63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan pangan - WisataHits
Jawa Timur

63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan pangan

63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan pangan

Surabaya, IDN Times – Sebanyak 63.836 orang di Surabaya tidak lagi menerima makanan pada tahun 2023. Ini setelah verifikasi ulang penerima sembako dari tahun 2022 hingga 2023.

Data penerima intervensi pangan tahun 2022 meliputi 20.378 lansia, 6.814 penyandang disabilitas (PACA), dan 60.088 yatim piatu. Kemudian pada tahun 2023 dilakukan pemeriksaan ulang, penerima intervensi gizi lansia sebanyak 14.847, PACA sebanyak 4.392 dan yatim piatu sebanyak 4.125. Sehingga jumlah penerimanya berkurang.

1. Banyak orang mengeluh tidak mendapat makanan

63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan panganGemerlap kota Surabaya dapat dilihat dari udara. (Dok.Diskominfo Surabaya)

Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Khusnul Khotimah mengatakan, pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat atas pengurangan tersebut. Terutama orang tua yang tidak lagi mendapatkan bantuan ini.

“Akibat penurunan ini, banyak keluhan dari para lansia yang tidak lagi menjadi penerima sembako,” kata Khusnul.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-20 2023, Pemkot Surabaya mulai mempercantik pariwisata

2. Masyarakat yang ingin mengembalikan dapat mengajukan kepada pemerintah

63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan panganBalai Kota Surabaya. Dermaga. Humas Pemerintah Kota Surabaya.

Masyarakat yang sudah berhenti menerima sembako dan ingin tetap menerima sembako dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui Anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT). Sayangnya, proses pengajuannya cukup panjang.

Khusnul juga menyarankan agar proses pengajuan sembako melalui Anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) ini dilakukan dengan proses yang mudah dan cepat. Proses pengajuan yang ditargetkan juga dapat diselesaikan dalam waktu 1 x 24 jam.

“Namun demikian, saya tekankan pentingnya waktu atau timeline pengajuan selama pelaksanaan, tidak lebih dari 1 x 24 jam, karena tentunya data tambahan juga diverifikasi di lapangan. Ini juga bisa dilakukan secara digital,” jelasnya.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya mengatakan per 16 Januari 2023 sudah ada 135 orang lansia yang mengajukan proposal sembako dari anggaran BTT. Jumlah ini kemungkinan akan terus meningkat karena semakin banyak masyarakat yang mengetahui mekanisme pengajuan proposal tambahan bagi penerima manfaat program pangan.

“Jika memungkinkan untuk mempercepat pemberian intervensi gizi kepada warga yang belum masuk dalam database pemkot, kami bisa mengusulkan kepada Kemensos untuk menambah kuota. Karena pada tahun 2023, sembako tidak lagi menjadi program bakti sosial, melainkan bantuan sosial terkait Permendagri 77/2020,” jelasnya.

3. Banyak penerima sembako yang tidak sampai tujuan di tahun 2022

63.000 warga Surabaya tidak dapat menerima bantuan panganPengibaran bendera merah putih di Balai Kota Surabaya. Dermaga. Humas Pemerintah Kota Surabaya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, jumlah tersebut menurun karena banyak penerima sembako yang tidak sampai tujuan pada 2022. Bahkan, ada penerima manfaat yang tergolong kaya raya tetapi mendapat makanan.

“Saya tidak mampu, jangan dihibahkan, anak Ono yang urus,” kata Eri.

Tidak hanya itu, tanggal-tanggal tersebut mengalami penurunan karena penerima manfaat telah keluar dari kategori fakir miskin dan pramiskin. Jadi Anda tidak mendapatkan makanan lagi.

Baca Juga: Tiket manual di Surabaya belum diterapkan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button