Sebelum Musda PHRI, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Menyanyikan Sindiran: Tak Punya Dua Kaki - WisataHits
Jawa Barat

Sebelum Musda PHRI, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Menyanyikan Sindiran: Tak Punya Dua Kaki

Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpititasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA – Jelang pertemuan regional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Baben Suhendar, meminta agar tidak terkontaminasi politik.

Beben Suhendar mengatakan larangan wisata harus tetap ada fasilitas pelayanan prima dari pemilik hotel.

Harus ada kepatuhan pajak untuk memaksimalkan kepentingan masyarakat, misalnya pajak restoran dan hotel.

“Jangan pernah berkaki dua, baiklah dengan pajak dan sebagainya, jangan menghindari komitmen. Itu kan ada hubungannya dengan bisnis ya kan, pengelolaan suatu bentuk investasi harus terpisah dan profesional, jangan ditarik-tarik politik. Tapi yang terpenting adalah pelayanan yang profesional kepada konsumen bagi pengusaha hotel,” kata Beben saat tanya media, Selasa (26/722).

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Baben Suhendar, menjawab pertanyaan tersebut di hadapan Musda PHRI, Selasa (26/7/2022).Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Baben Suhendar, menjawab pertanyaan tersebut di hadapan Musda PHRI, Selasa (26/7/2022). (dokumentasi pribadi)

Menurut Baben, tidak ada hubungan antara penggunaan fasilitas dan konteksnya jika para pihak menganggap kegiatan tersebut selama ini dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.

“Intinya antara parpol dan satuan kerja perangkat daerah harus profesional, harus membedakan, proporsinya harus dibedakan, mana untuk investasi dan untuk peningkatan konsumsi,” kata Baben.

Lanjut Baben, ketika ada petunjuk kebijakan hotel, masyarakat jarang menggunakannya dan merugi, sehingga harus memikirkan bagaimana meningkatkan pelayanan kepada konsumen sebaik mungkin dan juga menaikkan pajak khususnya di kawasan wisata.

Selama ini, menurut Baben, tentu akan ada kecenderungan memonopoli kegiatan atau wahana jika konteks industri perhotelan terlibat secara politis.

“Jauh dari menjadi manajer hotel untuk berpolitik ketika saya, sebagai anggota dewan kota, berpikir dia perlu meningkatkan kapasitas layanan untuk meningkatkan penerimaan pajak untuk mempromosikan pembangunan di daerah,” katanya.

Source: bogor.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button