Ratusan ahli geologi memilih Banyuwangi untuk menggelar konvensi
Banyuwangi (ANTARA) – Ratusan ahli geologi dari dalam dan luar negeri berkumpul di Kabupaten Banyuwangi untuk mengikuti kegiatan tersebut pertemuan tahunan perhelatan ke-14 Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).
Sekitar 300 ahli geologi berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta dari beberapa negara di dunia seperti Turki, Taiwan, Kanada, Australia, dan Peru.
Organisasi ini menampung para penggiat geologi ekonomi, khususnya yang berkecimpung di bidang pertambangan mineral dan batubara.
“Pelaksanaan yang dilakukan di Banyuwangi sangat tepat. Selain aksesibilitas yang terjangkau, Banyuwangi juga memiliki sejumlah situs geologi yang luar biasa, seperti Gunung Ijen dan Pantai Pulau Merah,” ujar Burhanudin Nur, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). ). .
Selain temu tahunan, rombongan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia juga menjajaki sejumlah tempat wisata di Banyuwangi, antara lain Kawah Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, Hutan De Djawatan dan lain-lain.
“Kami terkesan saat menginap di Banyuwangi. Banyuwangi memang eksotis. Situs geologi juga bisa menjadi target,” kata Ketua Perhimpunan Geologi Ekonomi Indonesia Budi Santoso menambahkan.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyambut mereka secara daring mengaku senang Banyuwangi dipilih sebagai lokasi kegiatan.
Ipuk berharap hasil pembahasan dalam kongres ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia secara bertanggung jawab, efektif dan efisien untuk kepentingan rakyat.
“Termasuk dampak ke Banyuwangi yang dikelilingi situs geologi,” kata Ipuk.
Salah satu situs geologi di Banyuwangi, Kawah Gunung Ijen, saat ini sedang menunggu sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGG) untuk ditetapkan sebagai jejaring. Geopark Dunia.
Rangkaian kongres tahunan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) berlangsung selama sepekan, mulai Minggu (4/12) hingga (11/12).
Source: news.google.com
