Sandiaga Uno di Jogja Halal Fest 2022: Saatnya Indonesia Menjadi Pemain Utama Industri Halal Global - WisataHits
Yogyakarta

Sandiaga Uno di Jogja Halal Fest 2022: Saatnya Indonesia Menjadi Pemain Utama Industri Halal Global

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY akan menyelenggarakan Jogja Halal Fest 2022 di Jogja Expo Center (JEC) pada 3-6 November 2022.

Kegiatan ini didukung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang juga hadir pada Jumat (4/11/2022).

Sandiaga mengatakan Jogja Halal Festival merupakan ajang yang mengangkat semangat para pelaku ekonomi khususnya industri kreatif syariah.

Ia berharap melalui acara ini dapat meningkatkan aspek pemasaran, pendanaan, dan jaringan peserta untuk menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja baru.

Baca Juga: Total 761 Unit RTLH di Kota Magelang Berhasil Dibangun Tahun 2019-2021

Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Namun pada tahun 2035, jumlah penduduk ini akan disusul oleh negara lain seperti Pakistan, Bangladesh, Nigeria dan India yang pertumbuhan penduduknya lebih cepat dari Indonesia.

“Indonesia merupakan pusat ekosistem global produsen halal karena kita adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar, namun sayangnya kita masih banyak mengimpor produk halal dari negara lain,” katanya.

Menurut dia, Indonesia merupakan pasar makanan halal terbesar di dunia, mencapai US$146,7 miliar.

Namun, Indonesia juga merupakan importir produk halal.

Dengan bertambahnya umat Islam di dunia, ia berharap Indonesia bisa menjadi eksportir produk halal nomor satu.

“Indonesia merupakan pengekspor makanan halal terbesar kelima di dunia dan sudah saatnya Indonesia menjadi pemain utama dalam industri halal dan syariah,” tambahnya.

Salah satu upayanya adalah memperkenalkan produk halal di G20 Bali untuk menarik minat negara-negara Timur Tengah.

“Kami ada beberapa kerjasama dan berapa banyak produk yang dikurasi oleh UMKM kami dan akan muncul (di G20) juga sudah mendapat sertifikasi dan kebetulan juga ada beberapa negara undangan dari Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. tunjukkan ke negara lain.“Negara ini kalau kita punya produk halal yang layak ekspor,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa ekonomi kreatif muslim merupakan bagian dari industri halal. Fashion, gastronomi, produk keuangan, hotel syariah, layanan tour and travel, buku, film dan musik semakin mendorong pertumbuhan tren ekonomi syariah di Indonesia.

Menurutnya, wisata halal tidak bertujuan untuk mempromosikan suatu destinasi wisata, melainkan menambah layanan yang diperlukan, menambah daya tarik dan aksesibilitas, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim.

Seperti makanan halal, tempat ibadah termasuk tempat ramah muslim lainnya.

“Kami melihat permintaan wisata muslim friendly atau wisata halal semakin meningkat, dan juga banyak dukungan dari perbankan syariah. Kami menargetkan untuk meningkatkan wisatawan domestik sebesar 1,4 miliar. Dan pergerakan pariwisata dalam negeri terutama ditopang oleh wisata ramah muslim, restoran halal, termasuk fashion yang saat ini banyak diminati wisatawan kita,” jelasnya.

Baca juga: Penasehat Hukum Terdakwa Kasus Klitih Gedongkuning Laporkan Penyidik ​​ke Propam Polda DIY

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Jogja Halal Fest 2022, Sarwi Peni Wulandaru, menyatakan sedikitnya 300 tenant terlibat dalam acara besar ini.

“Tujuannya membangun ekosistem halal, di sini ada hulu dan hilir, ada yang menjual bahan baku halal, akhirnya akan ada yang membuat produk fast food, bahan fashion yang sesuai syariah, termasuk kerajinan tangan yang menggunakan bahan baku halal. ,” dia berkata.

Menurut dia, 14 industri halal seperti makanan, fashion, pariwisata, kimia, logistik, pendidikan, keuangan, real estate, rumah sakit, media, hiburan, farmasi, kosmetik dan perawatan pribadi berkembang di Yogyakarta. Industri halal berpotensi tumbuh dengan sertifikasi pemerintah yang mudah.

“Harapannya kesadaran produk halal akan disosialisasikan kepada masyarakat dan kerjasama antara industri keuangan dan industri halal akan terjalin, dan lebih banyak orang akan mulai memproduksi produk halal. Selain itu, bertambahnya umat Islam di dunia berarti kebutuhan akan produk halal semakin tinggi dan banyak produk yang diekspor ke Jogja,” ujarnya. (n)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button