Proyek hotel Sayaga tersandung lagi, dewan direksi akan bersidang
METROPOLITAN.id – Terhentinya proses pembangunan Hotel Sayaga ternyata membuat anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Lukmanudin Arrasyid geram. Sabab, proses pembangunan Hotel Sayaga kembali meleset dari waktu yang dijanjikan sebelumnya oleh direksi PT Sayaga Wisata.
Bahkan, Lukman meminta direksi PT Sayaga Wisata BUMD mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung Hotel Sayaga di Jalan Tegar Beriman, Cibinong.
“Dalam waktu dekat, kami akan memanggil direksi. Kami ingin Hotel Sayaga secepatnya beroperasi dan berkontribusi pada pendapatan daerah,” kata Lukman.
Dia mengakui, pengerjaan konstruksi membutuhkan beberapa hal yang harus segera diselesaikan oleh PT Mirtada Sejahtera, pihak ketiga proyek tersebut.
“Berdasarkan hasil audit BPKP, denda keterlambatan kerja juga cukup tinggi. Tetapi. masalah ini perlu dipecahkan. Apakah kontraknya dibatalkan atau apa? Kami juga meminta rekomendasi dari konsultan proyek,” kata Lukman.
Proyek pembangunan Hotel Sayaga telah menghabiskan anggaran daerah yang besar, yakni Rp 65 miliar. Dalam APBD 2017, pemerintah Kabupaten Bogor mengucurkan anggaran sebesar Rp36,3 miliar. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Amarta Karya.
Kemudian, dalam APBD 2021, Pemkab Bogor kembali menganggarkan anggaran untuk kelanjutan proyek pembangunan senilai Rp39 miliar yang akan dikerjakan oleh PT Mirtada Sejahtera.
Selain pekerjaan konstruksi, Pemkab Bogor juga menghabiskan Rp 8,5 miliar untuk peralatan hotel dan Rp 1,7 miliar untuk biaya konsultan pengawas.
Tak hanya PT Sayaga, Lukman mengaku Pemkab Bogor juga punya tanggung jawab, ditambah lagi pembangunan Hotel Sayaga menggunakan APBD yang lumayan dahsyat.
“Kami juga akan memanggil perwakilan dari Pemkab Bogor karena pengembangan BUMD ada di Pemkab Bogor. Kami ingin mengetahui sejauh mana perkembangan pengawasan dan pembinaan PT Sayaga Wisata oleh Pemkab Bogor,” ujarnya. (Mumi)
Source: news.google.com
