Dia dengan cepat meraih sandal jepitnya dan memasuki Masjid Cheng Hoo. Ada sekitar 23 masjid berarsitektur Tionghoa di Indonesia.
Setelah “melapor” ke penciptanya, Arifin terlihat bingung saat hendak masuk ke mobilnya. Dia mencari istri dan anaknya. Akhirnya dia mengeluarkan ponselnya. Lalu berkata: “Oh, tidak apa-apa, Anda tahu‘ katanya sambil mengikuti istri dan anak-anaknya.
Pria asal Surabaya ini sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan kawasan wisata Cheng Hoo. Saat berlibur ke Pasuruan, Arifin selalu menyempatkan diri untuk salat di Masjid Cheng Hoo saat ia datang. Ia juga tahu bahwa kawasan ini semakin lama semakin asri dan fasilitasnya semakin lengkap. Apalagi jika wanita tersebut membawa oleh-oleh berupa jajanan yang dibeli di kios pedagang.
“Saya bahkan belum mencoba pergi ke museum. Mungkin lain kali saya ke sana,” kata Arifin sebelum pergi.
dasarDahulu, kawasan sekitar Cheng Hoo hanya dikenal sebagai masjid. Baru-baru ini tempat ini menjadi kawasan wisata religi di Kabupaten Pasuruan yang terletak di Kecamatan Pandaan. Tempat ini menjadi alternatif yang lengkap bagi wisatawan.
INDAH : Suasana di Masjid Muhammad Cheng Hoo pada malam hari. (Foto: M Zubaidillah/Java Pos Radar Bromo)
ARIFIN baru turun dari mobil. Saat itu jam menunjukkan pukul 11.32 dan adzan berkumandang. Dia dengan cepat meraih sandal jepitnya dan memasuki Masjid Cheng Hoo. Ada sekitar 23 masjid berarsitektur Tionghoa di Indonesia.
Setelah “melapor” ke penciptanya, Arifin terlihat bingung saat hendak masuk ke mobilnya. Dia mencari istri dan anaknya. Akhirnya dia mengeluarkan ponselnya. Lalu berkata: “Oh, tidak apa-apa, Anda tahu‘ katanya sambil mengikuti istri dan anak-anaknya.
Pria asal Surabaya ini sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan kawasan wisata Cheng Hoo. Saat berlibur ke Pasuruan, Arifin selalu menyempatkan diri untuk salat di Masjid Cheng Hoo saat ia datang. Ia juga tahu bahwa kawasan ini semakin lama semakin asri dan fasilitasnya semakin lengkap. Apalagi jika wanita tersebut membawa oleh-oleh berupa jajanan yang dibeli di kios pedagang.
“Saya bahkan belum mencoba pergi ke museum. Mungkin lain kali saya ke sana,” kata Arifin sebelum pergi.
Source: radarbromo.jawapos.com
