Mahasiswa Seni Rupa UB belajar membuat topeng Malang di KBP - WisataHits
Jawa Timur

Mahasiswa Seni Rupa UB belajar membuat topeng Malang di KBP

KLIKTIMES.COM | KOTA MALANG Salah satu tempat studi budaya yang relatif lengkap di Malang adalah Kampung Budaya Polowijen (KBP). Mulai dari seni tari, musik angklung, karawitan, wayang golek hingga kerajinan topeng tie dye, bisa Anda temukan di KBP. Maklum, kampung ini bukan hanya kampung budaya tapi juga andalan wisata budaya di kota Malang.

Bagi mahasiswa jurusan Seni Rupa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, KBP merupakan tempat penelitian yang paling tepat untuk mengembangkan bakat seni khususnya kerajinan. Ke-30 calon mahasiswa seni tersebut berkunjung ke KBP pada Minggu (13/11/2022) untuk belajar membuat topeng kayu Malang. Topeng kayu dibentuk dan digambar. Siswa hanya mengukir mahkota topeng.

Isa Wahyudi penggagas KBP senang ketika ada generasi muda yang tertarik untuk belajar membuat topeng kayu Malang. “Yang membedakan topeng Malang dengan daerah lain adalah topeng Malang lebih realistik dan lebih kaya ragam hiasnya,” jelas Isa Wahyudi. Hampir 74 figur hiasan topeng mulai dari mahkota, sumpit dan rambut yang beraneka warna menjadi ciri khas topeng Malang.

Sejarah penggunaan topeng sudah ada di kerajaan Kanjuruhan. Dimana Prabu Gajayana memakai topeng sebagai kegiatan ritual. Demikian pula Raja Kertanegara juga mengenakannya pada masa kerajaan Singhasari. Baru pada masa pemerintahan Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit topeng dipentaskan sebagai pertunjukan dan kesenian rakyat. “Sedangkan pada masa kolonial, Topeng Malang mengangkat epos Panji sebagai seni pertunjukan pada era master topeng terkenal Mbah Reni,” jelas Isa Wahyudi.

Pada dasarnya, mereka adalah mahasiswa seni rupa, dan melihat topeng Malang yang dianggap terlalu standar, menyarankan banyak jenis topeng yang dapat digunakan dalam berbagai kerajinan lain yang lebih futuristik. “Jadi kita yang sedang belajar membuat topeng bisa lebih eksploratif,” kata Sintia yang selesai mengukir topeng.

Baca juga: Topeng Nyengkuyung Malangan

Fatmawati, Sn, M.Sn, asisten dosen bagi 30 mahasiswa seni FIB UB, juga menyampaikan pentingnya generasi muda membuat topeng dari kayu untuk regenerasi agar tidak punah. “Ada banyak replika topeng menggunakan media lain, tetapi topeng kayu itu unik dan buatan tangan serta memiliki nilai seni yang tinggi.” Universitas Brawijaya berupaya untuk mempromosikan tidak hanya kerajinan biasa tetapi juga pelestarian seni dan tradisi.

Fatmawati menambahkan, kerajinan topeng Malang harus dielaborasi dengan kerajinan lain agar bisa menjadi oleh-oleh khas Malang. Tentu saja, ini membutuhkan iklan yang kuat, dukungan politik dan dukungan UMKM. Terlepas dari pelatihan para seniman yang telah melakukan upaya besar untuk melestarikan topeng Malang.

Dalam praktik pembuatan topeng, sebanyak 30 siswa KBP dibimbing oleh Supriyono dan Sutono, topeng asli KBP, serta dibantu oleh Muhammad Sugeng (Lyhong), seniman topeng dari Jabung, dan Dian, seniman topeng dari Kedungmonggo. Kedua seniman topeng ini tidak hanya pandai membuat topeng, mereka juga merupakan penari topeng handal yang pernah meraih penghargaan seniman topeng se-Kabupaten Malang. (ya suka)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button