Saprahan Khatulistiwa 2022 Percepatan Pemulihan UMKM di Kalbar - WisataHits
Jawa Barat

Saprahan Khatulistiwa 2022 Percepatan Pemulihan UMKM di Kalbar

Bogordaily.net – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bank Indonesia (BI) yang menginisiasi acara Saprahan Khatulistiwa 2022 yang diharapkan menandai Percepatan pemulihan ekonomi Kalbar. terutama untuk UMKM, pariwisata dan industri keuangan.

“Rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan dan pemasaran bagi UMKM dan juga dapat menghasilkan inovasi-inovasi terbaik bagi upaya pemulihan ekonomi Kalbar,” kata Menteri Koordinator Bidang Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki dalam Virtual Saprahan. Acara Khatulistiwa 2022, Senin (4/7).

Lebih lanjut, Menteri Teten menegaskan bahwa adopsi teknologi dan inovasi digital terbukti mampu memberdayakan UMKM untuk tetap bertahan dan produktif di masa pandemi. Teknologi digital ini memudahkan akses pembiayaan UMKM kelayakan kredit dan manajemen risiko, pinjaman teknologi keuangan (fintech) yang kini telah mencapai Rp 362 triliun kepada lebih dari 13,5 juta penerima.

“Saat ini, 19 juta UMKM memasuki ekosistem digital, dengan target 30 juta UMKM pada 2024. Dan target 1 juta UMKM Masuk di E-Katalog Tahun 2022 sebagai bagian dari kebijakan afirmatif alokasi 40 persen belanja barang pemerintah untuk produk UMKM,” kata Menteri Teten.

Selain itu, kata Menteri Teten, ekonomi digital Indonesia juga diperkirakan mencapai Rp 5.400 triliun pada 2020-2030, menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Menteri Teten juga mengimbau penguatan kemitraan dan sinergi lintas pemangku kepentingan dari hulu yaitu menyiapkan kapasitas UMKM dan kualitas produk melalui dukungan dan perizinan, hingga ke hilir yaitu memperluas pasar UMKM.

Di tempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menambahkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan sektor pariwisata dan dorongan sektor UMKM bagi perekonomian. Pertama, preferensi produk dalam negeri, termasuk UMKM dan pariwisata dalam negeri, perlu ditegaskan kembali, yang perlu dimaksimalkan.

“Penyediaan dan Penggunaan E-Katalog UMKM perlu ditingkatkan dalam mendukung proses pengadaan. Tentu kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan harus menjadi perhatian kita bersama, ini harus kita lakukan secara sinergis,” kata Judah.

Kedua, kata dia, sinergi dan kolaborasi harus dilakukan. Dalam hal ini berarti seluruh pemangku kepentingan harus bersinergi untuk mendorong para pelaku kreatif dan UMKM unggulan di daerahnya masing-masing untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang melayani pasar domestik dan internasional untuk menarik ke luar negeri.

“Kami di BI bersama 46 kantor perwakilan dalam negeri di seluruh Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mengharumkan nama gerakan nasional Indonesia dan bangga keliling Indonesia,” ujarnya.

Ketiga, menurut Judah, digitalisasi pelaku industri kreatif dan UMKM yang berkembang pesat harus diupayakan baik dalam konteks pemasaran produk maupun dalam konteks pemasaran produk. Perdagangan elektronik domestik dan ekspor Go.

“Kami terus mendorong pembayaran QRIS di seluruh Indonesia dan saat ini sudah lebih dari 20 juta.” pedagang menggunakan itu,” kata Yehuda.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan program Saprahan Khatulistiwa menjadi ajang promosi produk UMKM dan industri kreatif di Kalbar.

“Saya yakin kegiatan Saprahan ini akan menjadi salah satu ikon promosi pariwisata dan produk UMKM di Kalbar. Kami melihat produk-produk yang dipamerkan benar-benar hasil karya UMKM Kalbar yang bisa kita tampilkan di event-event nasional maupun internasional,” kata Sutarmidji.***

Source: bogordaily.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button