Seekor macan tutul Jawa dilepasliarkan di habitatnya di kawasan TWA Kamojang » Gosip Garut - WisataHits
Jawa Barat

Seekor macan tutul Jawa dilepasliarkan di habitatnya di kawasan TWA Kamojang » Gosip Garut

GOSIPGARUT.ID — Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) dilepasliarkan kembali ke habitatnya di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Kamojang pada Rabu (12/8/2022). Sebelumnya, macan tutul jawa jantan bernama Purbaya tertangkap perangkap babi hutan.

Tempat terjeratnya Purbaya berada di kawasan hutan lindung Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) lalu.

Tim rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mendapat laporan dari warga sekitar adanya macan tutul jawa yang terjerat dan langsung mengevakuasi Purbaya. Satwa liar tersebut kemudian dibawa ke Balai Konservasi Taman Margasatwa Cikembulan untuk observasi dan pemeriksaan kesehatan.

Setelah 14 hari dirawat, Purbaya yang diketahui berusia sekitar tujuh tahun dengan berat badan sekitar 25 kilogram itu siap dilepasliarkan. Karena kondisi Purbaya sudah membaik, luka di hidung dan di telapak kaki belakangnya sudah sembuh.

Selain itu, perilaku hewan liar ini sesuai dengan aslinya (alam liar) dan umurnya termasuk dalam kategori produktif. Menurut Kepala BBKSDA Jabar Irawan Asaad, Purbaya dalam kondisi sangat baik saat dilepasliarkan.

“Alhamdulillah kami melepasliarkan macan tutul jawa bernama Purbaya, jantan usia 6 sampai 7 tahun, sangat sehat, atletis dan agresif,” ujarnya usai acara pelepasan di area sumur produksi panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang.

Irawan menjelaskan, ada kendala saat proses evakuasi macan tutul jawa. Menurutnya, kondisi medan dan cuaca hujan menghambat proses evakuasi Purbaya.

Namun, tim rescue BBKSDA Jabar bersama tim medis Taman Margasatwa Cikembulan akhirnya berhasil mengevakuasi Tutu Jawa.
“Sudah sore (Maghrib), hujan, bisa dibayangkan kondisinya seperti itu, teman-teman dari BKSDA dan kebun binatang turun ke lapangan,” kata Irawan seraya menambahkan sebelum macan tutul jawa dilepasliarkan dilakukan kajian cepat terlebih dahulu. keluar untuk menemukan lokasi rilis.

Dijelaskannya, kawasan TWA Kamojang dipilih sebagai lokasi pelepasliaran saat ini karena tidak jauh dari lokasi ditemukannya macan tutul jawa yang terperangkap perangkap babi hutan. Usai bebas, Irawan memastikan akan melakukan pemantauan tim.

Menurutnya, hal ini penting untuk mengetahui pergerakan macan tutul jawa. Selain itu juga dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah macan tutul yang ada di kawasan TWA Kamojang dan sekitarnya.

“Tahun 2018 ada studi survei yang melibatkan tiga, satu laki-laki dan dua perempuan. Setelah melihat pola bintik macan tutul itu berbeda dengan yang dulu, jadi ada anak anjing di sini,” jelas Irawan.

“Itulah rejeki kita, ternyata (macan tutul) bisa tumbuh dan hidup serta berkembang biak,” lanjutnya.

Pengelola Taman Margasatwa Cikembulan Rudy Arifin mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjaga keberadaan satwa liar di habitatnya.

Ia mengatakan, perawatan macan tutul jawa difokuskan pada rehabilitasi sehingga banyak orang yang tidak boleh bersentuhan langsung dengan Purbaya.

Rudy menjelaskan, meski terbilang kecil, Taman Satwa Cikembulan sebagai lembaga konservasi saat ini menjadi benteng terakhir dan rumah bagi satwa liar yang habitatnya terdesak.

“Kami berkomitmen untuk mendukung semua upaya konservasi, termasuk penyelamatan satwa yang dilindungi,” ujarnya.

Hendrik Kurniawan Sinaga, Hendrik Kurniawan Sinaga, Manajer HSSE Kawasan Kamojang PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), menyambut baik pelepasan macan tutul jawa jantan bernama Purbaya.

Menurutnya, PGE Kamojang rutin memantau kondisi lingkungan di sekitar wilayah operasional, termasuk flora dan fauna.

jelas Hendrik yang sering mendapat laporan adanya macan tutul yang berkeliaran di wilayah operasional saat petugas sedang patroli di lapangan. ***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button