Sisi Deles Indah Klaten yang jarang diketahui orang - WisataHits
Jawa Tengah

Sisi Deles Indah Klaten yang jarang diketahui orang

Sisi Deles Indah Klaten yang jarang diketahui orang

RADARSOLO.ID – Akhir pekan selalu menjadi momen untuk menghilangkan penat sambil menghabiskan waktu bersama keluarga. Tidak ada salahnya mengunjungi kawasan wisata Deles Indah di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang.

Bagi yang berwisata ke Deles Indah tak hanya akan disuguhi pemandangan gagah puncak Gunung Merapi yang siaga dari jarak 4 kilometer (km). Namun ada juga hewan liar khas Merapi yaitu monyet vervet yang dapat ditemukan di ketinggian 1.216 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Mereka hidup berkelompok hingga 30 ekor, terdiri dari jantan, betina dan anak-anak. Jelajahi hutan belantara sambil bergelantungan di antara pepohonan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk mencari makanan. Seperti buah-buahan hingga tanaman makan di kebun warga.

Saat berkunjung ke Deles Indah yang cuacanya begitu sejuk, mudah ditemui sekumpulan kera ekor panjang. Selain itu, jika ada pengunjung yang ketahuan membawa makanan, mereka tidak segan-segan untuk mendekat. Meski terkadang ada monyet yang tetap menjaga jarak dengan wisatawan.

Menurut Sajino, salah satu komunitas mitra TNGM, sejak erupsi Gunung Merapi 2010 lalu, kera ekor panjang menjadi hewan liar yang berevolusi cukup pesat. Dari awalnya hanya belasan, kini jumlahnya mencapai ratusan. Aktivitasnya juga terkadang mengganggu pemukiman penduduk setempat.

“Kesempatan mencari makan di hutan mulai habis setelah erupsi. Juga, butuh satu sampai empat tahun untuk pulih, jadi dia agak terganggu. Di sisi lain, jumlahnya yang terus bertambah membuat terlalu padat, sehingga bergeser ke permukiman,” kata Sajino yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sidorejo ini.

Sajino mengatakan, meski wilayah jelajah kera ekor panjang sudah bergeser ke pemukiman penduduk di lereng Gunung Merapi, hal itu tidak terlalu mengganggu. Keberadaan monyet ekor panjang justru menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang menuju Deles Indah. Selain itu, wisatawan bisa berkemah di lereng Merapi, memberikan Anda kesempatan lebih lama untuk melihat satwa liar lainnya.

Selain monyet ekor panjang, ada juga rusa yang keberadaannya diburu anjing liar di hutan. Ada juga warga yang menemukan trenggiling sebelum akhirnya dilepasliarkan ke habitatnya. Begitu juga dengan babi hutan, ayam hutan hingga hewan endemik seperti elang jawa dan lutung jawa.

“Padahal, tidak ada pemburu liar di kawasan TNGM ini. Karena yang menjaga dan memantau bukan hanya aparat, tapi juga warga sekitar. Jika ada pemburu liar, bahkan di dekat pemukiman, kami larang karena perlindungan adalah tanggung jawab bersama,” kata Sajino.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sidorejo Sukiman menambahkan, pengembangan kawasan wisata Deles Indah terus dilakukan. Selain itu, perbaikan jalan dengan spesifikasi pemkab sebagai objek wisata.

“Di sekitar Wisma Paku Buwono (PB) X, ada tanah kas desa dengan luas sekitar 6,5 hektar yang ingin kami kembangkan secara mandiri. Itu dibangun melalui kontribusi dari masyarakat Titik pertemuan untuk pendidikan dan pelatihan SAR, sekolah dan masyarakat umum,” imbuhnya.

Sukiman menjelaskan, pihaknya masih mewaspadai tren terkini saat mengembangkan Deles Indah. Termasuk pemanfaatan potensi lain seperti tambak yang ada di desa. (ren/adi/dam)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button