Produktivitas Petani Tebu Anjlok Anggota DPR RI - Lentera Today - WisataHits
Jawa Timur

Produktivitas Petani Tebu Anjlok Anggota DPR RI – Lentera Today

MALANG (Prapaskah) – Membuka diskusi dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI kelompok petani tebu di Kabupaten Malang yang mengeluhkan penurunan produktivitas tebu akibat keterbatasan lahan, padahal sebenarnya banyak pabrik gula di Jawa Timur. Forum diskusi tersebut digelar pada Kamis (15/9/2022) dengan agenda kunjungan kerja khusus Komisi IV DPR RI ke Provinsi Jawa Timur.

“Pada tahun 1930-an, pada zaman Belanda, kita bisa mengekspor gula dan itu hampir terbesar di dunia, tetapi setelah kemerdekaan kita malah mengimpor gula. Sejujurnya, kami tidak tahu masalah produktivitas yang sangat rendah, baik itu karena kurangnya kehadiran negara di area produksi yang terbatas. Antara supply dan demand sepertinya tidak jelas banyak pabrik gula milik negara di Jawa Timur yang sudah lama beroperasi dengan teknologi lama dan kalah dengan pabrik yang baru ditambahkan,” kata Hamim Kholili, Ketua PKPTR (Pusat Perhubungan Laut). Koperasi Tebu Primer, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).

Hamim mendesak pemerintah lebih memperhatikan petani tebu di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Malang, salah satu pemasok gula terbesar.

“Kami meminta bibit yang benar-benar sesuai dengan kondisi negara kita (Kabupaten Malang) karena negara kita berbeda dengan daerah lain. Kami sebagai petani juga tidak memiliki alat teknologi, negara kecil, kami juga tidak memiliki teknologi, kami mengharapkan itu dari pemerintah,” jelasnya.

Mengacu pada penghapusan subsidi pupuk, Hamim mengatakan petani pasrah dan patuh kepada pemerintah. Hamim juga membandingkan subsidi yang diterima dari pemerintah Indonesia dengan Thailand. Menurutnya, petani Thailand mendapat subsidi tidak kurang dari 30% setiap kali panen.

“Kami fleksibel dalam hal pupuk. Jika sudah dicabut, keluarkan saja. Jangan sampai ada Suudzon, petani miskin. Namun, setelah panen, coba hubungi pemerintah. Tanyakan kepada petani apa subsidinya? Apakah Anda ingin membandingkannya dengan Thailand? (terkait subsidi)” tambahnya.

Menanggapi keluhan petani, Anggia Erma Rini, Wakil Ketua DPR RI, mengatakan juga merasakan keprihatinan petani tebu di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Malang. Ia mengatakan, semua hasil pembahasan nantinya akan digunakan di Jakarta sebagai informasi untuk pertemuan lebih lanjut dengan anggota Komite IV DPR RI.

“Presiden pernah mengatakan bahwa kita harus swasembada gula karena produksi tebu yang tinggi, terutama di Provinsi Jawa Timur. Persoalannya, meski ada pabrik gula di beberapa daerah di Jawa Timur, pasokan tebu sangat minim. Oleh karena itu, pada pertemuan ini tentunya kita membutuhkan informasi yang menjadi dasar dan dipertemukan dalam Jakarya. Kami Komite IV memiliki komitmen yang sangat kuat kepada petani tebu,” kata Anggia Erma Rini, Wakil Ketua DPR RI yang ditemui di acara yang sama.

Selain itu, Anggia juga merasa sangat teralienasi dengan kebijakan pemerintah yang menghapus aturan pabrik gula baru harus memiliki lahan minimal 20%. Menurutnya, saat ini sudah banyak pabrik tebu yang bermunculan, namun sebenarnya kekurangan bahan baku. Banyaknya pabrik gula, namun pasokan tebu kurang seperti tebu wisata.

“Mereka punya pabrik tapi tidak punya lahan tambang sendiri, jadinya tebu dikirim dari Malang ke Madiun, dari Madiun ke Blitar, dari Blitar ke Malang lagi, itulah yang disebut tebu untuk turis,” tambahnya.

Pada akhirnya Anggia juga menyampaikan bahwa solusinya adalah memperluas lahan dan mencari mitra terbaik dengan petani, karena gula dibuat dari tebu, bukan pabrik.

“Solusinya kita bermitra dengan petani tebu di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Malang. Kami merekam aspirasi mereka. Karena produksi gula sebenarnya terjadi di tebu, bukan di pabrik. Jadi jawabannya adalah perluasan lahan, bukan membangun pabrik baru tanpa lahan. Karena ini seharusnya menambah kekurangan produksi menjadi 1,3 juta ton,” katanya.

Wartawan: Santi Wahyu | Penerbit: Lutfiyu Handi

Source: lenteratoday.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button