Sejumlah pusat wisata kuliner di Surabaya tidak terawat dengan baik
JawaPos.com- Beberapa Pusat Wisata Kuliner (SWK) milik Pemerintah Kota Surabaya saat ini terlihat kurang terawat. Kantor Pertanahan dan Permukiman Umum dan Pertanahan (DPRKPP) Surabaya belum bisa melakukan perbaikan hingga tahun depan. Permohonan anggaran masih disiapkan.
Ada tiga SWK di wilayah barat yang dijadwalkan diperbaiki pada 2023. Yaitu Babat Jerawat SWK, Manukan Lor dan Wiyung. “Kami (memperbaiki, catatan redaksi) sedikit demi sedikit. Tahun ini juga ada. Tahun depan direncanakan lebih banyak lagi,” kata Iman Krestian, Kepala Bidang Konstruksi DPRKPP, kemarin (7/11).
Tahun ini pemerintah kota memperbaiki SWK Jambangan. Awalnya juga terlihat kurang rapi, sekarang terlihat lebih modern. Jumlah pengunjung juga meningkat. Stand yang dulunya sering tutup, kini mulai terisi kembali.
Kurang lebih konsep serupa diterapkan di SWK Babat Jerawat. Di SWK Babat Jerawat, lokasinya cukup strategis. Alun-alun juga berbatasan dengan taman bermain anak-anak. Tepat di tepi jalan bebas hambatan. Namun, masih banyak stand kosong yang hampir tidak pernah dibuka.
Kondisi serupa juga terlihat di SWK Manukan Lor. SWK hanya ramai di pagi hari. Pagi harinya, komunitas jajanan pasar hadir dengan stand di teras SWK. Para penjual kue biasanya melakukan itu di tempat ini.
Siang harinya kondisinya berubah. Kunjungan SWK milik wilayah desa Banjarsugihan berkurang drastis. Banyak kios juga tutup. Kondisi serupa juga terlihat di SWK Wiyung.
Untuk itu, Pemprov DKI sudah merencanakan perbaikan. Harapannya tingkat kunjungan bisa meningkat. Jumlah dealer juga bisa bertambah. “Perlu dibenahi agar lebih menarik,” kata Iman.
Soal lokasi dan penempatan pedagang, Iman mengaku tidak berwenang melakukan itu. Namun, seringkali pengunjung dan dealer datang sendiri saat pameran SWK sedang bagus.
Mengenai konsep masing-masing SWK yang diusung, Iman mengaku belum bisa menjelaskannya. Jelas akan ada perbaikan yang signifikan di tiga SWK di wilayah barat. “Drafnya sudah ada. Yang jelas dibuat lebih kekinian. Seperti warung kopi, tapi isinya teman-teman pedagang kuliner,” jelasnya.
Source: news.google.com