Sejarah letusan Gunung Merapi yang paling parah pada tahun 1930 - WisataHits
Yogyakarta

Sejarah letusan Gunung Merapi yang paling parah pada tahun 1930

TEMPO.CO, jakarta – Hujan deras yang terjadi Gunung Merapi mengakibatkan aliran lahar dingin di Kali Gendol. Namun, tidak berdampak pada warga setempat. Material dan air tiba di Bendungan Karangbutan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Saat mengutip antaranewsBalai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan Gunung Merapi sudah mengeluarkan lahar 13 kali sejak observasi 18-24 November 2022.

Berbagai tanda yang ditunjukkan Gunung Merapi akhir-akhir ini tentu menyadarkan kita akan gejala-gejala letusan gunung berapi. Gunung Merapi dikenal sebagai gunung berapi aktif yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu, gunung berapi ini telah mengalami banyak letusan. Berikut rangkuman letusan Gunung Merapi yang pernah terjadi.

Periode 3000-250 tahun yang lalu

Membaca : Profil Gunung Merapi, salah satu gunung teraktif di dunia

Gunung Merapi telah mengalami kurang lebih 33 letusan. Tujuh di antaranya adalah letusan besar. Menurut data yang tercatat, letusan besar terjadi setiap 150-500 tahun sekali. Dalam majalah berjudul Lintasan sejarah letusan Gunung Merapisalah satu letusan terbesar terjadi pada tanggal 4 Agustus 1672, yang merenggut sekitar 3.000 jiwa selama 150 tahun.

Periode Merapi baru abad ke-19

Abad ke-19 merupakan periode baru bagi Gunung Merapi, dengan letusan pada tahun 1768, 1822, 1849, dan 1872. Letusan pada abad ini lebih besar daripada abad ke-20 ketika awan panas berjarak 20 kilometer dari puncak. Kemungkinan letusan besar muncul dalam 100 tahun. Dari tahun 1768 hingga 1872 tercatat lebih dari 80 letusan.

1930

Pada abad ke-20, Gunung Merapi memasuki sejarah ketika mengalami letusan dahsyat yang disebut Wedhus Gembel. Mengutip esdm.go.id, Letusan ini menelan korban jiwa sebanyak 1.370 orang di 13 desa sekitar Merapi. Tak hanya itu, ribuan ternak milik warga juga mati akibat erupsi awan panas Merapi.

1954

Meski tidak separah tahun 1930, namun menjadi salah satu letusan Gunung Merapi tahun 1930 yang menimbulkan banyak korban jiwa. Dikutip dari patikab.go.id, korban bisa mencapai 64 orang dan bisa mencapai 37 orang luka-luka. Pengungsi dari desa-desa di sekitar Merapi akhirnya mendapat bantuan dari polisi dan militer Indonesia, yang mendirikan kamp-kamp pengungsian.

1961

Letusan pada 8 Mei 1961 menewaskan enam orang. Akibat aktivitas hujan abu yang cukup besar tersebut, wilayah Kabupaten Sleman dan sekitarnya menjadi gelap gulita. Saat itu, Merapi meletus berkali-kali dan hampir dua minggu berturut-turut.

1994

Tahun ini dianggap sebagai tahun paling mematikan kedua setelah wabah pada 1930-an. Runtuhnya kubah lava dengan volume 2,6 juta meter kubik dan munculnya awan panas hingga jarak 6,5 kilometer ke arah barat laut dan selatan menewaskan 69 orang dan melukai puluhan lainnya.

1998

Ia juga pernah meletus pada tahun 1998, namun tidak menimbulkan korban jiwa karena awan panasnya mengarah ke atas. Dikutip dari bpptkg.esdm.go.id, Letusan ini merupakan letusan dengan arah baru sejak meletusnya Gunung Merapi tahun 1957. Awan panas mengalir di hulu sungai Blongkeng dan Senowo yang terletak di sisi barat Gunung Merapi. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa yang serius.

2001

Awal letusan ini ditandai dengan adanya Wedhus Gembel dan hujan abu. Keduanya bergerak dengan jarak hingga enam kilometer ke arah barat daya. Awan panas yang bergerak cepat membuat hutan pinus di sangkar Macan habis terbakar. Ledakan udara lebih dari lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

2006

Dampak letusan tahun 2006 merusak kawasan Kaliadem. Selain itu, hingga dua relawan tewas setelah diterjang awan panas. Munculnya letusan ditandai dengan gempa bumi dan deformasi. Setelah itu, hujan abu vulkanik selama tiga hari terjadi di Kota dan Kabupaten Magelang, serta di Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah.

Tahun 2010

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam R. Sukhyar, letusan Merapi 2010 merupakan salah satu peristiwa terbesar dan terparah. Letusan dimulai segera pada bulan Oktober dan kemudian disiagakan pada bulan September, memuncak pada tanggal 3 November 2010.

Letusan tersebut menjadi letusan terbesar dalam 100 tahun terakhir. Letusan tersebut menewaskan 337 orang, merusak puluhan desa dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.

tahun 2021

Terakhir, setahun lalu di tahun 2021, BPPTKG menetapkan gunung yang tidak memiliki mata air di sepanjang jalurnya dalam keadaan siaga. Bahkan jika itu tidak keluar letusannamun Gunung Merapi telah beberapa kali menyebabkan 23 kali gempa, baik yang masif maupun tektonik.

FATHUR RACHMAN

Membaca : Diguyur hujan deras, Gunung Merapi kembali membawa awan panas

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button