Revitalisasi ekonomi Sleman melalui acara Porda DIY 2022

ramlan andiraAgustus 31, 2022

0 3 minutes read

Revitalisasi ekonomi Sleman melalui acara Porda DIY 2022

Sleman (ANTARA) – Tahun ini Kabupaten Sleman menjadi tuan rumah penyelenggaraan XVI. Pekan Olahraga Daerah (Porda) dan Pekan Paralimpiade Daerah (Peparda) III Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2022.

Ajang olahraga dua tahunan yang diikuti oleh kontingen dari empat kabupaten dan satu kota di Provinsi DIY ini diperkirakan akan dihadiri ribuan orang termasuk atlet, pelatih, ofisial, suporter, dan pemandu sorak.

KONI DIY mencatat sedikitnya 3.600 atlet dari kontingen Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Yogyakarta akan mengikuti pekan olahraga daerah.

Porda yang berlangsung pada 1-9 September 2022 ini tidak hanya menjadi ajang perolehan medali dan melihat penampilan terbaik para atlet, tetapi juga akan memutar roda perekonomian daerah, mengingat ribuan orang secara langsung dan terlibat secara tidak langsung dalam kegiatan tersebut.

Menyadari akan banyak gerakan masyarakat di Porda dan Peparda DIY, Pemkab Sleman menargetkan menyamai prestasi para atlet dan berhasil menjadi tuan rumah.

Pemerintah Kabupaten Sleman sebelumnya mengumumkan efek lain dari Porda dan Peparda DIY yaitu menjadikan acara tersebut sebagai katalisator revitalisasi ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19. Di masa pandemi, roda perekonomian Sleman cenderung miring karena perguruan tinggi menggelar kuliah daring. Selain itu, pariwisata dan perhotelan juga menjadi gelap selama wabah Corona.

Oleh karena itu, Pemkab Sleman berusaha memanfaatkan peluang revitalisasi ekonomi masyarakat acara Hal ini dilakukan oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor pariwisata serta perusahaan jasa pariwisata.

Untuk mendukung pemasaran produk UMKM, Pemkab Sleman menggelar bazar UMKM di dua lokasi Lokasi Yang terbesar digunakan untuk acara olahraga adalah di Stadion Internasional Maguwoharjo dan pusat perbelanjaan modern.

Di area stadion Bazaar UMKM akan digelar pada 31 Agustus hingga 9 September, sedangkan di pusat perbelanjaan modern di Sleman akan digelar pada 5 hingga 10 September 2022.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryatiningsih mengatakan selain di dua tempat tersebut, Bazar UMKM juga digelar di Gedung Serbaguna Desa Condong Catur, Kapanewon (Kecamatan) Depok yang merupakan lokasi angkat berat dan olahraga. bola tujuan.

Untuk bazar UMKM di gedung serba guna, Desa Condong Catur, peserta bazar berasal dari UMKM dari kecamatan ini.

Banyak produk UMKM berpeluang untuk dipasarkan di Porda dan Peparda DIY 2022, mulai dari produk kuliner khas Sleman, souvenir, produk kerajinan hingga fashion.

Ada beberapa produk kuliner unggulan di Sleman, seperti Kaliurang Jadah Tempe, Gudeg Barek, Kopi Merapi, dan ada juga Salak Pondoh Sleman dan salak olahan.

Produk kerajinannya juga sangat beragam, termasuk batik khas Sleman yaitu Parijotho.

dampak ekonomi

Ketua KONI DIY, Joko Pekik, berharap acara tersebut bisa terlaksana banyak acara Olahraga yang berkaitan dengan semangat Olimpiade, yaitu Persahabatan, Luar Biasa, dan Rasa Hormat Hal ini dapat berdampak positif bagi Kabupaten Sleman.

Ada empat hal yang dicapai dalam pelaksanaan Porda dan Peparda ini, yaitu: acara Hal ini menghasilkan penampilan atlet terbaik dan menjadi rekor bagi DIY untuk menyumbangkan atlet nasional untuk mewakili Indonesia sebanyak-banyaknya.

Kemudian mempengaruhi motivasi anak muda untuk berolahraga dan berlatih, sehingga dapat menjadi alternatif pilihan hidup. Olahraga bisa menjadi salah satu pilihan masa depan mereka.

Selain itu, Porda da Peparda juga berdampak ekonomi bagi pemerintah kota, karena sudah menjadi kebiasaan setiap event olahraga pasti ada souvenir, Penjualan, dan produk kerajinan lainnya yang bisa dijadikan alternatif oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh kontingen dari luar Sleman.

Sisi ekonomi dari event olahraga ini merupakan peluang bagi UKM di bidang kerajinan untuk menghasilkan produk kerajinan yang berkaitan dengan Porda dan Peparda.

Porda dan Peparda DIY 2022 yang akan diikuti 3.600 peserta merupakan peluang potensial karena memiliki daya beli yang tinggi, tak terkecuali suporter dan penonton lainnya. Jumlah peserta tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan Porda dan Peparda sebelumnya.

Dengan potensi pasar yang begitu besar, tinggal bagaimana para pelaku UMKM memanfaatkan peluang ini untuk menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pariwisata dan industri kreatif diharapkan menjadi sektor utama dalam kebangkitan perekonomian di Kabupaten Sleman pada tahun 2022, salah satunya melalui Porda dan Peparda DIY 2022. Dalam hal ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengusung yang besar. Tema untuk 2022, yaitu Wisata olahraga, rekreasi dan kesehatan.

nomor pelacak acara Olah raga dan hiburan di Sleman dan sekitarnya dapat meningkatkan okupansi hotel dan usaha jasa pariwisata lainnya seperti restoran dan kuliner khas daerah tersebut.

Marathon, balap sepeda, lintas alam dan pertunjukan musik dengan artis nasional dan hiburan lainnya menarik wisatawan untuk mengunjungi Sleman.

Melalui Porda dan Peparda DIY 2022, diharapkan selain kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata dan pusat kuliner khas di Sleman, sektor jasa pariwisata seperti hotel dan restoran juga meningkat.

Dengan banyaknya peluang tersebut, diharapkan Porda dan Peparda DIY 2022 dapat merevitalisasi perekonomian di Sleman pasca pandemi COVID-19. Uang yang beredar selama Porda dan Peparda DIY 2022 diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Dimanapun tempatnya, baik lokal, regional maupun internasional, event olahraga selalu dikaitkan dengan roda perekonomian.

Memanfaatkan peluang tersebut, Pemkab Sleman kemudian memanfaatkan Porda dan Peparda sebagai pendorong pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Bazar UMKM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman mulai 31 Agustus hingga 9 September 2022 di Venue Porda DIY 2022 di kawasan Stadion Internasional Maguwoharjo Sleman. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto