Prihatin minimnya sentra wisata kuliner di Surabaya, AH Thony: SWK perlu menyesuaikan kebutuhan - WisataHits
Jawa Timur

Prihatin minimnya sentra wisata kuliner di Surabaya, AH Thony: SWK perlu menyesuaikan kebutuhan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Faiq Nuraini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Keberadaan Pusat Wisata Kuliner (SWK) di Surabaya kurang menggembirakan. Bahkan dari 49 SWK yang tersebar di kota ini, banyak yang sepi.

Meski didesain ulang dan dihias dengan tata letak dan kursi yang nyaman, sebenarnya belum terlalu ramai.

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony prihatin dengan hal tersebut, langsung mendatangi SWK di Semolowaru pada Jumat (14/10/2022).

Ia melihat keadaan sentra kuliner yang sempat “diintervensi” oleh pemerintah kota Surabaya (Pemkot) itu, dengan fasilitas dan fasilitas yang lengkap, namun belum overcrowded.

Bangku dan meja makannya bagus. Kue yang nyaman. Bahkan ada fasilitas penunjang lainnya berupa lapangan futsal, panggung dan fasilitas bermain anak.

“Namun, itu tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tentu menjadi perhatian bersama. Itu tidak bisa, harus dicarikan solusi,” kata Thony.

Ia tertarik untuk meninjau fasilitas pendukung SWK mana pun. Meski sudah dibuat-buat, tetap saja sepi. Ia mempertanyakan nasib SWK yang tidak menyentuh fasilitas tersebut. Dia percaya nasibnya lebih mengkhawatirkan.

Banyak warga dan pedagang di SWK yang mengeluhkan minimnya pengunjung. Menurut Thony, salah satu penyebabnya adalah tidak memperhatikan tata letak SWK. Tingkat kenyamanan SWK juga menjadi catatan. Buktinya banyak yang memilih nongkrong di tempat lain.

Surabaya saat ini sedang menggalakkan gerakan ekonomi. Salah satunya melalui SWK. SWK merupakan tempat terkonsentrasinya PKL sehingga tidak memenuhi jalan bebas hambatan.

Pimpinan DPRD juga berkunjung, mengobrol, mendengarkan keluhan pedagang sambil makan Rawon.

Kepedulian AH Thony juga dirasakan puluhan pedagang SWK Semolowaru. Dari 35 stand dealer, 23 saat ini aktif.

Aneka makanan dan minuman dijual di SWK ini. Padahal, SWK ini cukup strategis dan lengkap. Bagaimana dengan SWK superfisial.

“Banyak SWK yang sepi. Mereka seperti sapu tangan di toilet. Banyak yang masuk tapi tidak menggunakannya. Banyak yang lapar dan haus tapi tidak ke SWK,” kata Thony membandingkan keheningan SWK.

Source: jatim.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button