Rumah.com: Harga rumah naik rata-rata 10% selama 3 tahun terakhir - WisataHits
Jawa Barat

Rumah.com: Harga rumah naik rata-rata 10% selama 3 tahun terakhir

Harga real estat meningkat setiap tahun. pengelola lahan Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa harga real estate semakin meningkat setiap tahunnya. Penyebab harga real estate yang terus meningkat antara lain inflasi, ketersediaan lahan yang tidak pernah bertambah seiring pertambahan penduduk, dan kenaikan harga bahan bangunan.

“Berdasarkan data Indeks pasar properti Rumah.com Indonesia, indeks harga rumah naik 10% dalam 3 tahun terakhir. Meski sempat terjadi perlambatan akibat pandemi 2020-2021, namun tren kenaikan harga masih berlanjut pada 2022 dengan kenaikan tahunan sebesar 5%,” kata Marine dalam keterangan resmi.

Indeks pasar properti Rumah.com Indonesia juga menunjukkan bahwa tingkat kenaikan harga bahkan lebih besar di Jabodetabek, dimana kenaikan harga mencapai 11,5% di Tangerang Selatan, 24,5% di Kabupaten Tangerang, 8,5% di Kabupaten Bogor dan 7,5% di Kota Depok, yang terutama karena mimpi. kawasan yang menjadi tujuan mereka yang mencari apartemen.

Marine mengatakan tingkat kenaikan harga rumah pasti di atas tarif daya beli bagi sebagian besar pemburu apartemen sehingga menjadi masalah umum yang perlu dipecahkan. Apalagi dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020nomor Residu Kepemilikan rumah mencapai 12,75 juta, belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700.000 hingga 800.000 setahun.

“Sebagai salah satu solusinya, pemerintah telah menawarkan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP sebagai penunjang likuiditas pembiayaan perumahan rakyat (MBR) yang sedang dilaksanakan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Marine. .

Sebanyak 178.728 unit rumah subsidi berhasil disalurkan pada tahun 2022, dengan jumlah dan nilai subsidi yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun, program hilirisasi melalui subsidi tarif perumahan idealnya dibarengi dengan berbagai kebijakan dan program hulu lainnya sehingga pemerintah dapat membantu penyediaan perumahan secara lebih komprehensif.

Selain itu, besaran subsidi cicilan KPR melalui skema FLPP yang rata-rata mencapai Rp 110 juta per transaksi cukup besar dibandingkan dengan harga rumah bersubsidi maksimal Rp 160 juta. Besarnya subsidi angsuran ini tidak lepas dari tingginya suku bunga KPR di Indonesia menurut standar internasional.

Meski suku bunga acuan Bank Indonesia berada di level 3,5% sejak Februari 2021 hingga Juni 2022, suku bunga KPR saat ini masih berada di kisaran 7,9%. Pemerintah harus melihat semua kebijakan fiskal sebagai bagian dari upaya perumahan.

“Selain program hilir seperti hibah angsuran dalam program FLPP, idealnya kebijakan hulu juga harus diperhatikan. Mahalnya harga tanah memerlukan campur tangan pemerintah, baik secara langsung melalui pemberian hak guna tanah maupun bentuk intervensi lain dalam penyediaan tanah tersebut,” kata Marine.

Pemerintah juga perlu menegaskan kembali kerangka hukum yang dapat memberikan rasa aman, preferensi dan insentif bagi hunian vertikal atau apartemen. Menemukan Survei sentimen konsumen Rumah.com H1 2022mengungkapkan bahwa hanya 2% responden yang menyebutkan perumahan sebagai pilihan utama mereka ketika mempertimbangkan untuk membeli rumah di tahun depan.

Rumah.com melihat rendahnya minat responden yang tidak mempertimbangkan untuk membeli apartemen karena dua alasan utama, pertama, nilai tambah dengan harga yang sama dengan membeli tanah, dan kedua, ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat. Rendahnya minat terhadap apartemen ini cukup mengkhawatirkan mengingat semakin terbatasnya lahan dan peluang pembelian.

“Menjadikan perumahan sebagai pilihan yang menarik bagi para pencari rumah adalah pekerjaan rumah bagi seluruh industri real estate dan pemerintah. Keengganan dan kepedulian mereka yang mencari apartemen harus dipenuhi dengan kepastian, keamanan dan pilihan produk yang tepat. Mengingat luasnya lahan yang terbatas, tugas ini menjadi semakin mendesak bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Source: www.theiconomics.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button