Rafting berlangsung di tengah Kota Madiun - WisataHits
Jawa Tengah

Rafting berlangsung di tengah Kota Madiun

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Maidun – Street Center Hero (PSC) terus berkembang. Terutama daerah Sumber Wangi dan Sumber Umis. Pembangunan replika Keajaiban Dunia di lokasi tersebut akan segera selesai. Selain itu, tahun depan akan dilengkapi dengan wisata arung jeram.

“Kami menghubungkan kedua wilayah tersebut. Segala kekurangan akan kita perbaiki tahun depan,” kata Wali Kota Madiun Maidi, Sabtu (11/12).

Koneksi antara Sumber Wangi dan Sumber Umis dibantu dengan arung jeram di sungai di bawah jembatan Jalan Pahlawan. Pintu masuknya sengaja berada di area replika patung Merlion. Kemudian rakit ke barat menuju Jalan Pandan Bridge.

Normalisasi sungai selesai dan siap berperan sebagai wahana wisata air di tengah kota. “Aliran air di arung jeram bukan air limbah. Tapi air bersih seperti yang keluar dari mulut Merlion,” katanya.

Proyek normalisasi badan air meliputi pembongkaran kenop di sisi utara dan selatan, yang diganti dengan batu kali. Bahkan, menuju ke barat di bawah Jembatan Jalan Pahlawan hingga Jembatan Jalan Pandan yang panjangnya 280 meter.

Tinggi sisi selatan lima meter dan sisi utara 2,8 meter. Juga diperlebar sekitar 1,2 meter hingga tiga meter. Proyek senilai Rs4,1 miliar akan didanai dari APBD 2022.

Pemandangan saat rafting berupa rekreasi keajaiban dunia. Mulailah dengan patung Merlion bergaya Singapura. Kemudian Ka’bah seperti Masjidil Haram (Mekkah), Menara Eiffel (Prancis), Kincir Angin (Belanda), Jam Big Ben (Inggris) hingga Menara Zamzam (Arab Saudi).

“Kami akan menyelesaikan kincir angin, Big Ben, dan Menara Zamzam paling cepat tahun depan. Jadi rafting bisa segera dilakukan,” janjinya.

Nantinya, pengunjung yang menggunakan rafting akan dijemput di titik akhir aliran air dengan kendaraan khusus yang disediakan pemerintah kota. Sebanyak enam mobil membawa pengunjung kembali ke titik awal.

“Kota kami tidak memiliki sumber daya alam seperti daerah lain. Jadi potensi wisata buatan akan kita tingkatkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, perjalanan arung jeram dipungut dengan harga yang terjangkau. Karena pemerintah kota tidak ingin membebani wisatawan yang berkunjung ke kota ini. “Biaya itu berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan. Insya Allah terjangkau. Agar wisatawan tidak meninggalkan kota kita,” jelasnya. (ggi/sat)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button