Tolak Glow Night Tour, Massa FP-KRB Gelar Aksi Damai - WisataHits
Jawa Barat

Tolak Glow Night Tour, Massa FP-KRB Gelar Aksi Damai

Massa FP-KRB menolak tur malam Glow dan melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bogor.Massa FP-KRB menolak tur malam Glow dan melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bogor.

NUSANTANARANEWS.COBogor – Massa gabungan ormas, budayawan dan aktivis dari Forum Peduli Kebun Raya Bogor (FP-KRB) menggelar aksi damai pada Jumat (26/8) dengan motto “Aksi Damai Jumat Kramat”. Balai Kota Bogor.

Dalam kesempatan itu, Shinta A Mayangsari menyampaikan pendapat dan gagasannya di depan ratusan pengunjuk rasa. Para pengunjuk rasa kecewa karena diterima oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedy Rachim, dan bukan oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto yang kebetulan sedang menghadiri persiapan Musyawarah Nasional PAN.

Dalam kesempatan itu, wakil walikota mengatakan bahwa semua tuntutan akan diterima dan berharap aksi dilakukan secara damai yang mencerminkan budaya kota Bogor.

Dalam audiensi tersebut, Shinta A. Mayangsari, Didik Ponidi dan Firman Hidayat menyatakan penolakannya terhadap glow tourism. Karena menurut pengunjuk rasa, Night Glow Tour tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,

dan Shinta sendiri berpendapat: “Itulah sebabnya kebun raya Bogor berubah menjadi oligarki kapitalis.”

Dampak lingkungan dari wisata malam ini menjadi semakin mendesak, membuat habitat satwa merasa terganggu dengan hiruk pikuk pengunjung dan pencahayaan. Shinta sebagai praktisi lingkungan prihatin dengan ular berbisa yang mengganggu masyarakat sekitar dan pengunjung karena merasa terganggu.

Dalam wawancaranya, Shinta juga merasakan banyak kejanggalan: “Kok PT. MNR yang hanya penyelenggara “Event Organizer”, dapat dipercayakan pengelolaan kebun raya Bogor? Shinta juga bingung karena tidak ada unsur edukasi dalam pertunjukan cahaya ini, apalagi wisata malam, edukasi seperti apa yang ada di hutan pada malam hari?”

Usai pemaparan SEPULTURA – Sepuluh Tuntutan Rakyat yang diwakili Didik Ponidi kepada Wakil Walikota Bogor, orasi dilanjutkan oleh adik-adik BEM yang mewakili Milenial. Sebagai seorang milenial, Rizki sempat mengungkapkan kekecewaannya dan menuduh keberadaan kapitalis berkedok melestarikan pendidikan.

Di penghujung aksi, para pengunjuk rasa dicegah untuk pergi ke Kebun Raya Bogor, meskipun setelah melalui negosiasi yang alot akhirnya mereka diizinkan pergi ke PT. MNR, meski diguyur hujan, para peserta kampanye tidak patah semangat. Masih dengan semangat mereka menjaga pintu konservasi.

Para peserta kampanye merasa telah kehilangan kepercayaan terhadap PT. MNR, yang diyakini banyak berbohong dengan kedok penelitiannya, masih menjual tiket. Seperti tadi malam, saat perwakilan kampanye memasuki Kebun Raya Bogor, mereka menemukan pengunjung yang disebut-sebut sebagai undangan dari keluarga juru tulis, yang dianggap asing oleh Shinta.

Setelah tim perwakilan datang untuk inspeksi dan kembali ke kelompok, para peserta berpisah dengan perasaan kecewa. (DJ/BY)

Sumber: Media Sosial PPWI

Ikuti berita Nusantaranews terbaru di Google News, klik disini di sini.

Source: nusantaranews.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button