Siapkan target peningkatan okupansi hotel, PHRI Jabar menggelar Rakerda di Pangandaran

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Target capaian okupansi hotel hingga akhir 2022 ternyata tidak seperti yang diharapkan anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI Jabar) cabang Jawa Barat kemarin.

Normalnya, okupansi hotel di Jawa Barat sebelum pandemi, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), meningkat hingga 70 persen. Namun, kondisi pascapandemi untuk pertumbuhan perumahan tidak dapat diciptakan.

iklan

Menarik minat masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti sebelum pandemi saat ini memang tidak mudah karena banyak faktor yang saat ini menjadi pertimbangan wisatawan untuk singgah di tempat dan berlibur seperti biasa.

Jika melihat catatan tahun lalu, kondisi seperti itu tidak bisa berlarut-larut. Sektor pariwisata paling terpukul oleh pembatasan aktivitas masyarakat di luar ruangan. Para pengusaha hotel dan restoran khususnya merasakan hal ini.

“Tanggal 18, 19, 20 Januari 2023 ada acara Musyawarah Daerah PHRI Jabar di Pangandaran dan acara ini sangat-sangat penting bagi PHRI. Mengapa dia penting? Karena kita terpencar selama 2,5 tahun,” ujarnya kepada Herman Muchtar, Ketua PHRI Jabar, Jumat (13/1/2023).

“Sekarang kita harus pulih dari keadaan kita yang terbengkalai, jadi kita akan melakukan banyak program selama tiga bulan ini. Semuanya dirancang untuk mendukung itu,” jelas Herman.

Herman juga menjelaskan bahwa program tersebut antara lain memberikan solusi atas permasalahan bencana yang ada di kota Cianjur, kemudian juga dilakukan kegiatan PHRI Back Tour agar semua orang tahu tentang Bandung Jawa Barat.

Ia pun mengaku saat ini masyarakat sudah mengenal Semarang dan Jogja, sehingga PHRI Jabar pun mengirimkan tim untuk promosi ke Jogja dan Semarang, Surabaya dan Malang, Lampung dan Palembang, kemudian disusul lagi Medan dan Pekanbaru.

“Nah, kegiatan ini harus dilakukan secara mandiri karena kami paham anggaran pemerintah terbatas untuk kegiatan yang kami lakukan,” kata Herman Muchtar.

“Kami juga melakukan kegiatan kerjasama dengan 9 sekolah pariwisata di Jawa Barat. Tujuannya untuk menjalankan program pelatihan, menyediakan staf untuk bangkit kembali dan kegiatan ini kami jalankan tiga kali dalam sebulan,” jelasnya.

Herman juga menjelaskan bahwa selain kegiatan diatas, PHRI Jabar juga bekerjasama dengan Jasa Raharja, dimana nantinya Jasa Raharja akan memberikan jaminan kepada tamu hotel dan restoran agar mereka aman dan mendapatkan asuransi selama menginap di hotel tersebut.

Herman mengatakan nantinya gedung lain akan dibangun di gedung PHRI dimana saat ini gedung PHRI Jabar baru mencapai lantai 6. Penambahan 1 lantai untuk tempat pelatihan dan semua kegiatan pelatihan akan ada disana.

PHRI Jawa Barat juga akan menggelar talkshow yang menampilkan lima pengusaha sukses yang tergabung dalam PHRI, pengusaha veteran sejak awal. Direncanakan untuk menyapa hingga 300 peserta pada 2 Februari 2023 di Bandung.

“Dalam Rakerda nanti kita bahas apa yang harus kita lakukan ke depan, nasib kita ada di tangan pemerintah, ada di gubernur Jabar. Apa rekomendasi kita ke Ketua BPP PHRI, apa kontribusi kita untuk Pangandaran,” ujarnya.

“Mengapa kami memilih local meeting di Pangandaran? Karena ini penting dan penting bagi kami, maka pemikiran kami tentang Pangandaran yang jorok ini kami bagikan kepada Bupati Pangandaran yaitu Bupati Jeje,” jelas Herman.

“Pemda tidak bisa hanya memikirkan pariwisata, PHRI Jabar pun tidak bisa sendirian karena ada peraturan pemerintah daerah. Orang-orang sekarang ke Semarang dan Jogja untuk liburan, kenapa Jawa Barat tidak jadi turis? Target tidak ada lagi?” kata Herman Muchtar, Ketua PHRI Jabar.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com